Kronologi, Jakarta — Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meninjau penanganan pasien covid-19 di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (24/1/2021). Anies menyaksikan langsung pasien Covid-19 dari layar di ruang kontrol rumah sakit.
Dalam kesempagan ini, Anies bahkan menyaksikan momen pilu di mana salah satu pasien covid-19 yang baru saja dinyatakan meninggal dunia.
Kejadian itu diceritakan Anies di halaman Facebook miliknya.
“Pasien itu baru saja ditutup kain putih. Ikhtiar manusia berhenti di situ. Semua alat dilepas, dia telah menjadi jenazah. Kematian dalam kesendirian tanpa ada keluarga di sampingnya. Siang itu, menjelang pukul 14.00 WIB, di RSUD Cengkareng, berdiri di depan layar tv, di ruang kontrol yang memonitor setiap pasien ICU, kami menyaksikan dari dekat,” tulis Anies.
Setelah melihat momen itu Anies langsung menemui keluarga korban di depan ruang jenazah. Mantan Mendikbud ini menyampaikan duka cita kepada keluarga yang ditinggalkan.
“Teman-teman semua, ini bukan fiksi dan bukan sekadar angka statistik. Ini akhir dari sebuah perjalanan anak manusia yang diterpa wabah: bermula dari tertular Covid-19 dan berujung pada kematian,” ucapnya.
Sambil menceritakan momen tersebut, Anies menjelaskan saat ini penularan covid-19 paling banyak terjadi di klaster keluarga. Yang terpapar paling banyak usia muda namun yang paling banyak meninggal merupakan lansia.
Dia pun mengimbau masyarakat terus menerapkan protokol kesehatan ketat mulai dari memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menghindari keluar rumah kecuali untuk keperluan mendesak. Anies juga meminta protokol kesehatan dilakukan secara ketat di lingkungan keluarga.
“Berjarak, tak bersalaman dengan keluarga itu terasa aneh, tapi ingatlah terpisah untuk isolasi bahkan berpisah selamanya itu jauh amat tidak nyaman. Jadi jangan lelah, jangan lengah. Sekali lagi, virus itu bukan fiksi. Ini semua adalah nyata. Lindungi diri, lindungi keluarga, lindungi semua,” katanya.
Editor: Alfian Risfil A
Discussion about this post