Sabtu, Juni 25, 2022
KRONOLOGI.ID
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
Home Lifestyle

Sisihkan Minimal 10 Persen Penghasilan untuk Menabung

REDAKSI by REDAKSI
05/11/2021
in Lifestyle, Tekno
Sisihkan Minimal 10 Persen Penghasilan untuk Menabung

Kronologi, Jakarta – Di tengah maraknya e-commerce, yang menawarkan banyak kemudahan untuk konsumen memilih barang-barang atau jasa yang dibutuhkan, perlu keputusan bijak agar kondisi keuangan tak ‘sakit’.

Kita perlu berjaga-jaga untuk kondisi terburuk sekalipun agar kebutuhan hidup akan tetap terjaga.

“Dalam kehidupan saat ini apapun yang kita lakukan harus melalui banyak pertimbangan, semisal bagaimana kita bisa memilah mana yang lebih harus didahulukan menabung atau belanja online,” kata Reza Aditya sebagai Key Opinion Leader dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bangli, Bali, Kamis (4/11/2021).

Lebih lanjut, Reza juga menjelaskan tentang manfaat menabung, diantaranya adalah agar menjamin kestabilan ekonomi. Karena hidup tidak ada yang tahu, besok hujan apa panas, besok kita masih kerja atau tidak.

Atau pun besok kita bisa sakit dan kita tidak tahu pasti masa depan sehingga kita perlu planning untuk hari-hari kita ke depan dan itu adalah sangat penting.

“Kita harus menyiapkan untuk bisa menyisihkan harta kita dan posisikan harta kita atau penghasilan kita minimal 10 persen untuk tabungan,” ujar Reza Aditya dalam webinar yang dipandu oleh Claudia Lengkey ini.

Dikatakan juga oleh Reza bahwa menabung dibutuhkan guna kesiapan dana untuk hal-hal yang tidak terduga. Misal kita sakit dan tidak punya asuransi pasti kita harus memakai uang tabungan. Selain itu dengan menabung maka kita tidak perlu khawatir saat pensiun.

“Menabung juga untuk mencegah berhutang, ataupun jika sangat butuh uang besar, minimal kita punya tabungan hutangnya tidak akan begitu besar. Selain itu kita juga bisa lebih hemat. Karena kita biasanya membeli hal-hal yang tidak begitu penting yang bisa membuat barang-barang jadi mubazir,” terangnya.

Juga, menabung bisa membuat kita belajar disiplin karena kalau kita tidak komit sama diri sendiri, kita tidak akan bisa menabung.  Ketika kita bisa menabung, saya yakin di sana ada personal yang mampu disiplin dengan dirinya sendiri.

Kita juga bisa memilih jenis tabungan untuk jangka pendek atau jangka Panjang.  Misalnya kita bisa menabung jangka pendek untuk untuk rencana travelling.

“Misal saya mau pergi liburan ke Bali biasanya saya bedakan ATM uang untuk tabungan dan uang ATM saya pakai uang keperluan saya sehari-hari. Makanya saya menabung untuk pergi ke sana selama 3 bulan dan di bulan ketiga baru bisa saya pergi ke sana.

Sedangkan menabung jangka panjang semisal dengan membeli produk asuransi yang menjual dana pensiun. Misalnya menabung sebulannya satu juta untuk dana pensiun nanti bisa dicairkan di umur pensiun kita.

Selain Reza juga hadir pembicara lainnya yaitu Ilham Faris Digital Strategist, Nurul Amalia, Pramugari Saudi Airlines, Digital Content Creator dan Forex Trader dan I Gede Eka Putra Adnyana, S.Pd, Guru SMA Negeri 1 Kintamani.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Editor: Zulhamdi
alterntif text
Previous Post

Orang Tua Perlu Brainstorming dengan Generasi Baru di Era Digital

Next Post

Tempat Karaoke di Jakarta Resmi Buka, Pengunjung Wajib Jaga Jarak!

Related Posts

PDIP Tegaskan Tak Bisa Koalisi dengan Demokrat-PKS

PDIP Tegaskan Tak Bisa Koalisi dengan Demokrat-PKS

25/06/2022
Gelar Musran, DPC PPP Jakarta Pusat Dorong Duet Anies-Suharso

Gelar Musran, DPC PPP Jakarta Pusat Dorong Duet Anies-Suharso

25/06/2022
Komnas Perempuan Nilai RUU KIA Bisa Wujudkan Generasi Emas

Komnas Perempuan Nilai RUU KIA Bisa Wujudkan Generasi Emas

25/06/2022
Fadli Zon Ditegur Prabowo, Fahri Hamzah: Parpol Tak Boleh Ganggu Wakil Rakyat

Fahri: Pencalonan Pilpres 2024 Berdasarkan Suara Pileg 2019 Tak Logis

25/06/2022
Next Post
Tempat Karaoke di Jakarta Resmi Buka, Pengunjung Wajib Jaga Jarak!

Tempat Karaoke di Jakarta Resmi Buka, Pengunjung Wajib Jaga Jarak!

Memahami Digital Culture dan Kebebasan Berekspresi

Memahami Digital Culture dan Kebebasan Berekspresi

Discussion about this post

TERPOPULER

  • Imbas Anies Ubah 22 Nama Jalan, Kemendagri: Warga Jakarta Harus Bikin KTP-KK Baru

    Imbas Anies Ubah 22 Nama Jalan, Kemendagri: Warga Jakarta Harus Bikin KTP-KK Baru

    2341 shares
    Share 936 Tweet 585
  • Khawatir Kemarahan Umat Islam Membesar, JMN Minta Holywings Ditutup!

    806 shares
    Share 322 Tweet 202
  • Cak Imin Dilarang Pasang Foto Gus Dur di Kegiatan Politik PKB

    527 shares
    Share 211 Tweet 132
  • Belum Ada Tersangka Kasus Tewasnya Bobotoh, Kapolri Diminta Copot Kapolresta Bandung

    334 shares
    Share 134 Tweet 84
  • Waketum PPP Duga Ada Tangan Jahat Dibalik Gerakan ‘Demo Suharso’

    130 shares
    Share 52 Tweet 33

TOP STORIES



Follow us on social media:

  • Tentang Kronologi.id
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

© 2018 Kronologi.id. All right reserved

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini

© 2018 Kronologi.id. All right reserved