Nasional
Gus Baha: FPI Ahlussunah, Habib Rizieq Dzuriyah Rasul

Kronologi, Jakarta — KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menegaskan, bahwa FPI juga ahlussunah dan Habib Habib Rizieq Shihab juga dzuriyah Rasul.
“Habib Rizieq Shihab merupakan seseorang yang berkepribadian baik,” ujar Gus Baha, baru-baru ini.
Menurut pengakuan Gus Baha, pernyataan ini disampaikan karena sering ditanya tentang Front Pembela Islam (FPI) dan Habib Rizieq Shihab.
“Habib Rizieq itu dzuriyah Rasul, nahi munkar pasti baik,” kata Gus Baha sebagaimana dilansir kanal Kajian Cerdas dalam jaringan YouTube yang saat tulisan ini dibuat sudah ditonton 887.480 orang.
Pemerintah sebelumnya telah membubarkan FPI melalui Surat Keputusan Bersama enam menteri dan kepala lembaga yang diumumkan pada Rabu, 30 Desember 2020. Dengan adanya SKB tersebut, FPI dilarang berkegiatan serta menggunakan simbol serta atribut organisasi.
Di sisi lain, Habib Rizieq ditahan dan mulai diadili dengan tuduhan dua perkara sekaligus. Pertama, terkait kasus kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat. Lalu, terkait kasus kerumunan dan pelanggaran protokol kesehatan di Mega-mendung Bogor, Jawa Barat.
Gus Baha yang merupakan Rais Syuriah PBNU itu mengatakan bahwa Habib Rizieq Shihab merupakan seseorang yang berkepribadian baik.
Ia kemudian membandingkan Habib Rizieq Shihab dan Quraish Shihab. “Ulama Quraish Shihab juga sama-sama merupakan dzuriyah rasul. Hanya, cara pandang mereka saja yang membuatnya berbeda,” ujar Gus Baha.
Ia lantas meminta agar masyarakat bisa menilai seseorang sesuai konteks dan latar belakang, sehingga makna yang timbul tidak menimbulkan kontroversi.
“Saya ingin, yang ngaji sama saya itu, kalau Anda ittiba’ sama habaib, ya bandingannya dengan habaib,” pesan Gus Baha.
Di sisi lain, Gus Baha mengingatkan agar kita jangan gampang menuduh orang kafir. “Kalau berbuat dosa, maksiat, wajib bertobat. Jangan berlebihan menganggap kafir. Sebab kalau menganggap kafir terusannya jelek. Halal darahnya,” tutur Gus Baha.
Tragedi di Irak dan Afghanistan, menurut Gus Baha, karena tradisi ekstrim, mudah mengkafirkan. Sunni mengafirkan Syiah, Syiah mengafirkan Sunni. Jadi tradisi takfir itu ekstrim. “Dulu tradisi takfir memakan korban Ali bin Abu Thalib dan Muawiyah,” katanya.
Maka Ahlussunah wal-Jamaah itu sejak dulu, menurut Gus Baha, jika melihat maksiat cenderung diam. Walisongo melihat maksiat diam.
“Saya tidak tahu nanti tanggung jawabnya ke Allah seperti apa. Apa FPI yang benar atau Ahlussunah. FPI juga Ahlussunah, Habib Rizieq juga dzuriyah Rasul,” katanya. “Nahi munkar itu sudah pasti baik,” dia menambahkan.
Editor: Alfian Risfil A
-
Regional1 hari ago
Nelson: Jika Keputusan DPP Tidak Sesuai, Saya Keluar dari PPP!
-
Regional5 hari ago
Jawaban Orang Tua Viecri soal Laporan Polisi Sopir Truk
-
Regional4 hari ago
Proyek Jalan GORR Pakai Material Timbunan Ilegal? Pengawas: Tanya Bos!
-
Nasional2 hari ago
Jokowi Dianggap Aneh Tak Tegur KSP Moeldoko yang Gugat SK Menkumham
-
Regional5 hari ago
Sopir Truk di Gorontalo Lapor Polisi Usai Dianiaya 2 Pejabat
-
Nasional4 hari ago
MK Alami Degradasi Moral Sejak Anwar Usman Jadi Adik Ipar Jokowi
-
Regional2 hari ago
Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Irwan: Sampah Ancaman bagi Manusia
-
Megapolitan5 hari ago
Kongres MAPKB Diharapkan Jadi Momentum untuk ‘Merefresh Ulang’ Keluarga Besar Betawi