Minggu, Januari 17, 2021
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result

KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
Home Headline

Terburuk di Asia, Media Asing Soroti Penyebab Pesawat RI Sering Kecelakaan

REDAKSI by REDAKSI
12/01/2021
in Headline, Nasional
Terburuk di Asia, Media Asing Soroti Penyebab Pesawat RI Sering Kecelakaan

Ilustrasi Pesawat Sriwijaya Air./Ist


Kronologi, Jakarta — Jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 menambah daftar panjang kecelakaan pesawat di Indonesia. Media asing pun menyoroti penyebab seringnya terjadi kecelakaan tersebut.

Salah satu media yang mengemukakan analisanya adalah Bloomberg. Bloomberg menyebut Indonesia sebagai negara terburuk di Asia dalam hal perjalanan udara.

Pernyataan itu didasarkan data dari Aviation Safety Network yang menunjukkan kecelakaan pesawat di Indonesia mencapai 104 kasus dengan korban meninggal sebanyak 2.301 sejak 1945.

Jumlah ini terbanyak di Asia dan menempati urutan ke-8 di dunia.

Dalam artikel berjudul Jet Crash Adds to Long List of Aviation Disasters in Indonesia, Bloomberg membedah dua faktor utama yang menjadi penyebab kecelakaan pesawat di Indonesia.

Faktor pertama adalah cuaca buruk. Di Indonesia kerap terjadi badai petir yang dapat membahayakan penerbangan.

“Indonesia adalah salah satu negara kepulauan terluas di dunia, dengan pulau-pulau berjajar sepanjang London hingga New York, Indonesia memiliki salah satu insiden badai petir dan sambaran petir tertinggi dibandingkan wilayah lainnya,” tulis Bloomberg.

Media itu juga mencontohkan Kota Bogor yang pernah mengalami badai petir selama 322 hari dalam setahun pada 1988.

Kemudian, melihat kondisi geografis Indonesia yang penuh gunung berapi, ini juga dapat menyebabkan gumpalan abu ke udara yang dapat membahayakan penerbangan. Abu itu dapat tersedot masuk ke mesin pesawat dan merusaknya.

Traveler tentu masih ingat ketika Gunung Agung di Bali meletus, sejumlah penerbangan harus dialihkan bahkan dibatalkan.

“Pada 2019, bandara Bali membatalkan dan mengalihkan sejumlah penerbangan menyusul letusan Gunung Agung, yang memuntahkan abu di selatan pulau,” tulisnya.

Selain itu faktor pemanasan global yang mengubah cuaca juga disoroti. Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 juga diketahui sempat mengalami delay akibat cuaca buruk.

“Dengan pemanasan global, kejadian cuaca ekstrim menjadi lebih umum juga. Penerbangan Sriwijaya Air SJ 182 ditunda sekitar satu jam karena kondisi yang memprihatinkan,” papar tulisan itu.

Faktor kedua yang juga menyebabkan kecelakaan adalah kegagalan komunikasi. Bloomberg berkaca pada kasus jatuhnya pesawat AirAsia pada Desember 2014.

Kecelakaan itu terjadi karena pilot Indonesia dan co-pilot asal Prancis gagal menangani kendala di auto-pilot sehingga pesawat terjun ke laut.

Berbeda dengan Bloomberg, media Associated Press (AP) mencoba melihat kecelakaan pesawat di Indonesia menggunakan sudut pandang yang lebih luas. Mereka menyebut, hal ini disebabkan kombinasi faktor sosial, ekonomi, dan geografis.

“Industri ini memiliki sedikit regulasi atau pengawasan pada tahun-tahun awal booming penerbangan Indonesia, setelah ekonomi dibuka setelah jatuhnya Soeharto pada akhir 1990-an dan berakhirnya dekade kediktatoran,” tulis media tersebut.

AP juga menyoroti menjamurnya fenomena maskapai berbiaya rendah di Indonesia. Pesawat memang menjadi moda transportasi penting di Indonesia, mengingat wilayah negara ini yang berupa kepulauan. Sayangnya, Indonesia masih memiliki kekurangan infrastruktur transportasi yang aman dan efisien.

Karena seringnya terjadi kecelakaan pesawat di Indonesia, Amerika Serikat pernah melarang maskapai Indonesia terbang ke sana dari tahun 2007-2016. Mereka menyebut maskapai Indonesia memiliki kekurangan dalam satu bidang atau lebih, seperti keahlian teknis, personel terlatih, prosedur pencatatan atau pemeriksaan.

Tak cuma AS, Uni Eropa juga pernah menutup pintu untuk maskapai Indonesia dengan alasan serupa mulai 2007 sampai dengan 2018.

