Kronologi, Gorontalo – Perputaran ekonomi di Kota Gorontalo mengalami lonjakan signifikan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Hal ini salah satunya disebabkan peredaran uang pasca dibayarkannya tunjangan hari raya (THR) PNS pemerintah daerah beberapa waktu lalu.
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, mengungkapkan, uang yang beredar di Kota Gorontalo usai pencairan THR ASN tersebut mencapai Rp 30 miliar.
“Jika dihitung secara bersih, uang berputar di kota Gorontalo sekitar Rp 30 M, dari ASN di Provinsi Gorontalo. Jumlah itu belum termasuk belanja kegiatan program strategis lainnya,” kata Marten di sela penyerahan bantuan pembangunan di Masjid Darul Arqam, Senin (10/5/2021).
Ia mengatakan, angka itu baru hitungan kotor dari jumlah pencairan THR pegawai provinsi yang mencapai Rp24 miliar, Kota Gorontalo Rp19,6 miliar serta daerah tetangga dekat dengan Kota Gorontalo.
“Katakanlah provinsi dari Rp 24 M, Rp 15 M yang dibelanjakan di kota. Demikian juga ASN kota dari Rp 19,6 M, Rp 15 miliar yang terserap untuk memenuhi kebutuhan. Belum ditambah dengan kucuran program BLT untuk 3 bulan yang dicairkan sekalian sebesar Rp 6 miliar,” ucap Marten.
Secara statistik, kata Marten, pertumbuhan ekonomi di Kota Gorontalo terus mengalami peningkatan. Menurutnya, sebagai daerah yang mengandalkan sektor perdagangan dan jasa, Kota Gorontalo menjadi kiblat ekonomi di kawasan Teluk Tomini, terlebih di wilayah Provinsi Gorontalo.
Meski demikian, Marten meminta warga yang beraktivitas di Kota Gorontalo untuk menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Menurutnya, pengetatan protokol kesehatan dilakukan guna mencegah terjadinya klaster baru pasca lebaran Idul Fitri.
“Tingginya peredaran uang, akan bersamaan dengan aktivitas orang yang datang di kota. Memasuki Idul Fitri seperti ini kita saksikan bersama meningkatnya permintaan atas kebutuhan lebaran,” ujar Marten.
Penulis: Lis Purnama Editor : Zulhamdi
Discussion about this post