Regional
Masih Ada Alat di Tambang Ilegal, KPMIP Cabang Limboto Gelar Aksi di Polda Gorontalo

Kronologi, Gorontalo – Sejumlah massa aksi yang mengatasnamakan Kerukunan Pelajar Mahasiswa Indonesia Pohuwato (KPMIP) cabang Limboto menggelar aksi unjuk rasa di Polda Gorontalo sebagai protes masih adanya alat berat yang beroperasi di tambang ilegal yang ada di Kabupaten Pohuwato.
Menurut Ketua KPMIP Cabang Limboto, Yasin Pulumuduyo, aksi yang dilakukan hari ini merupakan aksi yang kedua kalinya digelar di Mapolda Gorontalo.
“Saya sempat temui beberapa masyarakat, justru masyarakat juga sudah ada saling kecemburuan antara masyarakat penambang yang ada di tambang ilegal. Karena hanya ada beberapa alat saja yang ada di atas (tambang),” katanya kepada Kronologi.id, Selasa (26/1/2021).
Yasin mengatakan, aksi tersebut masih mengacu pada undang-undang terkait kebebasan untuk menyampaikan pendapat di muka umum dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Namun, pihaknya kecewa lantaran aksi tersebut dibubarkan oleh aparat keamanan.
“Kami khawatir, sikap tersebut justru mengindikasikan untuk menutupi adanya oknum kepolisian yang terlibat di tambang ilegal tersebut,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, kata Yasin, pihaknya juga menuntut dan mendorong kepolisian untuk memproses pelaku pengrusakan dan penganiayaan terhadap kantor dan Kapolsek Popayato Barat.
“Sekadar mendorong lagi supaya ada percepatan prosesnya. Karena memang kejadian itu di bulan Agustus. Kemudian penetapan tersangka nanti setelah demo pertama yang kami gelar di Polda,” jelas Yasin.
KPMIP Limboto kata Yasin, juga berharap agar Polda Gorontalo menuntaskan dan menertibkan tambang ilegal tersebut, serta lebih responsif.
“Lokasinya (tambang) di Kecamatan Patilanggio, Desa Balayo. Kalau tidak salah (namanya) Tambang Polutube. Saya tanya di warga memang ada alat naik hari Minggu jam 4 sore,” ungkapnya.
Kata Yasin, dirinya juga memiliki bukti berupa video yang dikirim oleh warga, bahwa alat berat tersebut bekerja di malam hari.
“Sepertinya para pengusaha penambang ilegal ini justru main kucing-kucingan dengan pihak kepolisian. Yang satunya lagi yang kerja malam di jalan ke Ilota di Kecamatan Buntulia, Desa Hulawa kalau tidak salah,” imbuhnya.
“Dan Insyaallah juga dari KPMIP Cabang Limboto ada demo jilid 3 di Polda Gorontalo terkait tambang ilegal di Kabupaten Pohuwato. Kalau kemudian belum ada langkah konkret yang di lakukan oleh pihak polda gorontalo pasca demo kami gelar tadi ini,” pungkasnya.
Sebelumnya, KPMIP Cabang Limboto menutut Polda Gorontalo agar menghentikan seluruh aktivitas pertambangan ilegal yang ada di Kabupaten Pohuwato yang menggunakan alat berat atau ekskavator.
Mereka menduga, masih ada oknum dan alat-alat berat bisa masuk secara diam diam dan melakukan aktivitas pertambangan. Dirinya juga meminta aparat mengusut tuntas dugaan pungli dalam penambangan ilegal di kabupaten tersebut.
Tak hanya itu, KPMIP juga meminta polisi menyelidiki dan memeriksa dugaan keterlibatan oknum polisi yang mencoba main mata dalam aktivitas tambang ilegal yang ada di Kabupaten Pohuwato. Kemudian juga meminta penuntasan proses hukum dalam insiden penyerangan polsek dan penganiayaan Kapolsek Popayato Barat.
Penulis: Hamdi Editor : Zul
-
Regional5 jam ago
Jawaban Orang Tua Viecri soal Laporan Polisi Sopir Truk
-
Megapolitan6 jam ago
Kongres MAPKB Diharapkan Jadi Momentum untuk ‘Merefresh Ulang’ Keluarga Besar Betawi
-
Regional5 jam ago
Sopir Truk di Gorontalo Lapor Polisi Usai Dianiaya 2 Pejabat
-
Nasional6 jam ago
Mega Minta Ganjar Tak Sungkan Akui ‘Petugas Partai’
-
Internasional4 jam ago
Tabrakan Kereta Api di India: 288 Orang Tewas, 850 Luka Serius
-
Regional4 hari ago
Marten Taha Kenalkan Transaksi Digital Qris kepada Siswa SMP
-
Regional5 hari ago
Marten Taha Apresiasi Bank Indonesia Atas Pengenalan Transaksi Digital di Sekolah