Sabtu, Maret 6, 2021
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
Home Opini

Kejar Aktor Intelektual Pelanggaran HAM Berat “KM 50”

REDAKSI by REDAKSI
20/01/2021
in Opini
Kejar Aktor Intelektual Pelanggaran HAM Berat “KM 50”

Ilustrasi


Oleh: M Rizal Fadillah
~Pemerhati Politik dan Kebangsaan~

Komnas HAM menuai kecaman karena tak mampu menuntaskan tugas penyelidikan dengan baik. Terlalu banyak pertanyaan yang menyertainya seperti benarkah tembak menembak, dimana dua orang tewas ditembak, siapa penembak dua dan empat anggota laskar, bagaimana menjelaskan bekas luka dugaan siksaan, siapa saja penumpang dua mobil pembuntut misterius yang bukan polisi, mobil “sang komendan” Landcruiser itu milik siapa, dan masih banyak lagi pertanyaan lain.

Nyaris pekerjaan sia-sia Komnas HAM karena gagal menemukan fakta-fakta penting. Normatif, tak ambil risiko, dan ujungnya pro-Polisi. Bahkan semakin ke sini justru terkesan Komnas HAM sekedar menjadi juru bicara Kepolisian. Lebih menyebalkan setelah secara kontroversial melapor ke Presiden. Presiden bukan atasan Komnas HAM dan Komnas bukan bekerja atas dasar perintah Presiden.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah tanggal 18 Januari 2021 menyatakan bahwa pekerjaan Komnas HAM tidak tuntas dan diminta untuk mendalami kembali hingga ditemukan aktor intelektual dari kejahatan “unlawful killing” tersebut. Kualifikasinya bukan semata pelanggaran HAM tetapi pelanggaran HAM berat. Presiden hendaknya mendukung pendalaman atau investigasi guna menyeret aktor intelektual hingga proses peradilan.

Diduga kuat peristiwa pelanggaran HAM berat “Km 50” bukan insiden kebetulan karena berawal dari pengintaian dan pembuntutan intens HRS dan FPI. Suatu cara kerja tidak lazim bahkan berindikasi melanggar hukum.
Keberadaan mobil Landcruiser yang datang “mengomandani” pembunuhan atau pembantaian patut untuk ditelusuri. Begitu juga dengan keberadaan surat perintah atau surat tugas.

Bisa saja aktor intelektual perbuatan aparat brutal ini adalah Kapolda Metro Jaya, bisa pula Kapolri. Bukan mustahil juga Presiden Republik Indonesia. Karenanya perlu kejelasan. Meski pihak Kepolisian telah membantah keterlibatan atasan, akan tetapi indikasi yang ada menuntut untuk pengusutan lebih lanjut. PP Muhammadiyah mendesak agar dapat ditemukan aktor intelektual dari kejahatan ini.

Ditemukan dan lebih lanjut diproses hukum aktor intelektual pelanggaran HAM berat “Km 50” ini sangat penting untuk sekurangnya tiga hal. Pertama, agar tidak terbiasa mengorbankan bawahan untuk melepas tanggungjawab atasan dan kepentingan politik yang lebih luas. Kedua, menjadi terobosan atas banyaknya kasus pelanggaran HAM yang menggantung dan terus menjadi tagihan perilaku rezim. Ketiga, dapat menghindari keterlibatan lembaga penyelidikan dan peradilan HAM internasional.

Dari pantauan publik dan juga laporan “sederhana” Komnas HAM, maka peristiwa pelanggaran HAM berat “Km 50” diduga kuat menjadi peristiwa berdisain matang dan panjang yang melibatkan satu atau lebih aktor intelektual. Karenanya desakan PP Muhammadiyah bukan saja rasional dan obyektif, tetapi juga merupakan jalan strategis bangsa untuk menghargai dan memuliakan Hak Asasi Manusia.

