Kronologi, Gorontalo – Menjelang enam hari pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Gorontalo pada tanggal 9 Desember 2020, satu kejutan politik terungkap.
Mantan aktivis Universitas Gorontalo, Romatun Alamri atau RA memberi pengakuan mengejutkan bahwa ternyata dulu dirinya memiliki keraguan terhadap kemampuan Nelson Pomalingo dalam memimpin daerah.
Pada Pilkada 2015 lalu, RA menyadari dari semua calon Bupati Kabupaten Gorontalo yang ada saat itu, Nelson adalah satu-satunya calon yang memiliki bobot pengakuan akademik yang memadai dengan gelar akademik sebagai seorang profesor serta memiliki pengalaman memimpin perguruan tinggi. Meski begitu, menurut RA cara memimpin perguruan tinggi dengan memimpin daerah sangatlah berbeda.
Seiring berjalannya waktu, kemampuan Nelson dalam mengelola pemerintahan mulai tampak. Konsistensi serta kesungguhannya dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat dirasakan. Nelson pun diganjar prestasi sana-sini. Barulah RA mengakui bahwa Nelson adalah sosok yang tepat untuk membawa kemajuan bagi Kabupaten Gorontalo.
Di Pilkada tahun ini, RA menegaskan bahwa Nelson patut mendapatkan amanah untuk memimpin Kabupaten Gorontalo periode selanjutnya.
“Saya akui sekarang, pak Nelson adalah pilihan yang tepat untuk kita berikan amanah sekali lagi melanjutkan kepemimpinannya di Kabupaten Gorontalo pada periode selanjutnya,” ungkap RA.
RA menjelaskan, dalam logika politik sederhana, bila ada calon bergelar doktor merasa yakin mampu dan siap memimpin daerah, kenapa tidak dengan calon yang memiliki gelar profesor seperti Nelson Pomalingo.
“Logika politik kita sederhana saja untuk menentukan pilihan di Kabupaten Gorontalo, jika calon yang lain yang bergelar doktor ke bawah saja merasa yakin dan seolah sangat siap memimpin daerah, apalagi pak Nelson yang memiliki gelar akademik profesor,” terang RA.
“Sampai disitu semoga masyarakat dapat memahami hal ini. Saya sangat yakin bisa untuk dipahami,” imbuh politisi muda partai Golkar ini.
Penulis: Even Makanoneng Editor: Atho
Discussion about this post