Regional
Plt Gubernur Sulsel Tuding Ada Provokator yang Hambat Proyek Jalur Kereta Api

Kronologi, Makassar – Plt Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Sudirman Sulaiman, menuding ada beberapa pihak yang tidak berkepentingan yang mencoba untuk memprovokasi warga dalam proyek pembangunan jalur kereta api Makassar-Pare-pare diruang. Menurutnya, hal itu menjadi penyebab terhambatnya proses pembebasan lahan proyek tersebut.
Sudirman menyampaikan hal itu saat melakukan rapat monitoring terkait pembebasan lahan ruas Maros dan Pangkep untuk pembangunan kereta api Makassar-Pare-pare, bersama Pemkab Maros, Selasa (24/8/21).
“Respons masyarakat di Maros dan Pangkep sebenarnya sangat bagus. Hanya saja, ada beberapa pihak yang tidak berkepentingan yang kadang menjadi hambatan dalam pembebasan lahan,” kata Sudirman.
Ia pun berharap proses pemembebasan lahan dapat segera diselesaikan, agar proses pembangunan kereta api dapat segera berjalan.
“Kita tidak mau proyek Rp10 triliun lebih ini tertunda lagi,” ujar Sudirman.
Bila moda transportasi ini mulai beroperasi, kata dia, hal itu dapat berperan penting dalam peningkatan ekonomi masyarakat.
“Padahal kereta api ini kan kalau sudah jadi bisa peningkatan wilayah ekonomi Pangkep, Maros, Barru hingga Pare-pare. Lebih cepat dalam proses pengiriman barang dan jasa,” jelas dia.
“Makanya saya meminta kepada masyarakat Maros dan Pangkep agar mendukung program ini sepenuhnya,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Sulawesi Selatan, Jumardi, mengatakan, untuk wilayah Mandalle hingga Mandai menelan dana hingga Rp2,9 triliun.
“Kita fokus membangun rel kereta api sepanjang kilometer, dari Madalle ke Mandai. Nilai kontraknya Rp2, l9 triliun,” sebutnya.
Jumardi mengatakan, hingga saat ini pembebasan lahan di Pangkep sudah memasuki 98 persen.
“Pembebasan lahan sekarang kalau Pangkep sudah 98 persen, bahkan yang lain-lainnya itu sudah 100 persen. Dalam artian semuanya dibayar, karena ada yang dititip di pengadilan. Kemudian di Maros 80 persen dibayar,” ungkapnya.
Ia pun optimis hingga akhir September nanti 95 persen lahan di Maros akan segera terbayarkan. Dirinya juga menargetkan kereta api untuk mengangkut barang akan mulai beroperasi pada Juni 2022.
“Operasional tahap pertama ditargetkan pada Juni 2022. Itu angkutan pertama semen tonasa, masih angkutan barang,” ucap dia.
Sementara untuk operasional yang diperuntukkan untuk penumpang, juga ditargetkan rampung pada pertengahan 2022.
Penulis: Raffa
-
Regional6 hari ago
Diduga Salah Tetapkan Tersangka, Oknum Penyidik Polresta Manado Dilaporkan ke Kapolda Sulut
-
Megapolitan6 hari ago
Anak Haji Lulung & 5 DPC PPP DKI Mundur Gegara Ulama-Habaib Dipecat dari Majelis Syariah DPW
-
Regional4 hari ago
Pemda Gorontalo Klaim Jaminan Pelaksanaan Proyek: 8 Perusahaan Tembus Rp3 Miliar
-
Nasional2 hari ago
PBNU Bela Baliho Erick Tohir: Yang Harus Dikecam Itu yang Jualan NU tapi Suul Adab
-
Regional2 hari ago
Polres Pohuwato Tangkap Warga Pemilik Puluhan Ribu Obat Ifarsyl
-
Regional6 hari ago
Mayat Gadis Tergeletak di Areal Puncak Gunung Lawu, Cuaca Ekstrem Gagalkan Evakuasi
-
Headline2 hari ago
Survei SMRC: Anies Terus Menguat
-
Megapolitan4 hari ago
PT JakPro: Anggaran Formula E 2022 Selesai Diaudit, Hasilnya Wajar