Headline
Anies Bersama Bamus Betawi Gelar Tabur Bunga di Makam Pahlawan MH Thamrin

Kronologi, Jakarta — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Ketua Majelis Adat Bamus Betawi H. Nuri Thaher, hari ini, Rabu (10/11/2021), menggelar ziarah dan tabur bunga di makam pahlawan nasional asal Betawi Mohammad Husni (MH) Thamrin di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat.
Ziarah ini digelar dalam rangka memeringati Hari Pahlawan Nasional yang jatuh setiap tanggap 10 November.
Tampak hadir sejumlah pejabat Pemprov DKI dan pengurus teras Bamus Betawi, diantaranya Sekda DKI Marullah Mattali, Askesra Uus Kuswanto, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi DKI Taufan Bakri, Walikota Jakpus Dhani Sukma, Wakil Ketua Majelis Adat KH Mahfudz Asirun, Plt Waketum I Bamus Riano P Ahmad, Waketum II Eki Pitung, Sekjen Bamus Syarif H, Panglima Laskar Adat Betawi Damin Sada, dan Ketua FPK Syamsul Zakaria.
Acara yang juga dihadiri sejumlah pimpinan ormas Bamus Betawi itu, berlangsung penuh Khitmat dan khusyu untuk mendoakan para pahlawan nasional dari Tanah Betawi.
Gubernur Anies mengatakan, bahwa Pemprov DKI bersama Bamus Betawi perlu menjadikan ini sebagai tradisi baru yang rutin digelar setiap 10 November, untuk memperingati Hari Pahlwan dengan berziarah ke makam MH. Thamrin, di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat.
“Kami bersama Bamus Betawi melakukan ziarah ke makam MH. Thamrin. Kita mengenal MH. Tamrin menjadi nama sebuah jalan paling utama di pusat kota Jakarta. Insya Allah, ini akan jadi tradisi baru, bahwa setiap tanggal 10 November ada kegiatan ziarah di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, tempat Muhammad Husni Tamrin dimakamkan,” ucap Anies.
Plt Waketum I Riano P Ahmad, mengatakan, aksi tabur bunga di hari penuh sejarah ini, merupakan wujud apresiasi dan menghargai jasa pahlawan tokoh Betawi yang berjasa besar terhadap masyarakat Jakarta, bangsa dan Negara.
“Seperti pesan Pak Gubernur, ini akan menjadi tradisi rutin Bamus bersama Pemprov DKI yang akan kita jaga terus untuk mengenang jasa pahlawan nasional MH Thamrin,” kata Riano, yang juga Anggota DPRD DKI Jakarta.
Sosok MH Thamrin
Mohammad Husni (MH) Thamrin adalah politisi pada era Hindia Belanda asal Batavia. MH Thamrin lahir di Batavia, 16 Februari 1894.
Saat berusia 25 tahun, Thamrin telah diangkat menjadi anggota Dewan Kota Betawi yang didirikan pada 1905.
MH Thamrin telah berjuang untuk memperbaiki nasib penduduk dan Kota Betawi.
Hasilnya pun tampak saat pemerintah kolonial membuat kanal Ciliwung agar Jakarta tidak terkena banjir.
Ia merupakan keturunan Belanda-Indonesia.
Darah Belanda ia dapatkan dari sang ayah, sedangkan darah Indonesia dari ibunya yang berasal dari Betawi.
Ayahnya bernama Tabri Thamrin adalah seorang wedana di bawah Gubernur Jenderal Johan Cornelis van der Wijk.
Setelah ia lulus dari Gymnasium Koning Willem III School te Batavia, ia mengambil beberapa jabatan dengan bekerja di perusahaan perkapalan, Koninklijke Paketvaart-Maatschappij.
Kemunculan Muhammad Husni Thamrin menjadi seorang tokoh pergerakan ini tidaklah mudah.
Ia memulai gerakannya sebagai seorang tokoh lokal Betawi.
Sejak muda, Thamrin sudah memikirkan nasib masyarakat Betawi yang ia lihat setiap harinya.
Kiprah
Pada 1927, Husni Thamrin ditunjuk menjadi anggota Volksraad atau Dewan Rakyat.
Alasan Thamrin dipilih adalah karena ia dianggap pantas menduduki kursi itu, mengingat pengalamannya pernah menjadi anggota Gemeenteraad.
Pada 1929, terjadi sebuah masalah penting di dalam Gemeenteraad.
Masalah ini berkaitan dengan pengisian lowongan jabatan wakil wali kota Betawi.
Saat itu, pemerintah kolonial menyerahkan jabatan tersebut kepada orang Belanda yang kurang berpengalaman.
Hasil akhir perdebatan ini yaitu Muhammad Husni Thamrin lah yang diangkat sebagai wakil wali kota Batavia.
Pada 1938, ia menjadi anggota Partai Indonesia Raya (Parindra), yang didirikan dr. Soetomo.
Sepeninggal Soetomo pada 1938, Thamrin pun ditunjuk menjadi wakil ketua Parindra.
Pada 1939, saat rapat Volksraad, Thamrin mengusulkan agar istilah Belanda Indie, Nederlands Indisch, dan Inlander diganti dengan Indonesia.
Sayangnya usulan ini ditolak oleh pihak Belanda.
MH Thamrin pun dikenal sebagai salah satu tokoh Betawi yang pertama kali menjadi anggota Volksraad di Hindia Belanda mewakili pribumi.
Thamrin juga pernah menyumbangkan dana sebesar 2000 gulden pada 1032 untuk mendirikan lapangan sepak bola khusus untuk rakyat Hindia Beanda di Batavia.
Akhir Hidup
Pada 6 Januari 1941, MH Thamrin menjadi tahanan rumah karena dicurigai membantu pasukan Jepang.
Sebelumnya, Thamrin memang sudah berhubungan baik dengan penduduk Jepang di Hindia.
Lima hari setelah penangkapannya, MH Thamrin wafat. Ia dimakamkan di Pemakaman Karet Bivak, Jakarta Pusat.
Atas jasa-jasanya, ia dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada 1964. Namanya juga diabadikan menjadi nama-nama jalan.
Referensi Buku: Ajisaka, Arya. Dewi Damayanti. (2010). Mengenal Pahlawan Indonesia. Jakarta: Kawan Pustaka.
Editor: Alfian Risfil A
-
Regional3 hari ago
Jawaban Orang Tua Viecri soal Laporan Polisi Sopir Truk
-
Regional2 hari ago
Proyek Jalan GORR Pakai Material Timbunan Ilegal? Pengawas: Tanya Bos!
-
Nasional7 jam ago
Jokowi Dianggap Aneh Tak Tegur KSP Moeldoko yang Gugat SK Menkumham
-
Regional3 hari ago
Sopir Truk di Gorontalo Lapor Polisi Usai Dianiaya 2 Pejabat
-
Nasional3 hari ago
MK Alami Degradasi Moral Sejak Anwar Usman Jadi Adik Ipar Jokowi
-
Megapolitan3 hari ago
Kongres MAPKB Diharapkan Jadi Momentum untuk ‘Merefresh Ulang’ Keluarga Besar Betawi
-
Regional2 hari ago
Jayusdi Rifai Dampingi Bupati Serahkan Bantuan Beras di Limboto
-
Nasional3 hari ago
Mega Minta Ganjar Tak Sungkan Akui ‘Petugas Partai’