Kronologi, Jakarta — Ketua Umum Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, Abraham Lunggana (Haji Lulung) mengajak umat Islam dan seluruh umat beragama di Indonesia untuk memanjatkan do’a memohon keselamatan untuk bangsa dan negara, agar dijauhkan dari kehancuran.
Seruan ini disampaikan Haji Lulung merespons musibah bencana alam bertubi-tubi yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia, sejak awal 2021 lalu.
“Do’a diniatkan khusus untuk memohon pertolongan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa agar Negara kita diselamatkan dan dijauhkan dari segala mara bahaya,” kata Haji Lulung kepada pers, di Jakarta, Jumat (22/1/2021).
Diketahui, belum genap tiga pekan pertama memasuki tahun baru 2021 ini, Indonesia dilanda berbagai bencana alam hingga merenggut ratusan korban jiwa dan ribuan mengungsi di tenda-tenda seadanya.
Sederet bencana alam yang terjadi antara lain, mulai longsor di Sumedang, banjir di Kalimantan Selatan, gempa di Sulawesi Barat, gelombang pasang di Makassar, puting beliung Wonogiri, hingga erupsinya sejumlah gunung merapi.
Terbaru, gempa dahsyat berkekuatan 7,1 Skala Richter (SR) menguncang Melonguane, Sulawesi Utara, Kamis (21/1/2021) pukul 19.23.07 WIB, malam tadi.
Selain bencana alam Indonesia juga baru saja dirundung peristiwa tragis jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta–Pontianak di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.
Haji Lulung mengaku sangat prihatin atas musibah yang terus menerus menimpa bangsa tersebut. Dia juga menyampaikan duka mendalam kepada korban bencana alam di penjuru Tanah Air.
“Karenanya, saya juga mengajak pada seluruh saudara sebangsa dan setanah air, agar kita semua dan korban dikuatkan dalam menerima beban cobaan besar ini,” ujar Anggota DPR RI itu.
Haji Lulung mengatakan, seruan ini tidak hanya untuk umat Islam, tetapi juga seluruh umat beragama di Indonesia. Hal ini penting sebagai ikhtiar, do’a dan tawakkal agar bangsa Indonesia dijauhkan dari mara bahaya.
Menurutnya, Indonesia sebagai negara beragama, sudah sepatutnya selalu mengembalikan berbagai cobaan dan musibah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Selanjutnya, khusus di Jakarta, Haji Lulung juga mengajak seluruh warga untuk memanjatkan do’a agar Ibu Kota dijauhkan dari musibah dan bencana apapun, khususnya dari potensi bencana banjir akibat cuaca ekstrim sebagaimana yang diprediksi BMKG.
Masyarakat juga diimbau agar lebih waspada terhadap bahaya bencana alam. Terlebih, rentetan bencana alam ini terjadi di tengah Indonesia bergulat dengan kasus COVID-19 yang jumlahnya terus meningkat.
“Jadi, kepada seluruh warga Jakarta, mari bersama-sama berdo’a, semoga Jakarta dijauhkan dan diselamatkan dari segala macam bencana dan musibah,” ucap Tokoh NU Jakarta itu.
Haji Lulung yakin, dengan do’a bersama ini Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT akan menurunkan pertolongan serta memberi rahmat kepada seluruh bangsa Indonesia.
Tobat Nasional
Selain itu, Haji Lulung menambahkan, dirinya juga mengajak kepada segenap anak bangsa, khususnya para pemimpin dan tokoh untuk melakukan tobat nasional.
“Mengajak tobat nasional kepada suluruh anak bangsa, khususnya para pemimpin dan tokoh agar musibah yang berkepanjangan ini cepat berakhir,” ungkapnya.
Sebab, kata dia, sebuah do’a mesti diiringi juga dengan perilaku umat manusia yang tidak merugikan diri sendiri, orang lain, dan alam sekitar.
“Musibah, bencana dan kerusakan di muka bumi ini juga akibat ulah manusia yang berlaku dzolim, tidak jujur, rakus, tidak adil, sehingga alam bereaksi dan menegur kemungkaran yang terjadi di muka bumi. Oleh karenanya, perilaku tidak terpuji itu harus segera diakhiri dan mari kita kembali pada kebenaran, kejujuran dan keadilan, agar keruskan dan kehancuran tidak semakin parah,” tutur dia.
“Maka itu, do’a kita harus diiringi dengan tobat memohon ampun kepada Allah SWT,” sambung Haji Lulung.
BNPB Catat 137 Bencana Alam Terjadi Sejak 2021
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat setidaknya telah terjadi 137 bencana alam di Indonesia sejak awal Januari 2021. Dari sekian banyak bencana alam itu, sudah merenggut ratusan korban jiwa dan ribuan orang luka-luka dan ratusan ribu mengungsi.
Bencana alam terbanyak yang terjadi adalah banjir sebanyak 95 kejadian, tanah longsor 25 kejadian, puting beliung 12 kejadian, gempa bumi 3 kejadian dan gelombang pasang 2 kejadian. Akibatnya, sebanyak 405.584 orang terdampak dan mengungsi.
Kejadian bencana alam tersebut belum memasukkan data awan panas gunung Semeru yang belakangan terjadi. Sementara bencana alam besar yang baru-baru saja terjadi yakni gempa di Majene Sulawesi, dan banjir di Kalimantan Selatan.
Editor: Alfian Risfil A
Discussion about this post