Headline
Pejabat Pemilu AS: Tak Ada Bukti Suara Hilang atau Diubah

Kronologi, Washington DC — Sejumlah pejabat senior federal dan pejabat pemilu di beberapa negara bagian Amerika Serikat (AS) menegaskan ‘tidak ada bukti’ yang menunjukkan adanya suara pemilih yang hilang atau diubah dalam pilpres AS 2020. Ditegaskan juga bahwa tidak ada bukti soal sistem pemungutan suara korup.
Seperti dilansir AFP, Jumat (13/11/2020), sejumlah pejabat AS yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pemilu dan pilpres di berbagai negara bagian ini, menolak klaim yang dilontarkan Presiden Donald Trump dan Partai Republik soal adanya kecurangan dan suara pemilih yang hilang dalam pilpres tahun ini.
“Pemilu 3 November merupakan yang paling aman dalam sejarah Amerika,” tegas para pejabat AS yang enggan disebut namanya itu, dalam pernyataan gabungan.
“Tidak ada bukti bahwa sistem pemungutan suara dihapus atau kehilangan suara, mengubah suara, atau dengan cara apapun dikompromikan,” sebut pernyataan tersebut.
“Meskipun kita tahu ada banyak klaim tidak berdasar dan peluang munculnya informasi keliru soal proses pemilu kita, kami dapat memastikan kepada Anda bahwa kami memiliki keyakinan tinggi terhadap keamanan dan integritas pemilu kita, dan Anda juga harus demikian,” cetus pernyataan gabungan itu.
Pernyataan tersebut dirilis oleh Dewan Koordinasi Pemerintah untuk Infrastruktur Pemilu AS, sebuah kelompok publik-swasta yang ada di bawah naungan badan keamanan pemilu federal utama, Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (CISA).
Pernyataan gabungan itu ditandatangani oleh Kepala Asosiasi Nasional Direktur Pemilu Negara Bagian dan Asosiasi Nasional Sekretaris Negara Bagian — yang beranggotakan para pejabat yang mengelola pelaksanaan pemilu dan pilpres di tingkat negara bagian. Ketua Komisi Bantuan Pemilu AS juga ikut menandatangani pernyataan gabungan tersebut.
Penegasan soal tidak adanya suara yang hilang atau diubah ini disampaikan setelah Trump mengutip laporan tidak berdasar yang menuduh pembuat perlengkapan pemilu ‘menghapus’ 2,7 juta suara yang memilih dirinya secara nasional dan mengalihkan ratusan ribu suara yang memilih dirinya ke rivalnya, Joe Biden, di negara bagian Pennsylvania dan beberapa negara bagian lain.
Itu menjadi tuduhan terbaru yang dilontarkan Trump, dari serangkaian tuduhan yang disampaikannya sejak Biden dinyatakan sebagai Presiden terpilih AS pada 7 November lalu.
Media-media terkemuka AS dalam proyeksinya menyatakan Biden memenangi pilpres 3 November setelah menang atas Trump di Pennsylvania dan Nevada, yang membuat berhasil meraup 290 electoral votes — melampaui ambang batas 270 electoral votes untuk memenangkan pilpres.
Editor: Alfian Risfil A
-
Regional6 hari ago
Ajudan Kapolda Gorontalo Ditemukan Tak Bernyawa, Ada Luka Tembak
-
Regional6 hari ago
Polda Gorontalo Angkat Suara soal Temuan Mayat Ajudan Kapolda
-
Regional7 hari ago
Anak 11 Tahun Diduga Dilecehkan Kepala Desa di Mootilango
-
Regional4 hari ago
Pendapat Dokter Forensik Mabes Polri usai Visum Briptu Rully
-
Regional4 hari ago
Polda Gorontalo: Briptu Rully Bukan Ajudan Kapolda, tapi Spripim Pengamanan
-
Regional5 hari ago
Olah TKP Penemuan Mayat Ajudan Kapolda Selesai, Police Line Dicopot
-
Regional5 hari ago
Polda Gorontalo Ucapkan Bela Sungkawa untuk Almarhum Briptu R
-
Headline6 hari ago
BEM UI Bikin Meme Puan Berbadan Tikus, Teddy Garuda: Mahasiswa Jangan Sampai Jadi Pion