Kronologi, Gorontalo- Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Gorontalo, Rahmat Doni Lahatie, mengatakan pemerintah daerah menjamin hutang pekerjaan proyek akibat dampak dari refocusing anggaran pada tahun 2020 kemarin akan dibayarkan sebagian melalui dana pemulihan ekonomi nasional (PEN).
“Ada beberapa proyek yang tinggal kita masukan dalam pendanaan PEN. Begitu program PEN jalan kita langsung action,” kata Rahmat kepada Kronologi.id, Rabu (31/3/2021).
Meski begitu, Rahmat tidak menjelaskan secara detail berapa jumlah proyek dan total hutang yang harus dibayar pemerintah kepada kontraktor yang telah menyelesaikan pekerjaan hingga 100 persen. Selain untuk membayar hutang, sebagian dana PEN juga diperuntukan bagi proyek yang sementara berjalan dampak dari refocusing anggaran.
Namun, Rahmat menjelaskan, tidak semua proyek bisa dibiayai dengan PEN yang tinggal menunggu ditransfer. Sebab pihak Sarana Multi Infrastruktur (SMI) atau Departemen Keuangan melakukan seleksi setiap proyek yang ada. Proyek dengan anggaran kecil yang tidak dapat ditangani dengan PEN dan hanya dibebankan ke APBD.
“Pembayaran menggunakan dana PEN dikhususkan bagi sebagian pekerjaan yang telah diselesaikan pada tahun 2020 atau sudah mencapai progres 30 sampai 60 persen. Kalau ada pekerjaan sudah mencapai 100 persen maka dibayar full, akan tetapi menunggu hasil audit dari Badan Pemeriksa Keuangan, ketentuannya begitu,” tutur Rahmat.
Rahmat menambahkan, hingga saat ini pemerintah daerah sementara menanti hasil pemeriksaan BPK. Untuk itu, diharapkan para penyedia jasa untuk bersabar, jika dana PEN sudah dicairkan pemerintah akan segera mengeluarkan SPK untuk melaksanakan pekerjaan.
“Memang tidak dapat ditentukan kapan pemeriksaan BPK selesai, tetapi prosesnya sementara jalan. Kami harap semua penyedia jasa sabar menunggu,” tandas Rahmat.
Penulis: Even Makanoneng Editor : Atho
Discussion about this post