Senin, Maret 8, 2021
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
Home Headline

Akui Dukung Anies di Pilkada DKI, JK: Kalau Ahok Menang akan Membahayakan Jokowi

REDAKSI by REDAKSI
09/12/2020
in Headline, Nasional
Akui Dukung Anies di Pilkada DKI, JK: Kalau Ahok Menang akan Membahayakan Jokowi

Mantan Wapres Jusuf Kalla (JK)./Ist


Kronologi, Jakarta — Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) blak-blakan, mengaku, mendukung pencalonan Anies Baswedan di Pilkada DKI 2017. Alasannya, menurut JK, kemenangan Ahok justru akan memicu keributan dan membahayakan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dia pun mengakui mengusulkan pencalonan Anies di Pilkada DKI 2017 dengan melobi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden PKS saat itu, Sohibul Iman, jelang penutupan pendaftaran pasangan bakal calon.

“Saya kenal baik dengan Anies, benar. Saya yang mendukung dia jadi calon gubernur, itu benar. Malam-malam, 12 jam sebelum penutupan saya telepon Pak Prabowo dan Ketua PKS, semua setuju,” kata JK dalam program Special Interview with Claudius Boekan yang diunggah di kanal YouTube BeritaSatu, pada Jumat (4/12/2020).

“Saya telepon dari New York [Amerika Serikat], karena ada bahayanya, kalau Ahok yang menang, ribut ini dan bisa-bisa kena akibatnya ke Pak Jokowi,” imbuhnya.

Diketahui, saat itu Ahok tengah terseret kasus dugaan penodaan agama akibat pidatonya yang menyinggung surat Al-Maidah ayat 51 tentang pemimpin non-muslim.

Kasus ini memicu rangkaian demonstrasi besar Aksi Bela Islam secara berjilid-jilid yang digawangi oleh GNPF-Ulama dan FPI.

Ahok sendiri saat itu menjabat Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi yang menjadi Presiden. Keduanya jadi pasangan calon yang memenangkan Pilkada DKI 2012.

JK melanjutkan bahwa perbedaan pandangan politik antara dirinya dan Jokowi dalam Pilkada DKI 2017 tak perlu dipermasalahkan. Menurutnya, hal itu tak mengganggu kinerjanya bersama Jokowi di pemerintahan.

“Di samping itu juga tentu semua orang punya pandangan politik yang berbeda. Kalau hari itu, saya berbeda dengan Jokowi, ya saya harus sependapat dalam melaksanakan tugas, tapi dalam pilihan politik kita bisa berbeda,” katanya.

JK pun membantah anggapan bahwa mendukung pencalonan Anies merupakan bentuk pembangkangan ke Jokowi. Ia berkata dirinya dan Jokowi tidak membicarakan sosok calon gubernur.

“Kita tidak pernah bicara siapa calon gubernur. Bahwa saya mendorong iya benar, mencalonkannya. Tapi setelah dia mencalonkan sah ya jalan sendiri-sendiri,” kata JK, yang Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu.

Namun begitu, JK mengaku meminta Anies untuk tidak bicara masalah pencalonan di Pilpres 2024 saat ini. Ia meminta Anies untuk menyelesaikan tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta sebaik-baiknya lebih dahulu.

“Saya sering ditanya, eh 2024 masih empat tahun. Pak Jokowi dari gubernur ke presiden prosesnya satu tahun lebih. Jangan bicara itu dulu [Pilpres 2024], sekarang bangun Jakarta dengan sebaik-baiknya. Jangan banjir, jangan macet, dan dibuat bersih. Itu saja, saya bilang sama Anies begitu,” kata JK.

“Tak usah pikir 2024, 2024 akan datang sendiri kalau berhasil. Siapa saja, apakah Anies, Ganjar (Pranowo), Ridwan Kamil, Khofifah, itu akan tergantung apa yang dibuatnya dari tahun ini, sampai di 2024, tak usah atur-atur dari sekarang, berbuat yang maksimum saja sekarang,” imbuhnya.

Masa Tua

Saat ditanya terkait kemungkinan mencalonkan diri di Pilpres 2024, JK hanya menyatakan bahwa dirinya sudah berusia 82 tahun di 2024.

Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu mengaku ingin menikmati masa tuanya dan tak mau lagi aktif dalam kegiatan politik praktis.

