Selasa, Mei 24, 2022
KRONOLOGI.ID
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
Home Tekno

Waspadai Lima Jenis Serangan Siber di Dunia DIgital

REDAKSI by REDAKSI
19/10/2021
in Tekno
A A
Waspadai Lima Jenis Serangan Siber di Dunia DIgital

Image by Pixabay


Kronologi, Jakarta – Semakin canggih teknologi mendorong canggihnya modus kejahatan, terutama di dunia maya. Secara global, peningkatan penggunaan gadget dan teknologi sangat signifikan. Dikutip dari data We Are Social, di indonesia pengguna internet mencapai 202,6 juta.

Dedy Triawan, CTO MEC Indonesia mengatakan bahwa serangan siber juga semakin tinggi sama seperti pertumbuhan pengguna internet. Bentuk-bentuk serangan tersebut berupa malware, denial of service, dan trojan.

“Masih banyak sekali terjadi serangan ke bidang pemerintah, instansi keuangan, telekomunikasi, penegakan hukum, transportasi, dan lain sebagainya. Saking banyaknya traffic serangan siber membuat kita dihantui kejahatan siber,” ujar Dedy dalam Webinar Literasi Digital di Kabupaten Yahukimo, Papua, Senin (18/10/2021).

Tanpa disadari, setiap kita menggunakan internet hal tersebut sama dengan kita berpeluang terkena serangan siber. Dedy menjelaskan, serangan siber merupakan jenis manuver offensif atau tindak penyerangan yang dilakukan individu atau kelompok organisasi untuk menargetkan sistem informasi dan jaringan komputer.

alterntif text

Serangan siber memiliki tujuan untuk mencuri, mengubah, dan menghancurkan target tersebut. Jenis-jenis serangan siber tersebut di antaranya.

1. Malware

Perangkat lunak yang dibuat secara khusus untuk mendapatkan akses secara ilegal. Salah satu malware yang tidak asing ditelinga orang awam ialah virus. Seperti diketahui, virus bisa merusak data hingga perangkat keras kita.

2. Phising

Teknik phising di internet akan memancing korban dengan sesuatu yang menarik atau menggiurkan, seperti hadiah undian. Korban yang tergiur nantinya akan diminta untuk mengisi data pribadinya pada sebuah link yang telah dibuat oleh pelaku. Data-data tersebut sangat berpotensi untuk disalahgunakan, seperti dijual, melakukan penipuan, hingga mengajukan pinjaman online.

3. Ransomware

Sejenis perangkat lunak yang berfungsi untuk memblokir akses. Pada saat ransomware masuk ke sistem operasi akan memblokir user-user pada sistem. Hanya user tertentu yang sudah diatur oleh ransomware yang bisa mengakses perangkat.

4. Denial of service (DOS)

Jenis kejahatan ini lebih berkaitan dengan situs. Serangan ini mampu melumpuhkan sebuah situs hingga tidak bisa diakses oleh pengguna. Tujuannya agar pelaku bisa masuk dan menjadi administrator untuk mengubah tampilan situs.

5. SQL injection

Kejahatan ini salah satu teknik untuk menyerang sebuah website. Perbedaannya dengan DOS, kejahatan ini menyerang database situs bukan hanya server. Dengan SQL, database yang ada di situs bisa diubah sesuai keinginan pelaku sehingga sangat mudah untuk dimanipulasi.

“Update selalu sistem operasi dan antivirus untuk menghindari kejahatan siber. Keduanya perlu diupdate secara berkala karena virus di dunia digital terus berkembang dan bisa bermasalah besar,” ungkapnya.

Ia menyampaikan, mewaspadai apa saja yang kita posting di media sosial itu penting. Kita sebagai pengguna internet jangan sampai lalai hingga mengunggah data pribadi secara sukarela di media sosial. Data-data ini akan menjadi jejak digital dan tertinggal dalam waktu yang lama di internet.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Yahukimo, Papua, Senin (18/10/2021) juga menghadirkan pembicara, Gabrilianty Nastiti (SPV Accounting Analyst), M. Amir Salipu (Director), dan Ichsan Colly (Key Opinion Leader).

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Editor: Zulhamdi
Tags: HackerSerangan Siber
alterntif text
Previous Post

Jenis Komentar yang Tidak Diperbolehkan di Medsos

Next Post

Tiga Permasalahan Tentang Karya di Medsos

Related Posts

Hacker Bobol Grup WhatsApp Wartawan Dan Aktivis di Gorontalo

Polisi Didesak Usut Peretasan dan Penyebar Hoaks terhadap Ketum AJI

25/02/2022
Teknologi Berkembang, Hoaks dan Penipuan Online Marak Terjadi

Jaringan CekFakta Kecam Serangan Digital terhadap Ketum AJI, Sasmito

25/02/2022
Wajib Tahu, Hacker juga Punya Etika dalam Meretas Sistem Komputer 1

Wajib Tahu, Hacker juga Punya Etika dalam Meretas Sistem Komputer

29/10/2021
10 Kementerian-Lembaga Dibobol Hacker China, DPR Pertanyakan Keamanan Digital RI

Pakar Ungkap Tren Serangan Siber di Indonesia pada Masa Pandemi

22/10/2021
Next Post
Tiga Permasalahan Tentang Karya di Medsos

Tiga Permasalahan Tentang Karya di Medsos

UMKM Diminta Manfaatkan Teknologi Digital, Ini Sikap yang Harus Dimiliki

UMKM Diminta Manfaatkan Teknologi Digital, Ini Sikap yang Harus Dimiliki

Discussion about this post

TOP STORIES



  • Tentang Kronologi.id
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

© 2018 Kronologi.id. All right reserved

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini

© 2018 Kronologi.id. All right reserved