Kamis, Mei 26, 2022
KRONOLOGI.ID
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
Home Headline

Kritik Blusukan Jokowi ke Apotek, Rocky Gerung: Rakyat Disuru Cari Obat Sendiri

REDAKSI by REDAKSI
25/07/2021
in Headline, Nasional
A A
Kritik Blusukan Jokowi ke Apotek, Rocky Gerung: Rakyat Disuru Cari Obat Sendiri

Aksi blusukan Jokowi mencari obat Covid-19 ke apotek di Bogor, Jumat (23/7/2021) lalu./Ist


Kronologi, Jakarta — Aksi blusukan Presiden Joko Widodo atau Jokowi mencari obat ke apotek pada Jumat (23/7/2021) lalu menuai kritik pelbagai pihak. Mereka menilai Presiden mestinya melakukan pekerjaan yang lebih besar sesuai kewenangannya, alih-alih blusukan seperti saat kampanye mau nyapres.

Mantan dosen filsafat Universitas Indonesia (UI), Rocky Gerung menilai blusukan Jokowi mencari obat ke apotek justru menunjukkan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia berantakan.

Rocky menyebut, Jokowi mestinya bekerja memastikan ketersediaan obat agar rakyat tenang dalam menghadapi Pandemi.

“Mestinya dia cari apotek yang ada obatnya. Tapi kalau dia bilang obatnya enggak ada, ya artinya (pemerintah) tidak berhasil kan. Mestinya kan dia yang cariin obat, bukan dia yang nanya ke mana saya mau cari,” kata Rocky, Minggu (25/7/2021).

alterntif text

Dalam kunjungannya ke Apotek Villa Duta di Bogor pada Jumat lalu, Presiden Jokowi menanyakan sejumlah obat antivirus dan multivitamin. Saat mendapati sejumlah obat kosong, Jokowi sempat menanyakan kepada petugas apotek ke mana dia dapat mencari obat-obatan tersebut.

Menurut Rocky, pesan yang tersampaikan kepada publik justru menunjukkan bahwa obat tak tersedia di pasaran. Pesan berikutnya, kata dia, rakyat ibarat diminta mencari akal sendiri jika mereka terpapar Covid-19 dan memerlukan pengobatan.

“Pesan buat rakyat harus cari akal sendiri, mau pakai dukun, mau pakai obat herbal, siapkan peti mayat, kan begitu pesannya,” kata Rocky.

Rocky lantas menyoroti tim Istana yang menyusun dan mengarahkan aksi blusukan itu. Menurut dia, tim Istana tak bisa mempertimbangkan reaksi publik yang mungkin muncul.

“Kan nanti dipaksakan maksud Presiden begini. Ngapain terangkan maksud, maksud itu kan ditangkap oleh orang, bukan diterangkan,” ucapnya.

Ia mengatakan, sudah hampir satu dekade Jokowi menggunakan metode blusukan ini, yakni sejak menjadi Gubernur DKI Jakarta. Rocky menilai, tak ada perbedaan dari pola pencitraan masuk ke gorong-gorong dan mendatangi apotek.

“Sama-sama bawa kamera,” ujarnya.

Gaya blusukan memang lekat dengan Presiden Jokowi. Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mengatakan blusukan Jokowi, seperti masuk ke gorong-gorong, menjadi tukang tambal ban, hingga tukang becak membuat mantan Wali Kota Solo itu dinilai merakyat. Pangi menyebut hal itu pula yang mengantarkan Jokowi menjadi presiden.

Namun, ia menilai momentum saat ini tak tepat bagi Jokowi untuk blusukan. Menurutnya, seorang kepala negara dan kepala pemerintahan mestinya tidak melakukan pekerjaan teknis seperti mendatangi apotek.

Pangi mengatakan, blusukan yang dilakukan Presiden itu bisa dilakukan oleh lurah atau kepala desa. Presiden, kata dia, mestinya melakukan gebrakan besar untuk mengatasi pandemi dan kesulitan rakyat saat ini.

“Blusukan itu sudah lagu lama, kaset usang dalam kondisi sekarang, tidak tepat momentumnya,” kata Pangi secara terpisah.

Sebelumnya, epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, juga menyebut aksi blusukan Presiden Jokowi mencari obat ke apotek justru tidak mendidik masyarakat. Pandu mengatakan obat-obat yang dicari Presiden adalah obat keras yang tak boleh dikonsumsi tanpa resep dokter.

“Itu enggak boleh, tidak mendidik publik untuk jangan melakukan pengobatan sendiri, itu obat keras,” kata Pandu, Sabtu (24/7/2021).

Editor: Alfian Risfil A
Tags: ApotekBlusukanJokowiPakar EpidemiologiPandu RionoPangi Syarwi ChaniagoRocky Gerung
alterntif text
Previous Post

Fraksi Gerindra Bonebol Desak Pemkab Segera Cairkan Insentif Nakes

Next Post

Ekonomi dan Sosial Terdampak, Efektifkah Program PPKM dari Pemerintah?

Related Posts

Pakar: Jokowi Akan Jadi ‘Setengah King Maker’ di Pilpres 2024

Pakar: Jokowi Akan Jadi ‘Setengah King Maker’ di Pilpres 2024

25/05/2022
Wapres Ma’ruf Akan Jadi Saksi Nikah Adik Jokowi-Ketua MK

Wapres Ma’ruf Akan Jadi Saksi Nikah Adik Jokowi-Ketua MK

25/05/2022
Puan Maharani Dinilai Sosok Pemimpin Berkualitas

Puan Maharani Dinilai Lebih Tepat Lanjutkan Program Jokowi

23/05/2022
Penunjukan Ratusan Pj Gubernur, Bupati dan Walikota Bertentangan dengan Otonomi Daerah

Penunjukan Ratusan Pj Gubernur, Bupati dan Walikota Bertentangan dengan Otonomi Daerah

22/05/2022
Next Post
Ekonomi dan Sosial Terdampak, Efektifkah Program PPKM dari Pemerintah?

Ekonomi dan Sosial Terdampak, Efektifkah Program PPKM dari Pemerintah?

LSM Jakarta Rame-rame Tolak Rencana Anies Pidanakan Rakyat Pelanggar Prokes

LSM Jakarta Rame-rame Tolak Rencana Anies Pidanakan Rakyat Pelanggar Prokes

Discussion about this post

TOP STORIES



  • Tentang Kronologi.id
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

© 2018 Kronologi.id. All right reserved

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini

© 2018 Kronologi.id. All right reserved