JK mengaku lebih senang mengurus masalah kemanusiaan, keagamaan, internasional, dan memenuhi undangan menjadi pembicara untuk topik perdamaian di banyak negara,

“Pada waktu itu [2024], umur saya sudah 82 tahun, mana lagi, saya ingin menikmati masa tua. Bahwa kita memperhatikan politik, iyalah, namanya juga bekas wapres, banyak orang datang minta konsultasi,” kata dia.

“Saya konsultasi dengan partai apa saja tapi saya tidak mau lagi aktif, praktis. Waktu Golkar mau menyusun kepengurusan, diminta saya ketua penasihat, saya tidak mau,” tutupnya.

Editor: Alfian Risfil A
Tags: AhokAnies BaswedanJokowiJusuf Kalla
alterntif text
Previous Post

Lakukan Konvoi, Pendukung Paslon SMS Dibubarkan Paksa Aparat Keamanan

Next Post

Pandemi Covid-19, Jayusdi Himbau Militan Nelson-Hendra Tak Lakukan Konvoi

Related Posts

Ring Tinju MULKOWI vs BEYEHAYE

Ring Tinju MULKOWI vs BEYEHAYE

07/03/2021
Mantan Calon Mertua Minta Anak Jokowi Kembalikan Kunci Mobil & STNK Anaknya

Mantan Calon Mertua Minta Anak Jokowi Kembalikan Kunci Mobil & STNK Anaknya

07/03/2021
Moeldoko: Merampas Partai Mau Menjadi Presiden?

Moeldoko: Merampas Partai Mau Menjadi Presiden?

06/03/2021
Pemerintah Terlihat Bingung

Pemerintah Terlihat Bingung

06/03/2021
Next Post
Pandemi Covid-19, Jayusdi Himbau Militan Nelson-Hendra Tak Lakukan Konvoi

Pandemi Covid-19, Jayusdi Himbau Militan Nelson-Hendra Tak Lakukan Konvoi

Update 9 Desember: Bertambah 6.058, Corona RI Jadi 592.900

Update 9 Desember: Bertambah 6.058, Corona RI Jadi 592.900

Discussion about this post

TERPOPULER

  • Relawan Jokowi: Moeldoko Terjebak Siasat SBY Besarkan AHY

    Relawan Jokowi: Moeldoko Terjebak Siasat SBY Besarkan AHY

    890 shares
    Share 356 Tweet 223
  • Takut Kader Membelot ke Kubu KLB Demokrat, AHY Gelar Konsolidasi Maraton

    402 shares
    Share 161 Tweet 101
  • Mantan Calon Mertua Minta Anak Jokowi Kembalikan Kunci Mobil & STNK Anaknya

    243 shares
    Share 97 Tweet 61
  • Jika Pemerintah Sahkan KLB ‘Gerombolan Hantu’, Demokrat Bakal Tempuh Jalur Hukum

    776 shares
    Share 310 Tweet 194
  • Pengamat ke SBY: Musuh Terbesar adalah Teman Terdekat

    219 shares
    Share 88 Tweet 55

TERKINI

SBY, Moel dan AHY, Hikmah Dibalik Konflik Partai Demokrat

SBY, Moel dan AHY, Hikmah Dibalik Konflik Partai Demokrat

by REDAKSI
07/03/2021
0

Relawan Jokowi: Moeldoko Terjebak Siasat SBY Besarkan AHY

Relawan Jokowi: Moeldoko Terjebak Siasat SBY Besarkan AHY

by REDAKSI
07/03/2021
0

3 Zodiak Berhati Mulia, Hidup Penuh Keberkahan

3 Zodiak Berhati Mulia, Hidup Penuh Keberkahan

by REDAKSI
07/03/2021
0

Update 7 Maret: Bertambah 5.826, Corona di RI Jadi 1.379.622 Kasus

Update 7 Maret: Bertambah 5.826, Corona di RI Jadi 1.379.622 Kasus

by REDAKSI
07/03/2021
0

Mahfud Bantah Pemerintah Lindungi KLB Demokrat

Mahfud Bantah Pemerintah Lindungi KLB Demokrat

by REDAKSI
07/03/2021
0

Load More

TOP STORIES



Follow us on social media:

  • Tentang Kronologi.id
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

© 2018 Kronologi.id. All right reserved

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini

© 2018 Kronologi.id. All right reserved