Kronologi, Jakarta — Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono merespon langkah Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang mengerahkan pasukan untuk menurunkan baliho Habib Rizieq Shihab (HRS).
Mujiyono mengaku tak setuju bila Satpol PP disebut loyo sehingga TNI bergerak mengambil alih menurunkan baliho Imam Besar FPI itu. Menurutnya, selama ini Satpol PP DKI sudah bertindak, namun baliho-baliho tersebut kembali dinaikkan.
“Jangan salahkan Satpol PP. Satpol PP memang penegak Perda, tapi kan sudah dilakukan terus dinaikkan lagi,” kata Mujiyono, kepada wartawan, Sabtu (21/11/2020).
“Sudah bertindak (mencopot) dinaikan lagi, copot dinaikan lagi, copot naik lagi. Satpol PP Jangan suruh berantem sama FPI,” katanya.
Menurut Mujiyono, Satpol PP sedang mengubah citra yang dikenal buruk karena penertiban dengan kekerasan. Satpol PP saat ini, lanjut dia, lebih mengedepankan pendekatan humanis.
“Saya sudah bilang Satpol PP ini brand image-nya sudah terlanjur jelek karena masa lalu. Makanya sekarang dibenahi kualitas SDM (sumber daya manusia). Sekarang kan persuasif dalam hadapi masyarakat ya humanis,” ucapnya.
Dia lebih setuju jika terkaut baliho ini, TNI ikut bertindak. TNI memiliki ketegasan dan citra baik di masyarakat.
“Kalau in kan tindakan tegas. Makanya sudah, sama Kodam sama. TNI kan image-nya, masyarakat banyak yang simpati,” katanya.
Untuk masalah penurunan baliho, Mujiyono minta untuk tidak dibesar-besarkan.
“Jangan terlalu dibesar-besarkan, santai saja,” ucap politisi Demokrat itu.
Editor: Alfian Risfil A
Discussion about this post