Kronologi, Gorontalo – Aldi Ahmad (22), pekerja penjaga Rumah Dinas Jabatan Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Gorontalo, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, pada Jumat (22/1/2020).
Dari informasi yang dirangkum Kronologi.id, Aldi ditemukan meninggal sekira pukul 08.00 Wita dalam posisi tengkurap di dapur Rumah Dinas Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Gorontalo, Kelurahan Kayubulan, Kecamatan Limboto. Korban sendiri diketahui berdomisili di Desa Tabongo Timur, Kecamatan Tabongo, Kabupaten Gorontalo.
Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Gorontalo, Irwan Dai, yang juga sebagai saksi mata, menuturkan, sebelum diketahui meninggal, korban pada pagi hari sempat dibangunkan untuk membeli sarapan pagi.
“Lantaran tak kunjung bangun, kemudian saya memanggil satu orang (pembantu) ternyata sudah meninggal dunia. Lalu saya telepon polisi,” kata Irwan.
Menurut Irwan, tidak ada tanda apapun sebelum korban meninggal. Namun, empat hari sebelumnya korban sempat mengeluh sakit perut.
Saat itu, kata Irwan, dirinya meminta korban untuk memeriksakan diri ke dokter karena khawatir dengan mengalami sakit yang serius.
“Jawabannya ‘cukup minum air mineral, setelah itu saya sehat lagi pak’. Hanya itu,” terang Irwan.
Saksi mata lain, Ishak Hubulo, mengatakan, kondisi korban saat meninggal mengeluarkan darah dari dalam mulut.
“Di situ saya diminta Pak Irwan untuk memastikan apakah dia sudah meninggal apa tidak. Setelah posisi badan korban ubah, ada darah yang keluar dari dalam mulut, hidung, dan telinga. Warna tubuh korban juga sudah berubah biru,” jelas Ishak.
Terpisah, Wakil Direktur Rumah Sakit MM Dunda Limboto, Ismail T Akase, mengatakan, korban saat ini berada kamar mayat rumah sakit.
Sementara, Kasatreskrim Polres Gorontalo, Iptu Moh Nauval Seno saat dikonfirmasi membenarkan telah menerima laporan perihal korban meninggal di Rumah Jabatan Wakil Ketua DPRD.
“Tim langsung kita arahkan ke TKP untuk melakukan penyelidikan dan permintaan keterangan saksi-saksi,” ujar Iptu Nauval.
Hasil sementara, pemeriksaan visum luar dari dokter puskesmas di tubuh mayat tidak terdapat tanda-tanda kekerasan.
“Penyebab mulut korban mengeluarkan darah menurut dokter akibat pembuluh darah pecah. Namun untuk memastikan penyebab kematian korban harus dilakukan autopsi. Kami masih menunggu pihak keluarga datang,” tandas Iptu Nauval.
Penulis: Even Makanoneng Editor : Zulhamdi
Discussion about this post