Bisnis
Pandemi Belum Berakhir, Transaksi Non Tunai Kini Makin Digemari

Kronologi, Jakarta – Di era pandemi Covid-19, transaksi non-tunai (cashless) menjadi pilihan masyarakat. Selain faktor kesehatan, transaksi non-tunai bisa dibilang lebih praktis ketimbang tunai. Transaksi non-tunai pun terbilang banyak jenisnya.
Jenis-jenis transaksi itulah yang dipaparkan I Wayan Gede Narayana, Direktur Kampus Jimbaran ITB Stikom Bali. Pemaparan I Wayan disampaikan dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Gianyar, Selasa (15/6/2021).
I Wayan menuturkan, transaksi non-tunai semakin banyak digunakan karena dua hal.
“Cashless itu berbanding terbalik dengan tunai. Kenapa? Karena ada dua hal yang kita sudah tahu yaitu revolusi industri dan revolusi society. Dari awal menggunakan komputer, sampai sekarang untuk transfer data sangat mudah,” kata I Wayan.
Selain itu, kata I Wayan, ada tiga manfaat dari transaksi non-tunai. Pertama, transaksi non-tunai tidak mengharuskan pengguna membawa uang banyak. Kedua, transaksi pengguna seluruhnya tercatat. Ketiga, transaksi non-tunai juga membantu negara lewat pajak.
Lebih lanjut, I Wayan juga mengungkapkan ada enam transaksi non-tunai yang sekarang banyak digunakan. Selain kartu kredit, ada juga E-Money, kartu prabayar, ATM, E-banking, dan tabungan digital.
“Jenis-jenis cashless ini akan terus dipakai ke mana pun kita berada. Jangan distop.Saya beberapa tahun ini menggunakan tabungan digital. Saya buat tabungan tanpa harus ke bank,” jelas I Wayan.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi di wilayah Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (15/6/2021) ini juga menghadirkan pembicara Driana Rini Handayani (Blogger, Social Media Enthusiast, Entreprenuer), Dedy Triawan, S.Kom, MMSI, Phd (CTO Mec Indonesia), I Wayan Gede Narayana S. Kom, M.Kom (Direktur Kampus Jimbaran ITB Stikom Bali), Ni Wayan Purnami Rusadi S.P., M. AGB (Owner Bee Jamur), Denny Abal (Key Opinion Leader), dan
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
Editor : Zulhamdi
-
Regional2 hari ago
Jawaban Orang Tua Viecri soal Laporan Polisi Sopir Truk
-
Regional1 hari ago
Proyek Jalan GORR Pakai Material Timbunan Ilegal? Pengawas: Tanya Bos!
-
Megapolitan2 hari ago
Kongres MAPKB Diharapkan Jadi Momentum untuk ‘Merefresh Ulang’ Keluarga Besar Betawi
-
Regional2 hari ago
Sopir Truk di Gorontalo Lapor Polisi Usai Dianiaya 2 Pejabat
-
Nasional2 hari ago
MK Alami Degradasi Moral Sejak Anwar Usman Jadi Adik Ipar Jokowi
-
Regional2 hari ago
Kemenkumham Gelar Anugerah Paralegal Justice Award sebagai Apresiasi ke Kades/Lurah
-
Regional6 hari ago
Hanasi: Upaya Pemerintah Untuk Lumbung Ternak di Daerah Belum Memuaskan
-
Nasional2 hari ago
Mega Minta Ganjar Tak Sungkan Akui ‘Petugas Partai’