Nasional
CBA Temukan Dugaan Korupsi di Kemendes, Proyek Apa?

Kronologi, Jakarta – Lembaga Center for Budget Analysis (CBA) menemukan dugaan penyelewengan anggaran pada Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi, terkait proyek pengadaan tenaga cleaning service selama dua tahun (2020-2021).
“Sekretariat Jenderal Kemendes PDT dan Transmigrasi dalam dua tahun terakhir menghabiskan anggaran sebesar Rp 16,6 miliar untuk pengadaan tenaga cleaning service. Angka ini terbilang fantastis bahkan ditenggarai ada permainan dalam pelaksanaannya. Berikut beberapa kejanggalan yang kami temukan,” kata Jajang Koordinator CBA Jajang Nurjaman kepada Kronologi.id, Selasa (19/1/2021).
Jajang menjelaskan, Rencana Anggaran Biaya (RAB) oleh Kemendes, diduga tidak disusun dengan jujur dan benar. Hal ini terlihat dari pagu anggaran dan harga perkiraan yang terlampau tinggi.
Proyek untuk tahun 2020, misalnya, pagu anggaran ditetapkan Rp 8 miliar pas, dan HPS Rp7.999.999.808. Kemudian, proyek tenaga cleaning service sejenis di tahun 2021 pagu anggaran Rp 9 miliar pas dan HPS Rp8.999.980.848.
Dia menguraikan, ada dua catatan dalam RAB di atas. Pertama, terdapat selisih selebar rambut antara pagu dan HPS dan ini sangat menguntungkan pihak swasta dalam pengajuan tawaran. Kedua, ada lonjakan nilai proyek dengan spesifikasi sama sebesar Rp 1 miliar hanya dalam 1 tahun.
Kemudian, dalam proses lelang pihak yang dimenangkan oleh Kemendes adalah perusahaan yang sama yakni Rivada Sejahtera Abadi yang beralamat di Jl. Pondok Kelapa Raya, Rukan Taman Pondok Kelapa, Blok B3 RT: 001/001, Duren Sawit, Jakarta Timur. “Kami menduga, RSA adalah perusahaan favorit Kemendes PDT dan Transmigrasi,” duganya.
Jajang menilai, RSA ini selalu menang meskipun nilai tawaran yang diajukan sangat mahal. Contoh, proyek tahun 2021 tawaran terendah dari PT PJA senilai Rp 7,7 miliar, tapi kalah sama RSA yang mengajukan tawaran Rp 8,7 miliar.
Menurut dia, nilai proyek jasa tenaga cleaning service tahun 2021 idealnya tidak sampai Rp 8 miliar seperti yang dihabiskan tahun sebelumnya di angka Rp 7,8 miliar.
Selain itu, RSA sebagai pemenang tender dua tahun berturut-turut dan mengantongi uang sebesar Rp 16,6 miliar faktanya bergerak di bidang konstruksi bukan jasa kebersihan, hal ini cukup janggal.
Karena RAB dua proyek pengadaan tenaga cleaning service dan proses lelang yang janggal, CBA mencatat ada pemborosan anggaran sebesar Rp 1,2 miliar. Berdasarkan catatan itu, CBA mendorong KPK agar segera turun tangan melakukan penyelidikan atas proyek pengadaan tenaga cleaning service Kemendes.
“Panggil dan periksa pejabat terkait seperti Pokja ULP dan PPK, serta panggil Menteri desa Abdul Halim Iskandar selaku Kuasa Pengguna Anggaran untuk dimintai keterangan,” tukasnya.
Penulis: Tio
-
Regional5 hari ago
Buntut Aduan Ivana, Sejumlah Tokoh Kabupaten Gorontalo Bentuk Forum Penyelamat Daerah
-
Regional6 hari ago
Ekwan Harap Pokir Perbaikan Jalan Lupoyo Cs Terealisasi
-
Regional6 hari ago
Mobil Dinas Pejabat BPSDA Bengawan Solo Tabrakan di Magetan, 1 Orang Luka Berat
-
Nasional6 hari ago
Kejagung Duga Aliran Duit ke Adik Johnny Plate Berkaitan Jabatan Menkominfo
-
Regional6 hari ago
Indeks UHC Capai 99,18 Persen, Pemkot Gorontalo Pertahankan Nilai Tertinggi Selama 5 Tahun
-
Regional6 hari ago
Ryan Kono Soroti Aset Daerah yang Sering Tak Penuhi Asas Manfaat
-
Regional6 hari ago
Buka Workshop P4GN, Ismail Madjid Sampaikan Instruksi Wali Kota soal Pencegahan Narkoba
-
Regional6 hari ago
Pengusaha Sebut Kesbangpol Bohong soal Mediasi: Tidak Benar, Masalah Belum Tuntas