CBA: Kejati Gorontalo Tampaknya Takut Bongkar Kasus GORR

Kronologi, Jakarta – Lembaga Center for Budget Analysis (CBA) menganggap, tidak ada upaya serius dari pihak Kejati Gorontalo dalam membongkar dugaan korupsi proyek Gorontalo Outer Ring Road (GORR). Terlebih, tuntutan rendah Jaksa Penuntut Umum (JPU) terhadap para terdakwa, memperkuat dugaan tersebut.

“Dari awal pihak Kejati seperti pasif bahkan terkesan takut,” kata Koordinator CBA Jajang Nurjaman saat dihubungi Kronologi.id, Rabu (21/4/2021).

Jajang menguraikan, upaya ketidakseriusan Kejati dapat dilihat dari penentuan pasal tuntutan yang sejak awal tidak menggunakan pasal TPPU, penetetapan tersangka hanya 4 orang. Lebih miris lagi tuntutan dari JPU dalam perkembangan sidang terakhir semakin ringan terhadap terdakwa.

Jajang menegaskan, jika ritmenya tetap seperti ini, penanganan kasus akan terus mandeg dan menemui jalan buntu. “Paling banter hasil penyidikan hanya menyentuh aktor-aktor kecil, bukan aktor sebenarnya,” ungkapnya.

Padahal, nilai proyek GOR sangat besar, dengan real potensi kerugian negara belum pasti, ada dua versi badan akuntan publik mencatat Rp 85,5 miliar, dan BPKP Rp 43,3 miliar.

Selain itu, catatan PPATK terkait aliran uang mencurigakan kepada Gubernur Rusli Habibie nampaknya tidak ditindaklanjuti pihak Kejati.

Seharusnya, pinta Jajang, Kejati Gorontalo sebagai penegak hukum berusaha lebih serius dan berani, agar uang negara bisa kembali, dan pihak-pihak yang terlibat diadili.

“Jika hal ini tidak bisa dilakukan penanganan kasus lebih ideal diambil alih oleh KPK,” tukasnya.

Penulis: Tio