Kronologi, Maros – Bupati Maros, Chaidir Syam, mendukung penuh pembangunan Rumah Buku Keren dan Ponpes Takwa Cendekia. Menurutnya, bentuk dukungan itu salah satunya dengan hadirnya Forkopimda Maros pada acara peletakan batu pertama pembangunan gedung tersebut, pada 5 September 2021.
Chaidir mengungkapkan, Kabupaten Maros merupakan daerah literasi dan santri yang dikenal memiliki puluhan pondok pesantren. Sehingga, menurutnya, pembangunan Rumah Buku Keren dan Ponpes Takwa Cendikia di itu sangat tepat.
“Apalagi akan hadirnya Perda Literasi Maros yang saat ini dibahas di DPRD sebagai usul inisiatif eksekutif,” kata Chaidir, Rabu (8/9/2021).
Ia menilai, keberadaan Perda Literasi sangat penting untuk menjaga dan merawat peradaban Maros. Sehingga, dirinya berharap kehadiran Ponpes Takwa Cendikia dan Rumah Buku Keren akan menjadi pusat pengembangan kampung literasi di Puncak Maros maupun Sulawesi Selatan.
Dalam kesempatan itu, Chaidir juga menyampaikan selamat kepada tokoh dan pegiat literasi sekaligus inisiator Perpustakaan Lorong dan desa, Bachtiar Adnan Kusuma yang dianugerahi penghargaan tertinggi dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Nugra Jasa Dharma Pustaloka tahun 2021 sebagai Masyarakat Pegiat Literasi Nasional.
Die menilai, Nugra Jasadarma Pustaloka adalah penghargaan tertinggi kepada institusi atau lembaga dan perorangan yang dinilai memberikan kontribusi tinggi dalam pengembangan perpustakaan, literasi dan minat baca di Indonesia.
“Kami berharap Pak Bachtiar terus menggerakkan literasi di Sulawesi Selatan, terutama di Maros. Semoga penghargaan ini terus memacu pegiat literasi lain untuk mencontoh Pak Bachtiar,” katanya.
Chaidir melanjutkan, penghargaan Nugra Jasadarma Pustaloka yang diterima Bachtiar adalah prestasi tersendiri bagi Sulawesi Selatan. Pasalnya, Bachtiar adalah satu-satunya warga Sulsel yang mendapatkan anugerah penghargaan tersebut.
Diketahui, di seluruh Indonesia hanya ada enam orang yang meraih anugerah Nugra Jasadarma Pustaloka. Mereka yakni Yusmalasari (Lampung Barat, Lampung), Fery Irawan (Palangka Raya, Kalimantan Tengah), Bachtiar Adnan Kusuma (Makassar, Sulawesi Selatan), Sry Eka Handayani, Mpd (Bukittingi, Sumatera Barat), Sabar (Salatiga Jawa Tengah) dan Aam Siti Aminah (Bandung Jawa Barat).
Editor: Zulhamdi
Discussion about this post