Kronologi, Jakarta — Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengakui strategi testing yang dijalankan pemerintah selama ini untuk menangani pandemi virus corona (Covid-19) salah sasaran.
“Testing tracing isolasinya ya ini. Kita tuh enggak disiplin. Cara testing-nya salah. Testing-nya banyak, tapi kok naik terus. Habis, dites orang kayak saya. Setiap kali mau ke Presiden dites. Barusan saya di-swab. Seminggu bisa lima kali swab karena masuk Istana,” kata Budi dalam sebuah diskusi virtual yang ditayangkan kanal PRMN SuCi di Youtube, Jakarta, (20/1/2021) kemarin.
Budi mengatakan seharusnya testing dalam masa pandemi tidak seperti itu. Testing, menurutnya, digencarkan kepada orang-orang yang suspek.
“Yang dites tuh orang yang suspek, bukan orang yang mau pergi kayak Budi Sadikin mau ngadep Presiden. Nanti lima kali standar WHO kepenuhi tuh, 1 per 1.000 per minggu, tapi nggak ada gunanya testing-nya secara epidemiologi,” kata dia.
Diketahui, WHO menargetkan jumlah tes per minggu suatu wilayah adalah 1 banding 1.000 populasi. Dengan rasio tersebut maka Indonesia harus menggelar 267 ribu tes setiap pekan.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito sebelumnya menyebut jumlah tes terkait Covid-19 yang dilakukan Indonesia telah melampaui target WHO.
“Pada tanggal 10 Januari 2021, jumlah orang yang diperiksa mingguan sudah mencapai angka 290.764 orang atau sudah melebihi target WHO sebesar 107,69 persen,” kata Wiku dalam keterangan pers daring di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (19/1/2021).
Editor: Alfian Risfil A
Discussion about this post