Kronologi, Gorontalo – Anggota Komisi II DPR RI, Elnino M Husien Mohi, mengaku tidak percaya adanya money politics atau politik uang dalam setiap kontestasi politik, termasuk pemilihan kepala daerah. Dirinya juga meyakini para calon kepala daerah tidak memiliki uang banyak untuk menghadapi kontestasi politik tersebut.
“Saya orang yang tidak percaya money politics. Money politics hanya ada dalam opini,” kata Elnino usai mengikuti kegiatan empat pilar di Limboto, Senin (30/11/2020).
Menurut kader Partai Gerindra ini, banyak peserta pilkada yang mengklaim punya banyak uang. Padahal, modal mereka dalam kampanye sangat terbatas.
“Kalau pun ada uang di akhir (pilkada) tidak akan keluar. Kalau pun keluar palingan hanya sedikit, benar kan,” celetuknya.
Elnino mengungkapkan, banyak pengalaman yang dapat dicontoh dari seluruh pilkada maupun pileg di mana calon yang mengklaim memiliki banyak uang justru kalah. Sebaliknya, calon yang tidak punya uang malah bisa menang dalam kontestasi politik tersebut.
“Haris Najamudin terpilih sebagai Bupati Bone Bolango, emang ada uangnya? Indra Yasin terpilih sebagai Bupati Gorontalo Utara, enggak ada juga uangnya. Siapa lagi, Nelson Pomalingo? Saya enggak tahu kalau yang kemarin itu,” ujar Elnino.
Ia kemudian mencontohkan dirinya yang berani terjun ke politik dengan modal yang juga pas-pasan. Dirinya menyebut berani berjuang mengikuti Pileg dengan modal hanya Rp398 juta.
“Contoh saya sebagai anggota DPR RI, hanya dengan biaya Rp398juta bisa menang (satu kursi) dengan perolehan 87 ribu suara. Bedanya ada yang mengeluarkan uang, bahkan sampai Rp6 miliar tapi tidak dapat angka segitu. Bukan karena uang Rp6 miliar tidak efektif, tapi memang uang tersebut ternyata tidak ada,” ungkap Elnino.
“Jadi kalau ada calon-calon bupati sekarang yang katanya punya uang, saya berani bertaruh menurut saya dia tidak punya duit. Yang ada hanya opini bahwa orang itu punya uang,” tandasnya.
Penulis: Even Makanoneng Editor : Zulhamdi
Discussion about this post