Namun belakangan maskapai Indonesia sudah kembali mendapatkan kepercayaan dari negara asing. Ini karena dunia aviasi Indonesia dianggap mengalami kemajuan dalam hal regulasi, fasilitas, perawatan pesawat, dan pilot yang lebih terlatih.

Sayangnya, dengan kecelakaan yang menimpa pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ini, masalah keamanan dan penegakan regulasi penerbangan Indonesia kembali diperbincangkan. Komisi V mengatakan akan segera memanggil Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi serta pihak-pihak terkait untuk mengulas soal regulasi terutama perawatan pesawat saat pandemi COVID-19 ini.

Source: detiktravel
Editor: Alfian Risfil A
Tags: Kecelakaan PesawatMedia AsingSriwijaya Air SJ 182
alterntif text
Previous Post

3 Zodiak Wanita Paling Tangguh, Anti Merepotkan Pasangan

Next Post

Warga Trans Miliki Legitimasi Hukum Lahan Pekarangan

Related Posts

7 Hari Evakuasi Sriwijaya Air, Basarnas Kumpulkan 272 Kantong Bagian Tubuh Korban

7 Hari Evakuasi Sriwijaya Air, Basarnas Kumpulkan 272 Kantong Bagian Tubuh Korban

15/01/2021
Gelar Doa Bersama untuk Mulyadi, HMI Kalbar Berharap Masih Ada Mukjizat

Gelar Doa Bersama untuk Mulyadi, HMI Kalbar Berharap Masih Ada Mukjizat

14/01/2021
Ada Penumpang Sriwijaya Air SJ182 Pakai Identitas Palsu, Kok Bisa Lolos Check in?

Ada Penumpang Sriwijaya Air SJ182 Pakai Identitas Palsu, Kok Bisa Lolos Check in?

12/01/2021
Kemenhub: Sriwijaya Air SJ182 Sempat Diparkir 9 Bulan

Kemenhub: Sriwijaya Air SJ182 Sempat Diparkir 9 Bulan

11/01/2021
Next Post
Warga Trans Miliki Legitimasi Hukum Lahan Pekarangan

Warga Trans Miliki Legitimasi Hukum Lahan Pekarangan

Syarif Mbuinga Pastikan Pohuwato Siap Jalankan Vaksinasi Covid-19

Syarif Mbuinga Pastikan Pohuwato Siap Jalankan Vaksinasi Covid-19

Discussion about this post

TERPOPULER

  • Mendorong Koalisi Masyarakat Sipil Melapor ke Pengadilan Kejahatan Internasional

    Mendorong Koalisi Masyarakat Sipil Melapor ke Pengadilan Kejahatan Internasional

    113 shares
    Share 45 Tweet 28
  • 3 Zodiak yang Paling Tidak Bisa Jadi Pemimpin yang Baik

    106 shares
    Share 42 Tweet 27
  • Jurkam Nelson Janji Jalan Mundur 2 Kilometer Jika Rustam Akili Dilantik

    77 shares
    Share 31 Tweet 19
  • Tak Terapkan Pasal TPPU, MAKI Akan Bawa Kasus GORR ke Kejagung atau KPK

    136 shares
    Share 54 Tweet 34
  • Kacau, Banyak RS Swasta di DKI Tak Bertanggungjawab terhadap Pasien

    256 shares
    Share 102 Tweet 64

TERKINI

Korban Tewas Gempa Majene-Mamuju Sulbar Bertambah Jadi 49 Orang

Korban Tewas Gempa Majene-Mamuju Sulbar Bertambah Jadi 49 Orang

by REDAKSI
16/01/2021
0

Pertamina Digugat Mozambik Rp 40 Triliun, Pemerintah Bertanggungjawab!

Pertamina Digugat Mozambik Rp 40 Triliun, Pemerintah Bertanggungjawab!

by REDAKSI
16/01/2021
0

Gunung Semeru Keluarkan Awan Panas Guguran Sejauh 4,5 Km

Gunung Semeru Keluarkan Awan Panas Guguran Sejauh 4,5 Km

by REDAKSI
16/01/2021
0

Tak Mampu Atasi Darurat Pendidikan, Cak Imin Minta Nadiem Dicopot dari Mendikbud

Tak Mampu Atasi Darurat Pendidikan, Cak Imin Minta Nadiem Dicopot dari Mendikbud

by REDAKSI
16/01/2021
0

Terpilih Aklamasi, Agustinus-Supardi kembali Pimpin AMSI Sulut Periode 2021-2023

Terpilih Aklamasi, Agustinus-Supardi kembali Pimpin AMSI Sulut Periode 2021-2023

by REDAKSI
16/01/2021
0

Load More

TOP STORIES



Follow us on social media:

  • Tentang Kronologi.id
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

© 2018 Kronologi.id. All right reserved

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini

© 2018 Kronologi.id. All right reserved