Kronologi, Gorontalo – DPRD Kabupaten Bone Bolango (Bonebol) masih terus memberikan perhatian kebutuhan masyarakat Bone Pesisir dalam penanganan pasca bencana.
Perhatian tersebut diberikan para legislator daerah pemilihan (Dapil) Bone Pesisir dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) II dan Dinas PU sebagai tindak lanjut dari aspirasi masyarakat yang didapat dari hasil reses.
“Jadi dalam RDP itu kami berupaya mengonfirmasi terkait langsung penanganan pasca bencana di Bone Pesisir,” kata anggota DPRD Bonebol, Syamsu Botutihe, Selasa(22/12/20)
Syamsu mengatakan, dalam RDP tersebut ada beberapa hal yang mengemuka, di antaranya terkait kewenangan aliran sungai dan kegiatan apa saja yang siap ditangani pada 2021 mendatang.
Pihaknya, kata Syamsu, juga menanyakan bagaimana cara mengakses usulan Bone Pesisir supaya bisa masuk dan diterima dalam perencanaan BWSS.
“Kan di Bone Pesisir ada beberapa sungai yang luapan banjirnya kemarin sangat banyak seperti di Taludaa, Tombulilato, Mopuya,Tunas Jaya dan Bilungala,” ujarnya
Dia menyebutkan, tahun depan baru ada satu kegiatan yang ditangani BWS, yaitu di Taludaa. Sementara yang lainnya ditangani balai jalan terkait jembatan seperti kerusakan di Tombulilato Mopuya Tamboo dan Tunas Jaya,” jelasnya.
Syamsu berharap, sungai-sungai besar yang ada jembatan di dalamnya serta sungai mati di tahun depan bisa dibenahi, mengingat banyaknya sedimen.
“Masalahnya di sungai-sungai mati itu, sekarang sudah penuh dengan material. Sehingga sudah ada membentuk sedimen yang sangat dalam,” tukasnya.
“Dan kalau ini tidak cepat ditangani, otomatis sungai yang harusnya itu ada aliran air, jadinya air tidak akan tertampung lagi dan yang terkena dampaknya adalah masyarakat karena terjadi luapan,” sambung dia.
Penulis: Agung Editor : Zul
Discussion about this post