Headline
Mendagri Tito Minta Kepala Daerah Tak Biarkan Kerumunan

Kronologi, Manado — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta kepala daerah tidak membiarkan terjadinya kerumunan warga di wilayahnya.
Sebab, kerumunan menyebabkan rentan terjadi penularan Covid-19.
“Tolong untuk rekan-rekan kepala daerah dan Forkopimda jangan biarkan terjadi kerumunan yang tidak bisa menjaga jarak, yang bisa menimbulkan penularan, konsisten pada peraturan daerah yang sudah ada,” ujar Tito saat meluncurkan Gerakan Sulawesi Utara Bermasker, di Manado, Jumat (4/12/2020).
Menurut dia, prinsip penanganan Covid-19 selain dengan mengenakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan (3M) adalah menghindari kerumunan.
Apalagi, kata dia, saat ini era kampanye pemilihan kepala daerah (pilkada) sehingga acara-acara yang berpotensi menciptakan kerumunan harus dihindari.
Ketentuan untuk menggelar kampanye di masa pandemi ini juga sudah diatur dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU).
“Membiarkan kerumunan terjadi, sama saja kita membiarkan masyarakat saling membunuh, tetapi bukan dengan senjata, melainkan dengan menularkan virus berbahaya. Jangan biarkan, harus tegas, kalau tidak, (pandemi ini) tidak akan selesai,” ucap Tito seperti dikutip dari siaran pers.
Khusus kepada Pemerintah Provinsi Sulut, Tito juga meminta agar tetap menegakkan disiplin protokol kesehatan dibantu forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) dan menyosialisasikannya.
Selain itu, ia meminta agar acara-acara yang akan digelar di Sulut dilakukan sesuai protokol kesehatan, antara lain dihadiri maksimal 50 orang dan sisanya mengikuti secara virtual.
“Yang penting pesannya sampai, kalau protokol ini diikuti maka risiko 60-70 persen (tertular) akan menurun,” kata dia.
Penggunaan masker sebagai upaya mencegah penularan Covid-19 juga harus ditekankan meskipun wilayah bersangkutan tidak termasuk zona merah, termasuk di Sulut.
“Meskipun angka (Covid-19) di Sulut dari berbagai indikator bukan zona merah, tapi saya menganggap ini penting. Karena Sulut merupakan destinasi wisata nasional, selain Bali,” kata Tito.
Selain di Sulut, kata dia, sebelumnya peluncuran gerakan yang sama juga telah dilakukan di Kepulauan Riau sebanyak 5 juta masker dan di Jawa Timur sebanyak 16 juta masker.
Adapun di Sulut, gerakan bermasker diluncurkan dengan 11 juta masker.
Editor: Alfian Risfil A
-
Regional4 jam ago
Jawaban Orang Tua Viecri soal Laporan Polisi Sopir Truk
-
Megapolitan5 jam ago
Kongres MAPKB Diharapkan Jadi Momentum untuk ‘Merefresh Ulang’ Keluarga Besar Betawi
-
Nasional5 jam ago
Mega Minta Ganjar Tak Sungkan Akui ‘Petugas Partai’
-
Regional4 jam ago
Sopir Truk di Gorontalo Lapor Polisi Usai Dianiaya 2 Pejabat
-
Internasional3 jam ago
Tabrakan Kereta Api di India: 288 Orang Tewas, 850 Luka Serius