Bandung, 20 Januari 2021

Tags: Komnas HAMPenembakan Laskar FPIPolri
alterntif text
Previous Post

Wagub DKI Minta Pemerintah Pusat Turun Tangan Tingkatkan RS Covid di Bodebek

Next Post

Airlangga Tutupi Covid-19 karena Takut Dibully

Related Posts

Di Negeri Kartun, Orang Mati Jadi Tersangka

Di Negeri Kartun, Orang Mati Jadi Tersangka

05/03/2021
Dukung Menpora Gelar Liga 1, Guruh Tirta Minta Supoter Legowo Tak Datang ke Stadion

Dukung Menpora Gelar Liga 1, Guruh Tirta Minta Supoter Legowo Tak Datang ke Stadion

04/03/2021
Bareskrim Polri: Status Tersangka 6 Laskar FPI Sudah Gugur

Bareskrim Polri: Status Tersangka 6 Laskar FPI Sudah Gugur

04/03/2021
6 Laskar FPI Ditetapkan jadi Tersangka, Pakar Hukum Sebut Polisi ‘Ngawur’

6 Laskar FPI Ditetapkan jadi Tersangka, Pakar Hukum Sebut Polisi ‘Ngawur’

04/03/2021
Next Post
Airlangga Tutupi Covid-19 karena Takut Dibully

Airlangga Tutupi Covid-19 karena Takut Dibully

Presiden Jokowi Instruksikan Perbaikan Rumah dan Bangunan Terdampak Gempa di Sulbar

Presiden Jokowi Instruksikan Perbaikan Rumah dan Bangunan Terdampak Gempa di Sulbar

Discussion about this post

TERPOPULER

  • Soal ‘Money Politics’ 100 Juta di KLB, Marzuki: Itu Kecil, di Kongres Biasa 10 Ribu Dollar

    Soal ‘Money Politics’ 100 Juta di KLB, Marzuki: Itu Kecil, di Kongres Biasa 10 Ribu Dollar

    1452 shares
    Share 581 Tweet 363
  • Amien Rais: Anies yang Akan Menyelamatkan Indonesia

    1252 shares
    Share 501 Tweet 313
  • Sambangi KPK, MAKI Laporkan Dugaan Penyimpangan Pajak Rp 1,7 Triliun

    505 shares
    Share 202 Tweet 126
  • 4 Zodiak yang Makin Tua Makin Terlihat Muda

    351 shares
    Share 140 Tweet 88
  • Jimly Asshiddiqy Salah Besar

    432 shares
    Share 173 Tweet 108

TERKINI

SBY Serukan ‘Perang’ terhadap Ketum Moeldoko Kubu KLB Demokrat

SBY Serukan ‘Perang’ terhadap Ketum Moeldoko Kubu KLB Demokrat

by REDAKSI
06/03/2021
0

Seorang Pria Dibunuh di Kafe Pohon Cinta Marisa saat Mabuk

Seorang Pria Dibunuh di Kafe Pohon Cinta Marisa saat Mabuk

by REDAKSI
06/03/2021
0

Kemenkumham Kaji Keabsahan Ketum Moeldoko Hasil KLB Demokrat

Kemenkumham Kaji Keabsahan Ketum Moeldoko Hasil KLB Demokrat

by REDAKSI
06/03/2021
0

Respons KLB Moeldoko, SBY: Darah Dingin, Benar-benar Tega

Respons KLB Moeldoko, SBY: Darah Dingin, Benar-benar Tega

by REDAKSI
06/03/2021
0

PKS Sesalkan Pemerintah Ujug-ujug Cabut Larangan Ekspor APD

Liberasi Investasi Sudah Kebablasan, DPR Desak Cabut Keseluruhan Perpres 10/2021

by REDAKSI
05/03/2021
0

Load More

TOP STORIES



Follow us on social media:

  • Tentang Kronologi.id
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

© 2018 Kronologi.id. All right reserved

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini

© 2018 Kronologi.id. All right reserved