Kronologi, Minsel – Seorang oknum mengatasnamakan Ketua Ranting PDI Perjuangan Desa Popontolen bersama pria paruh baya berinisial SM tiba-tiba mengamuk dan marah-marah kepada Shane Mongkau, yang baru saja dilantik sebagai Kepala Sekolah SD Negeri Popontolen, Kecamatan Tumpaan, Kabupaten Minahasa Selatan, Selasa (12/10/2021).
Oknum Ketua PDIP itu mengaku keberatan dengan kehadiran Shane Mongkau sebagai Kepala Sekolah SD Negeri Popontolen. Tak segan-segan, oknum tersebut sampai mengusir secara arogan kepsek Shane dari ruangan kantornya.
Untuk diketahui, Shane Mongkau telah resmi dilantik dan mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari Bupati Minahasa Selatan Franky D Wongkar, dan Wakil Bupati Pdt Petra Y Rembang, sebagai Kepala Sekolah SD Negeri Popontolen pada Senin (4/10/2021). Sebelumnya, Shane Mongkau menjabat sebagai Plt Kepala Sekolah SD Inpres Lelema.
Oknum Ketua PDIP sendiri mendatangi Shane Mongkau yang saat itu sedang berada di kantornya bersama Pengawas Bina Sekolah, Mantan Kepsek SD Negeri Popontolen, dan Kepsek SD Inpres Paslaten yang juga baru dilantik.
“Biar Ibu Shane sampai ke bupati, bapak suruh turun ke bawah, kami mau usul suruh ganti,” kata oknum Ketua Ranting PDIP tersebut dalam rekaman video.
“Kami kemarin sudah rapat dengan ibu dewan. Semua sudah kami tentukan. Semua ranting ada pengusulan dan hasilnya sudah ada,” lanjutnya.
Oknum PDIP itu mengatakan, Shane seharusnya menemui anggota DPRD Minsel, Marichtje Ritha untuk mengetahui di mana dirinya akan ditempatkan sebagai kepala sekolah. Karena, menurutnya, Popontolen merupakan area koordinasi dari Ritha.
“Jadi untuk Ibu Shane harus ke Ibu Dewan Ritha dulu. Jangan orang laeng yang tentukan, tapi harus dari Ibu Dewan Ritha. Mohon maaf Bu Shane tidak berhak jadi Kepsek di sini,” tegas oknum tersebut.
Saat dikonfirmasi via WhatsApp, anggota DPRD Minsel, Marichtje Ritha Lolowang, membantah apa yang disampaikan oknum Ketua Ranting PDIP tersebut. Dirinya bahkan meminta untuk tidak dikait-kaitkan dengan persoalan itu.
“Itu aspirasi dari mereka sendiri, tanpa sepengetahuan dari saya. Saya mau buat gimana lagi. Mereka pergi saja saya tidak tahu, dan saya pun tidak pernah menyuruh. Yang kusesalkan kenapa harus membawa-bawa nama saya,” ucap Ritha.
Penulis: Kenzi
Discussion about this post