Kronologi, Pohuwato – Dua di antara tujuh terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo adalah kakak beradik warga Desa Buntulia Jaya.
Namun, Kepala Desa (Kades) Buntulia Jaya, Rahmawati Polumulo, mengaku, selama ini tidak ada yang aneh dan mencurigakan dari aktivitas dua orang warganya tersebut.
“Mereka itu orangnya tidak menimbulkan hal-hal yang meresahkan. Kegiatan (mereka) itu ya salat lima waktu,” kata Rahmawati kepada wartawan saat ditemui di rumahnya, Jumat (27/11/2020).
Selain rajin beribadah, kata Rahmawati, dua orang bersaudara itu juga tekun dalam mencari rezeki.
“Rajin cari uang, pulang kerja itu langsung pulang ke rumah,” ujarnya.
Dia menuturkan, dua terduga terduga teroris berinisial JL dan ML sehari-harinya rajin membantu ayahnya yang berprofesi sebagai tukang bangunan.
“Mereka itu satu dusun, dekat rumah saya lagi. Padahal setiap kali ada kegiatan mereka itu sering kali ikut sama-sama dengan kami,” ungkapnya.
Bahkan pada dua pekan sebelumnya, lanjut Rahmawati, ML bersama orang tuanya sempat berkunjung ke rumahnya untuk memberitahukan perihal acara pernikahan.
“Iya, si ML itu datang sama orang tuanya ke saya. Kabarnya akan menikah,” ungkap dia.
Sebelumnya, JL dan ML ditangkap Densus 88 bersama lima orang warga Pohuwato lainnya pada Jumat (27/11/2020). Mereka ditangkap karena diduga terlibat aksi terorisme dan kepemilikan senjata api.
Penulis: Surdin Editor : Zulhamdi
Discussion about this post