Kronologi, Gorontalo – Satgas Penanganan Covid-19 pusat menyebut tingkat kepatuhan warga di Provinsi Gorontalo menggunakan masker dan menjaga jarak masih kurang berdasarkan representasi di kelurahan dan desa pada 26 Juli – hingga 1 Agustus 2021.
Ketidakpatuhan masyarakat Gorontalo menggunakan masker sebesar 70,24 persen. Begitu juga dengan tingkat ketidakpatuhan masyarakat menjaga jarak sebesar 71,43. Angka ini menjadikan Gorontalo pemegang peringkat pertama dalam hal ketidakpatuhan, baik menggunakan masker maupun menjaga jarak.
“Itu kenyataannya juga. Contohnya di pasar-pasar, kalau kita turun kan, memang banyak (yang tidak patuh protkes) juga. Kemudian di tempat-tempat ibadah di kelurahan/desa juga banyak yang tidak patuh,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo, Rony Shampir, Jumat (6/8/2021).
Tingginya persentase ketidakpatuhan masyarakat Gorontalo terhadap penerapan protokol kesehatan salah satunya dipengaruhi oleh pemberitaan serta opini yang mengandung informasi tidak benar.
“Di berita-berita dan opini seperti itu akan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap Covid, sehingga masyarakat tidak lagi mematuhi protokol kesehatan,” ucap Roni.
Dikatakan Roni, ketidaksadaran masyarakat betapa pentingnya protokol kesehatan bisa memicu meningkatkan tren kasus positif Covid-19 di Kabupaten Gorontalo. Sebab tingkat kepatuhan masyarakat berbanding lurus dengan trend kasus di daerah.
“Jelas bahwa semakin orang tidak patuh, pasti tren kasus covid di daerah akan bertambah. Kepatuhan di desa yang ada poskonya mungkin iya, tapi kalau di pasar-pasar yang tidak ada PPKM-nya itu bagaimana?” jelasnya.
Oleh sebab itu, pemerintah saat ini tengah melakukan pendekatan-pendekatan terhadap masyarakat agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan.
“Kita melakukan pendekatan secara improvement yang melibatkan TNI/Polri. Sekarang kita akan membuat posko Covid-19 dan tempat penyuntikan vaksin di pasar-pasar besar. Kemudian pengawasan di tempat ibadah seperti masjid, serta mengurangi kegiatan masyarakat yang menyebabkan kerumunan,” tutup Roni.
Penulis: Ahmad Dani
Discussion about this post