Kronologi, Jakarta — Hembusan kabar tak sedap terkait adanya hubungan khusus antara Jaksa Agung ST Burhanuddin dengan Jaksa Pinangki Sirna Malasari sempat menyeruak di tengah polemik kasus Djoko Tjandra.
Seperti dikutip dari Majalah Tempo edisi 22 Agustus 2020, Burhanuddin diduga mengetahui kepergian Jaksa Pinangki ke Malaysia untuk bertemu Djoko yang memiliki nama asli Joko Soegiarto Tjandra. Sejumlah petinggi Kejaksaan Agung juga mengungkap adanya kedekatan antara Pinangki dan Burhanuddin.
Keduanya disebut memiliki kedekatan karena pernah bertugas di Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara pada 2012.
Karena kedekatan itulah, dikabarkan, kepergian Pinangki ke Singapura untuk menemui Djoko Tjandra sepengetahuan Jaksa Agung. Pinangki lah yang memberi tahu ke Jaksa Agung mengenai kepergiannya.
Presidium Dewan Pimpinan Pusat Kongres Advokat Indonesia (KAI), Andi Darwin Ranreng, SH, MH mengaku aneh, rumor soal adanya hubungan khusus tersebut mendadak raib bak hilang ditelan bumi. Dia pun meminta Komisi Kejaksaan menelusuri rumor tersebut sesuai aturan yang berlaku.
“Tapi anehnya hingga saat ini tidak ditindak lanjuti oleh pihak berwenang, agar kasus tersebut terungkap” kata Andi dalam keterangannya kepada pers, Senin (28/12/2020)
Menurut Andi, info yang beredar itu juga didasari oleh terdakwa Pinangki Sirna Malasari yang disebut-sebut juga menjalin hubungan dengan sejumlah orang di Kejaksaan Agung.
Dia pun menilai, atas dasar itulah yang diyakini membuat pengusaha Rahmat bersedia menjalin hubungan dengan mantan Kepala Sub-bagian Pemantauan dan Evaluasi II pada Biro Perencanaan Jaksa Agung Muda Pembinaan itu.
“Agar info tersebut tidak terkesan didiamkan, maka Komisi Kejaksaan harus segera merespon dan mengusutnya. Ingat, Jaksa Agung itu juga manusia, tidak kebal hukum,” tegas Andi.
Untuk diketahui, Kejaksaan Agung melalui Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Hari Setiyono sebelumnya membantah kabar tersebut.
Menurutnya Jaksa Agung dekat dengan siapapun anak buahnya, tapi hubungansecara profesional, bukan hubungan khusus.
“Jaksa Agung dengan staf sangat dekat. Cara milenial. Tidak jaga jarak,” kata Hari seperti dikutip kompas.tv pada 24 Agustus lalu.
Apalagi jika sebelumnya pernah bersama dalam hubungan kedinasan.
Menurutnya, Jaksa Agung juga perhatian dengan anak buah. Karena bagi Jaksa Agung, anak buah merupakan partner kerja.
Editor: Alfian Risfil A
Discussion about this post