Nasional
DPR Minta Pemerintah Tunaikan Janji 2 Juta Dosis Vaksin Per Hari

Kronologi, Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, baru 37.031.826 orang atau 20,39 persen yang telah menerima vaksinasi dosis pertama. Dengan kebijakan penambahan sasaran vaksinasi usia 12 – 17 tahun, maka target bertambah menjadi 208.265.720 orang. Jika merujuk sasaran baru tersebut, maka capaian dosis pertama baru 17,78 persen, sedangkan pemberian dosis kedua baru 7,32 persen.
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher menilai, masih rendahnya capaian vaksinasi nasional sebagai janji lip service dari pemerintah.
“Rendahnya capaian vaksinasi ini memprihatinkan di tengah lonjakan kasus COVID-19. Janji pemerintah lakukan 2 juta dosis perhari hanya lip services. Realitanya, jumlah suntikan harian terus merosot,” kata Netty dalam keterangannya, Jum’at (16/7/21).
Menurut Netty, pemerintah harus melakukan evaluasi komprehensif terkait rendahnya capaian vaksinasi nasional.
“Lakukan evaluasi menyeluruh dan temukan faktor penyebabnya. Jangan jadikan alasan percepatan vaksinasi untuk menjual vaksin pada rakyat. Sejak awal vaksinasi sudah dijanjikan gratis untuk rakyat. Tunaikan janji tersebut,” tegas Netty.
Netty juga meminta pemerintah agar tidak berlindung di balik alasan herd imunity, kemudian membebani rakyat dengan vaksinasi berbayar.
“Jangan karena ketidakmampuan pemerintah merealisasikan vaksinasi 2 juta dosis perhari kemudian dibebankan kepada rakyat dengan dalih gotong royong. Saat ini rakyat sudah kewalahan bertahan hidup,” ujarnya.
Percepatan vaksinasi harus menjadi prioritas pemerintah, lanjut Netty, mengingat kondisi pandemi di Indonesia telah sampai pada tingkat sangat mengkhawatirkan.
“Sekarang kita sudah diisolir oleh negara lain. Bahkan Jepang, Bahrain, Filipina sudah mulai mengevakuasi warganya dari Indonesia. Ini kode keras bahwa pandemi di tanah air kian tak terkendali,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Netty juga meminta pemerintah agar membuat kebijakan responsif dan antisipatif serta langkah terobosan yang konkret untuk mengendalikan pandemi.
“Pemerintah harus fokus pada peningkatan 3T, penyediaan rumah sakit darurat, ketersediaan obat dan alkes, dukungan pada nakes serta monitoring pasien isoman. Mereka harus mendapat pantauan yang baik agar menekan angka kematian pasien isolasi mandiri,” tukasnya.
Penulis: Tio
-
Regional6 hari ago
Diduga Salah Tetapkan Tersangka, Oknum Penyidik Polresta Manado Dilaporkan ke Kapolda Sulut
-
Megapolitan6 hari ago
Anak Haji Lulung & 5 DPC PPP DKI Mundur Gegara Ulama-Habaib Dipecat dari Majelis Syariah DPW
-
Regional4 hari ago
Pemda Gorontalo Klaim Jaminan Pelaksanaan Proyek: 8 Perusahaan Tembus Rp3 Miliar
-
Nasional2 hari ago
PBNU Bela Baliho Erick Tohir: Yang Harus Dikecam Itu yang Jualan NU tapi Suul Adab
-
Regional2 hari ago
Polres Pohuwato Tangkap Warga Pemilik Puluhan Ribu Obat Ifarsyl
-
Regional6 hari ago
Mayat Gadis Tergeletak di Areal Puncak Gunung Lawu, Cuaca Ekstrem Gagalkan Evakuasi
-
Headline2 hari ago
Survei SMRC: Anies Terus Menguat
-
Megapolitan4 hari ago
PT JakPro: Anggaran Formula E 2022 Selesai Diaudit, Hasilnya Wajar