Nasional
MPR: Mereka yang Salah Artikan Islam dan Indonesia Perlu Dituntun

Kronologi, Jakarta – Wakil MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) menilai, mereka yang selama ini salah mengartikan antara Islam dan Indonesia, tidak paham sejarah, perlu dituntun.
Menurut HNW, kerukunan dan persatuan yang dicita-citakan seluruh bangsa Indonesia memang masih terganggu karena ada sebagian masyarakat masih menyimpan sikap Islamophobia dan Indonesiaphobia.
“Baik Islamophobia maupun Indonesiaphobia, masing-masing berpotensi mencabik kerukunan dan persatuan,” kata HNW dalam keterangannya, Minggu (15/11/2020).
Politikus senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menjelaskan, kriminalisasi yang sering menimpa para ulama adalah salah satu bukti bahwa Islamophobia masih tumbuh subur di Indonesia. Karena mereka beranggapan bahwa Islam dan Indonesia tidak ada hubungannya.
Mereka juga berkeyakinan bahwa para tokoh umat Islam diuntungkan karena kapasitasnya sebagai kelompok mayoritas, padahal peran dan jasanya tidak sepadan dengan keistimewaan yang dinikmati.
“Ini adalah penilaian yang keliru, lantaran kurang mempelajari sejarah. Akibatnya, mereka tidak mengetahui betapa besar pengorbanan dan keterlibatan ulama serta umat Islam dalam perjuangan Indonesia. Ketidaktahuan terhadap sejarah, serta jasa para ulama pada NKRI harus segera diluruskan agar kebencian itu tidak semakin berbahaya, menjadi bara dalam sekam,” kata HNW.
Dikatakan HNW, pelurusan perlu dilakukan juga terhadap umat Islam yang masih memelihara sikap Indonesiaphobia yang muncul karena ketidakpahaman pada sejarah dan keterbatasannya dalam memahami ajaran agama yang benar.
Kesempitan pandangan itu, menurut dia, membuat mereka beranggapan bahwa kelompok lain yang tidak sependapat sebagai kafir, bid’ah, dan thagut, padahal NKRI adalah hasil jihad dan ijtihad para ulama.
Oleh karena itu, tegas HNW, sudah seharusnya jika umat Islam menjaga dan mempertahankan NKRI dengan baik, bukan malah mengabaikan apalagi merusaknya.
“Baik kelompok yang Islamophobia maupun Indonesiaphobia, keduanya harus diluruskan agar tidak mengulangi kesalahan. Sebagai mualaf Pancasila dan mualaf NKRI, keduanya patut dituntun, agar bisa lebih memahami Islam dan Indonesia dengan baik dan benar,” tukasnya.
Penulis: Tio
-
Regional3 hari ago
Jawaban Orang Tua Viecri soal Laporan Polisi Sopir Truk
-
Regional2 hari ago
Proyek Jalan GORR Pakai Material Timbunan Ilegal? Pengawas: Tanya Bos!
-
Nasional6 jam ago
Jokowi Dianggap Aneh Tak Tegur KSP Moeldoko yang Gugat SK Menkumham
-
Regional3 hari ago
Sopir Truk di Gorontalo Lapor Polisi Usai Dianiaya 2 Pejabat
-
Nasional3 hari ago
MK Alami Degradasi Moral Sejak Anwar Usman Jadi Adik Ipar Jokowi
-
Megapolitan3 hari ago
Kongres MAPKB Diharapkan Jadi Momentum untuk ‘Merefresh Ulang’ Keluarga Besar Betawi
-
Nasional3 hari ago
Mega Minta Ganjar Tak Sungkan Akui ‘Petugas Partai’
-
Regional3 hari ago
Kemenkumham Gelar Anugerah Paralegal Justice Award sebagai Apresiasi ke Kades/Lurah