Kronologi, Jakarta – Sejumlah nama bursa calon ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mulai bermunculan jelang Muktamar IX PPP yang akan digelar di Makassar pada Desember mendatang.
Salah satunya adalah putra sesepuh PPP KH Maimoen Zubair, Taj Yasin alias Gus Yasin yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah.
Namun, Gus Yasin dinilai masih membutuhkan jam terbang untuk memimpin partai berlambang Ka’bah di tingkat nasional.
Direktur Eksekutif Pusat Polling (Puspoll) Indonesia, Muslimin menilai calon Ketua Umum PPP haruslah sosok yang kuat. Hal ini, menurutnya, penting untuk membantu naiknya elektabilitas PPP pada Pemilu 2024 mendatang.
“Di tengah kondisi begini, orang yang memimpin PPP haruslah figur yang kuat. Karena dia harus mengendalikan partai, harus punya jam terbang tinggi. Kalau Gus Yasin, saya kira belum layak, baik dari sisi figur, saya lihat belum cukup kuat dengan calon-calon lain. Apalagi posisinya hanya sebagai Wagub dan bukan juga pengurus DPP, hanya Ketua DPC,” terang Muslimin.
Muslimin menyebut, bahwa ketua umum partai harus mempunyai jaringan yang memudahkan untuk berkomunikasi di tingkat elit nasional. Sehingga kepentingan partai bisa dinegoisasikan dengan stakeholder lainnya, baik itu dengan presiden dan jajaran kabinetnya, ataupun dengan para ketua umum partai lainnya.
“Jam terbangnya masih kurang, apalagi tidak pernah di DPP, kemudian hanya posisinya sebagai Wagub (Jawa Tengah). Posisinya kurang strategis, misalnya seperti tidak di pemerintahan pusat,” pungkasnya.
Rekam jejak Gus Yasin saat memimin DPC Jepara Jawa Tengah juga masih menjadi pertanyaan. Karena pada Oktober lalu, ada 11 Pimpinan Anak Cabang (PAC) PPP Jepara pernah mengancam mundur dari struktur kepengurusan PPP dengan mengembalikan stempel kepada Ketua DPC PPP Jepara, menyusul berlarut-larutnya pengisian jabatan ketua DPRD Jepara.
“Kesebelas PAC tersebut juga membuat pernyataan sikap politik di Pondok Pesantren Tachfidzul Qur’an Al Makmun Bugel, Kecamatan Kedung, Jepara pada Kamis (1/10/2020) petang,” kata Koordinator Forum Persatuan PAC PPP se-Kabupaten Jepara Fatroni di Jepara sebagaimana dilansir dari Kantor Berita Antara (2/10/2020).
11 PAC yang mengancam mundur itu adalah PAC Kota, Pakis Aji, Welahan, Nalumsari, Kedung, Tahunan, Batealit, Mlonggo, Pecangaan, Kalinyamatan, dan Karimunjawa. Penetapan DPRD Jepara terlihat berlarut-larut karena kepemimpinan Gus Yasin tidak tegas. Butuh waktu lebih dari dua bulan untuk menentukan posisi Ketua DPRD yang seharusnya bisa diputuskan secara singkat, jika Gus Yasin mempunyai kepemimpinan yang tegas.
Editor: Alfian Risfil A
Discussion about this post