Rabu, Mei 18, 2022
KRONOLOGI.ID
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
Home Nasional

Amburadul, Menkes Kapok Pakai Data Kementerian Kesehatan

REDAKSI by REDAKSI
23/01/2021
in Nasional
A A
Amburadul, Menkes Kapok Pakai Data Kementerian Kesehatan

Menkes Budi Gunadi Sadikin./Ist


Kronologi, Jakarta — Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku kapok menggunakan data kementerian yang dipimpinnya untuk program vaksinasi Covid-19.

Ia pun lebih memilih menggunakan data yang dimiliki oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk program vaksinasi kepada masyarakat.

“Datanya juga biar enggak salah gimana, saya udah kapok, saya enggak mau lagi pakai datanya Kemenkes, di crossing-crossing data dukcapil,” kata Budi dalam sebuah diskusi virtual yang ditayangkan kanal PRMN SuCi di Youtube, Jakarta (20/1/2021), kemarin.

“Aku pakai datanya KPU. Kita ambil KPU manual, kemarin baru pemilihan itu Jabar, kayaknya itu yang paling current, based-nya untuk rakyat di atas 17 tahun,” imbuhnya.

alterntif text

Pemerintah diketahui menargetkan pemberian vaksin terhadap 181,5 juta penduduk Indonesia. Proses vaksinasi dilakukan secara bertahap dalam periode 15 bulan, terhitung mulai Januari 2021 hingga Maret 2022.

Lebih lanjut Budi mengatakan pada distribusi 1,2 juta vaksin tahap pertama beberapa waktu lalu menemui sejumlah kendala di lapangan. Salah satunya terkait tempat penyimpanan vaksin.

Pada acara yang sama, Mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini menyebut, lemari cold chain yang digunakan untuk penyimpanan vaksin tidak mencukupi.

Kapasitas yang tak mencukupi itu menurutnya karena vaksin untuk penyakit lainnya menumpuk di tempat penyimpanan.

“Kenapa bisa penuh? Salah hitung. Ini masih di provinsi lho. Setelah dilihat, saya baru tahu, setiap tahun kita vaksinasi reguler setiap tahunnya antara 130-200 juta. Vaksin TBC, polio, difteri dan sebagainya,” paparnya.

Ia mengatakan, vaksin-vaksin penyakit lain itu menumpuk lantaran kurang digunakan sejak Covid-19 di Indonesia.

“Rupanya karena tahun kemarin Covid, jadi vaksinasi kurang tuh posyandu-posyandu. Akibatnya vaksin enggak kepake, ditaruh di lemari es di sana, begitu kita kirim penuh, sudah ada barangnya disimpan. Jadi chaotic,” pungkasnya.

Editor: Alfian Risfil A
Tags: Kemenkes RIMenkes Budi GunadiVaksinasi Covid-19
alterntif text
Previous Post

Menkes Budi: Testing Corona RI Salah Sasaran

Next Post

Mulyadi P Tamsir

Related Posts

Update 17 Mei: Corona RI Bertambah 247, Kasus Aktif 3.898

Update 17 Mei: Corona RI Bertambah 247, Kasus Aktif 3.898

17/05/2022
Kasus Covid RI Bertambah 502, Meninggal 27 Orang

Kasus Covid RI Bertambah 502, Meninggal 27 Orang

23/04/2022
Kasus Covid-19 RI Bertambah 837, Meninggal 34 Orang

Kasus Covid-19 RI Bertambah 837, Meninggal 34 Orang

19/04/2022
Pemerintah Target 190 Juta Warga Rampung Vaksin Pada Mei 2022

Pemerintah Target 190 Juta Warga Rampung Vaksin Pada Mei 2022

09/04/2022
Next Post
Mulyadi P Tamsir

Mulyadi P Tamsir

Masyarakat Gorontalo Diharapkan Punya Pemimpin Seperti Nani Wartabone

Masyarakat Gorontalo Diharapkan Punya Pemimpin Seperti Nani Wartabone

Discussion about this post

TOP STORIES



  • Tentang Kronologi.id
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

© 2018 Kronologi.id. All right reserved

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini

© 2018 Kronologi.id. All right reserved