Kronologi, Pohuwato – PDAM Maleo mengakui adanya air berlumpur yang menjadi keluhan warga Popayato Timur. Meski begitu, Kepala Unit PDAM Popayato Timur dan Induk, Yusri, membantah jika penyebab air berlumpur itu karena pengolahan kelapa sawit.
“Iya (air berlumpur). Receiver bak penampung air masih mau dicuci. Itu kan kehabisan air. Operator bak tidak dapat tahu. Tapi yang ini bukan akibat dari pengolahan (kelapa wawit),” kata Yusri kepada Kronologi.id, Jumat (04/12/2020).
Yusri memastikan sudah memerintahkan operator untuk memeriksa di penampungan air tersebut. Apalagi, menurutnya, permasalahan tersebut sudah viral di media sosial (medsos).
“Opertator tadi saya sudah perintahkan, karena ini sudah di-medsoskan. Dia (operator) juga sudah minta maaf,” terangnya.
Dia mengungkapkan, bila operator lalai dan tidak memperhatikan kesedian air, memang dampaknya akan seperti itu.
“Bak penampungnya tidak boleh kehabisan air kan. Jadi sisa endapannya ada di situ. Jadi kalau operatornya lalai akan seperti itu,” jelasnya.
Sebelumnya, warga Popayato Timur mengeluhkan air siap konsumsi yang berlumpur dari PDAM Maleo. Bahkan, masalah itu juga sempat beredar di media sosial.
“Coba jelaskan dulu orang bagian PDAM ini, kenapa air di Bunto so pece bagini kasian,” tulis salah satu akun medsos di Facebook dengan disertai gambar air dari keran yang tertampung di ember.
Penulis: Surdin Editor : Zul
Discussion about this post