Sabtu, Agustus 13, 2022
KRONOLOGI.ID
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
Home Opini

Timbul dan Tenggelam

REDAKSI by REDAKSI
30/08/2021
in Opini
Timbul dan Tenggelam

Oleh: M Rizal Fadillah
(Pemerhati Politik dan Kebangsaan)

Di antara penampilan Prabowo saat Pilpres untuk meyakinkan pendukung adalah sikap atau tekad untuk timbul tenggelam bersama rakyat. Menggebrak meja mimbar adalah bukti atas heroisme untuk berjuang demi rakyat. Namun perjalanan bergerak ke arah lain. Prabowo dan Sandiaga menjadi pembantu Presiden sebagai anggota Kabinet. Hero telah berubah menjadi pemandu hore.

Prabowo bukan karakter pemimpin yang baik. Dalam makna konsisten. Begitu menjadi Menteri langsung terkurung dalam sangkar. Tidak ada pernyataan pembelaan pada penderitaan rakyat baik soal Vaksin, PPKM, pengangguran, TKA China, hutang luar negeri, pembunuhan 6 laskar, penzaliman kepada HRS, serta penistaan agama. Bungkam seribu bahasa.

Alih-alih pembelaan pada kesulitan rakyat atau memberi masukan konstruktif kepada Presiden tentang masalah kerakyatan, justru yang tertangkap publik adalah pujian habis kepada Jokowi yang terlihat melewati batas sebagai “jagoan” mantan kandidat Presiden yang mendapat dukungan besar dari rakyat.

Dua kali Prabowo “bersyahadat” memuji Jokowi. Pertama dalam pidato khusus sendiri. “Saya bersaksi bahwa keputusan Jokowi selalu berdasarkan keselamatan rakyat miskin dan lemah” dan kedua, saat pertemuan Jokowi dengan Parpol koalisi baru-baru ini. Prabowo menyatakan “Jadi kepemimpinan Pak Jokowi efektif. Saya mengakui itu dan hormat sama Bapak. Saya lihat. Saya saksi. Saya ikut dalam Kabinet. Kepemimpinan, keputusan-keputusan Bapak cocok untuk rakyat kita”.

alterntif text

Merujuk pada saat Jokowi didukung untuk menjabat tiga periode, maka pujian terbuka itu dapat “menampar muka saya”, “mencari muka” atau “menjerumuskan saya”. Tanpa ada respon serupa dari Jokowi sebenarnya Prabowo sedang “menjilat” atau “mencari muka” yang entah tujuannya apa. Gampangnya saja bisa untuk dukungan Presiden ke depan. Adakah restu Baginda sudah didapat untuk Prabowo-Puan hingga Mega pun perlu menangis dengan tambahan diksi “kurus” dan “kodok” ?

Semestinya Prabowo jangan berfikir untuk menjadi Presiden melalui kompetisi yang ketiga kalinya. Puncak kepercayaan rakyat adalah Pilpres 2019 lalu. Wajah Prabowo sudah semakin jelas kerut-kerutnya karena usia ataupun kerutan sikap politiknya. Rakyat bukan bicara bagaimana kemungkinan Prabowo dapat menang. Tetapi dengan asumsi menang dan menjadi Presiden pun Prabowo sulit mendapat dukungan penuh. Sama saja dengan Jokowi. Banjir kritik sudah terbayang. Ia bukan tokoh yang kuat.

Ketika Menhan ini menyambut di atas mimbar dengan memuji habis Jokowi, maka harapan adanya gebrakan untuk mengingatkan jalannya pemerintahan yang sudah terantuk-antuk adalah sebuah ilusi. Gebrakan meja hanya cerita masa lalu saat bersama rakyat. Kini di tempat yang jauh dari perasaan keadilan rakyat, Prabowo memang sedang menggebrak-gebrak angin.

Timbul tenggelam bersama rakyat itu dibuktikan dengan rakyat yang tenggelam dan Prabowo yang timbul. Namun sebenarnya Prabowo juga sedang tenggelam bersama tenggelamnya kapal selam Nanggala-402 yang hingga kini tak ada cerita. Nyawa 53 orang seperti sia-sia.
Sepi.

Bandung, 30 Agustus 2021

Tags: Pilpres 2019Prabowo SubiantoSandiaga Uno
Previous Post

Peran Perempuan Penting Dalam Membangun Papua, Staff Ahli Presiden: Pendidikan Kunci Utama

Next Post

Fraksi PDIP Sebut DLH Kabgor Banyak Alasan Terima Keluhan Masyarakat

Related Posts

Siap Nyapres Lagi, Prabowo: itu Tugas Suci

Siap Nyapres Lagi, Prabowo: itu Tugas Suci

08/08/2022
Nasehat Rizal Ramli ke Jokowi: Belajar Terima Kasih

Nasehat Rizal Ramli ke Jokowi: Belajar Terima Kasih

05/08/2022
Tokoh PPP di Aceh Dukung Sandiaga Uno Maju Pilpres 2024

Tokoh PPP di Aceh Dukung Sandiaga Uno Maju Pilpres 2024

04/08/2022
Survei Capres DTS: Ganjar 27%, Prabowo Melorot 13,2%, Puan 1,7%

Survei Capres DTS: Ganjar 27%, Prabowo Melorot 13,2%, Puan 1,7%

24/07/2022
Next Post
Ketua DPRD Kabgor Nilai #GantiPresiden2019 Wujud Demokrasi Tanah Air

Fraksi PDIP Sebut DLH Kabgor Banyak Alasan Terima Keluhan Masyarakat

Mengenalkan Budaya Asmat ke Pentas Dunia Lewat Literasi Digital

Mengenalkan Budaya Asmat ke Pentas Dunia Lewat Literasi Digital

Discussion about this post

TERPOPULER

  • Pengacara: Ferdy Sambo Marah karena Brigadir J Bocorkan Kasus Perzinaan ke Istri

    Pengacara: Ferdy Sambo Marah karena Brigadir J Bocorkan Kasus Perzinaan ke Istri

    6054 shares
    Share 2422 Tweet 1514
  • Respons Pengacara Sambo soal ‘Amplop Cokelat dari Bapak’

    213 shares
    Share 85 Tweet 53
  • Ribut Soal Gelar Adat, Bupati Nelson Minta Maaf di Paripurna, Iskandar Diam

    17 shares
    Share 7 Tweet 4
  • Pakar Prediksi Nasdem-PKS-Demokrat Akan Merapat ke KIB

    32 shares
    Share 13 Tweet 8
  • Kisruh Usulan Gelar Adat untuk Bupati Gorontalo, Iskandar Minta Nelson dan Syam Jawab Pernyataannya

    17 shares
    Share 7 Tweet 4

TOP STORIES



Follow us on social media:

  • Tentang Kronologi.id
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Data Pribadi

© 2018 Kronologi.id. All right reserved

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini

© 2018 Kronologi.id. All right reserved