Kronologi, Gorontalo – Wali Kota Gorontalo, Marten Taha batal divaksin Covid-19 karena usianya melebihi syarat yang ditentukan yakni 60 tahun. Padahal, sebelumnya Marten telah melewati tes screening kesehatan dan dinyatakan lolos.
“Tadi saya sudah melewati uji test kesehatan dan saya sudah lolos semua, sayangnya di meja tiga pada saat pemeriksaan administrasi, usia saya tidak sesuai denga kriteria vaksin sinovac ini,” jelas Marten, Jum’at (15/1/2021).
Marten sendiri saat ini sudah berusia 61 tahun. Meski begitu, dirinya tetap mengaku divaksin dan akan menunggu pendistribusian jenis vaksin lain yang sesuai dengan kriteria usianya.
“Tadi saya sudah memaksakan diri untuk menjadi orang pertama, tapi tenaga medisnya tidak mau mengambil resiko dengan usia saya yang sudah 61 tahun. Jadi, saya masih akan menunggu jenis vaksin yang lain,” ungkap Marten.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, Muhammad Kasim juga menjelaskan penundaan vaksinasi untuk Wali Kota Gorontalo adalah hal yang tepat. Sebab vaksin jenis Sinovac ini baru teruji pada usia 18-59 tahun.
Kasim menambahkan selain Sinovac, masih ada 3 jenis vaksin Covid-19 yang akan didistribusikan ke Gorontalo yakni Pfizer, Novavax, dan Astrazeneca.
“Jadi untuk pak Walikota kita masi akan menunggu suplay jenis vaksin yang lain, karena vaksin sinovac tidak sesuai dengan usianya,” jelas Kasim.
Penulis: Sita Editor : Yakub MK
Discussion about this post