Kronologi, Pohuwato – Ketua DPRD Kabupaten Pohuwato, Nasir Giasi, mengaku, dirinya tidak pernah diberi laporan soal adanya kekurangan obat-obat diare dan sesak napas. Selain itu juga adanya obat yang cepat kadaluarsa di sejumlah puskesmas di Pohuwato
Menurut Nasir, dirinya tidak ikut saat turun lapangan yang dilaksanakan pada 15-17 Juni 2021 oleh Komisi I dan Komisi III DPRD Kabupaten Pohuwato di sejumlah puskesmas.
“Saya tidak turun. Yang turun itu teman-teman komisi I dan komisi III. Belum ada laporan. Saya belum (tahu). Mungkin sama teman-teman komisi I dan komisi III yang turun langsung memantau 14 puskesmas, dipimpin langsung pak waka I ,” katanya, Selasa (22/9/2021).
Meski begitu, Nasir menegaskan bahwa persoalan tersebut berlanjut sampai ke hearing di kantornya.
“Sudah selesai (hearing),” ucapnya.
Sementara terkait dengan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh dua LSM yang tergabung dalam Aliansi Barakuda, Nasir menilai hal itu sah-sah saja. Dirinya pun memastikan akan kembali menggelar rapat dengar pendapat (RDP) terkait masalah tersebut.
“Ya, kita akan RDP (lagi) walaupun kita sudah berapa kali RDP terkait obat-obatan. Dengan desakan demo dan lain sebagainya, masukan dari masyarakat, kita undang lagi melakukan RDP,” ucap Nasir.
Ia mengungkapkan, sudah pernah ada laporan terkait dengan obat-obatan tersebut. Hanya saja, kata dia, informasi itu perlu diselidiki dulu.
“Kadaluarsanya di mana, bagaimana dan lain sebagainya. Itu yang belum terlalu terinformasi kepada kami,” pungkasnya.
Penulis: Hamdi
Discussion about this post