Hiburan
Lieus Sungkharisma Sebut Nikita Mirzani Tak Punya Adab, Sebaiknya Bertobat

Kronologi, Jakarta – Koordinator Forum Rakyat Liues Sungkharima menyarankan artis sensaional Nikita Mirzani meminta maaf atas pernyataanya yang menyebut nama Habib yang melekat pada Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mirip dengan nama “tukang obat”. Lieus menganjurkan Niki segera bertobat.
“Apalagi dia mengaku beragama Islam,” kata Lieus kepada wartawan, Selasa (17/11/20).
Lewat akun Instagram milik pribadinya, @nikitamirzanimawardi_17, Nikita Mirzani mengatakan jika penjemputan Habib Rizieq Shihab dilakukan secara gila-gilaan.
“Gara-gara Habib Rizieq pulang ke Jakarta, penjemputannya gila-gilaan. Nama habib itu adalah tukang obat,” kata Niki.
Nyinyiran Niki itu memicu banyak reaksi. Tak hanya melalui media sosial, tapi akhirnya juga melibatkan aparat kepolisian.
Sejumlah pihak mengadukan Nik ke Polisi dan ada pula yang mengancam akan menggeruduk rumahnya.
Yang disayangkan, kata Lieus, Niki seolah tak sedikit pun merasa menyesal atas pernyataannya tersebut.
“Sungguh dia itu tak punya adab. Seakan-akan dia memang sengaja membuat pernyataan seperti itu agar suasana negeri ini terus gaduh,” sesal Lieus.
Selain itu, Lieus juga menyesalkan sejumlah orang yang mengaku intelektual, malah terjebak dalam perang cuitan antara Niki dan pendukung Habib Rizieq.
“Bahkan ada intelektual yang menghadap-hadapkan perang cuitan itu sebagai perang gender dan menempatkan Nikita sebagai pahlawan. Ini sangat memalukan,” ujarnya.
Padahal, lanjut Lieus, FPI sendiri, melalui kuasa hukumnya, Aziz Yanuar menyebut pernyataan Niki itu sampah, tidak penting dan tak perlu ditanggapi.
Kendati demikian, menurut Lieus, orang seperti Niki harus diberi nasehat, diingatkan agar tidak terus tersesat.
“Kasihan generasi penerus negeri ini jika orang-orang seperti itu malah dijadikan role model dan dianggap pahlawan karena berani melawan Habib Rizieq yang notabene adalah ulama,” katanya.
Karena, apapun yang mendasari kebencian Niki pada Habib Rizieq, sangatlah tidak pantas dia mengatakan hal seperti itu.
“Sangat tidak beradab orang yang jatidirinya sendiri tidak jelas, malah mempertanyakan asal usul dan nasab orang lain,” kata Lieus.
Jadi, tambah Lieus, mumpung masih ada waktu, Nikita baiknya segeralah bertobat.
“Tentu saja agar virus kerusakan adab ini tidak menyebar kemana-mana,” tegasnya.
Oleh sebab itu, merupakan tugas pemerintah untuk menasehati dan mengingatkan orang-orang dengan sikap permusuhan dan penebar kebencian seperti Nikita ini. Pemerintah harus bersikap adil.
“Janganlah karena yang diserang bukan pejabat pemerintah, maka orang-orang seperti Nikita ini dibiarkan bebas mengatakan apa saja dengan alasan demokrasi dan kebebasan berpendapat. Sebaliknya, kalau ada orang yang mengkritisi pejabat pemerintah, langsung ditangkap. Ini kan tidak adil,” kata Lieus.
Penulis: Tio
-
Regional5 hari ago
Buntut Aduan Ivana, Sejumlah Tokoh Kabupaten Gorontalo Bentuk Forum Penyelamat Daerah
-
Regional6 hari ago
Ekwan Harap Pokir Perbaikan Jalan Lupoyo Cs Terealisasi
-
Regional6 hari ago
Mobil Dinas Pejabat BPSDA Bengawan Solo Tabrakan di Magetan, 1 Orang Luka Berat
-
Nasional6 hari ago
Kejagung Duga Aliran Duit ke Adik Johnny Plate Berkaitan Jabatan Menkominfo
-
Regional6 hari ago
Indeks UHC Capai 99,18 Persen, Pemkot Gorontalo Pertahankan Nilai Tertinggi Selama 5 Tahun
-
Regional6 hari ago
Ryan Kono Soroti Aset Daerah yang Sering Tak Penuhi Asas Manfaat
-
Regional6 hari ago
Buka Workshop P4GN, Ismail Madjid Sampaikan Instruksi Wali Kota soal Pencegahan Narkoba
-
Regional6 hari ago
Pengusaha Sebut Kesbangpol Bohong soal Mediasi: Tidak Benar, Masalah Belum Tuntas