Rabu, Maret 3, 2021
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
Home Opini

Macan Berganti Baju

REDAKSI by REDAKSI
11/11/2020
in Opini
Macan Berganti Baju

Direktur Eksekutif KP3-I, Tom Pasaribu./Ist


Oleh; Tomu Augustinus Pasaribu, SH.,
~Direktur Eksekutif KP3-I/Mahasiswa MIH UKI~

Rezim Orde Baru yang dianggap koruptor serta menggunakan kekuatan militer untuk menciptakan pemerintahan yang kuat dan stabil, adalah sebuah alasan untuk menggulingkan rezim tersebut. Bahkan hal ini menjadi sebuah momok yang sangat menakutkan bagi rakyat Indonesia dikala itu, yang kita kenal dengan Dwi fungsi ABRI.

Sampai saat ini tidak ada jawaban dan penjelasan akan kebenaran dari tuduhan-tuduhan tersebut, apakah pada saat itu ABRI menjalankan tugasnya sesuai dengan aturan dan peraturan yang berlaku, atau menjalankan perintah Presiden diluar aturan dan peraturan.

Akibatnya, rakyat apatis terhadap ABRI saat itu, meskipun aturan dan peraturan bahwa tugas ABRI, melindungi, menjaga keamanan, serta mempertahankan situasi Negara agar tetap kondusif. Dengan kejadian tersebut agen-agen politik menjual program dikotomi militer dengan sipil.

Demikian juga dengan Lembaga Kejaksaan dan Polri yang kala itu dianggap tidak mampu untuk menuntaskan kasus-kasus besar, maupun korupsi serta keamanan dan kenyamanan ditengah-tengah masyarakat. Ketidak percayaan tersebut melahirkan sebuah Lembaga yang diberi nama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), untuk menuntaskan kasus Korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara maupun pemerintahan.

Saat ini kita sedang berada dalam Rezim Reformasi yang katanya bercita-citakan menciptakan situasi yang lebih kondusif dan lebih baik dari Rezim Orde Baru, begitulah yang disampaikan agen-agen politik kala itu.

Dengan demikian sistem Pemilu, Pilpres, dan pemerintahan pun berubah secara total, agar apa yang diucapkan para agen politik terhadap masyarakat dapat berjalan sebagaimana mestinya. Namun, program dan pemikiran para agen-agen politik tersebut sangat jauh dari yang diharapkan bak ibarat langit dan Bumi dengan situasi dan kondisi yang kita hadapi saat ini, apakah idenya yang kurang cermat, atau niatnya memang menciptakan situasi seperti sekarang yang kita hadapi.

Rezim “Reformasi” pun berkuasa setelah Pemilu 1999 dilaksanakan, serta melakukan Amandemen terhadap UUD 1945, untuk membatasi dan mengatur kewenangan serta kekuasaan Presiden, DPR dan DPD. Namun dalam perjalanannya, ide dan pemikiran Dwi Fungsi ABRI yang katanya digunakan Orde Baru, dilahirkan Kembali menjadi Dwi Fungsi Polri. Adapun tujuan para agen politik tentu untuk menambah energi yang lebih baru untuk Pemerintah yang berkuasa serta sebagai alat pemukul. Agar keberadaan Polri betul-betul mandiri maka diperlukan sebuah aturan dan peraturan.

Untuk memenuhi kemandirian Polri dikeluarkanlah UU No 2 Tahun 2002, dengan adanya UU tersebut maka Polri secara otomatis dipisahkan dari ABRI. Dengan tujuan Polri sebagai alat pemerintah yang berkuasa menggantikan posisi ABRI yang sudah tidak disukai oleh rakyat saat itu, disamping hal di atas keuntungan yang dapat diraih adalah penambahan suara disaat Pemilu. Tanpa disadari agen-agen politik posisi Polri sangat diuntungkan, bahkan Polri menjadi sebuah kekuatan baru dalam menentukan pemenang Pemilu maupun Pilpres.

Dwi fungsi Polri pun menjadi momok dan pembahasan yang serius dikalangan tokoh-tokoh masyarakat, politik, agama dan partai. Hal ini mengakibatkan lahirnya agen-agen politik yang baru untuk menumbangkan rezim reformasi melalui agenda-agenda terselubung. Kalaupun tidak dapat menumbangkan rezim reformasi di tengah jalan maka skenario yang dibangun adalah merebut kekuasaan pada tahun 2024 dengan cara menciptakan kegaduhan politik sampai saat pemilu tahun 2024.

Apa isu yang akan dijual untuk menciptakan kegaduhan, awalnya para agen politik menjual penangan Pandemi Covid-19 sebagai isu utama, namun sepertinya mereka sudah sadar bahwa isu pandemic Covid-19 adalah kepentingan perang ekonomi serta Pilpres di Amerika Serikat. Dengan usainya Pilpres di AS isu penanganan Covid-19 akan usai terbawa angin sepoi-sepoi.

Maka beberapa isu yang akan dijual kepada rakyat adalah Dwi fungsi Polri dan pelaksanaan Pilkada tetap diselenggarakan pada tahun 2022, dengan alasan bahwa pemilu yang dilaksanakan secara serentak pada tahun 2019 telah memakan banyak korban dari penyelenggara pemilu, serta beberapa isu lainnya.

Krawang Bekasi, 11 November 2020

Tags: Amandemen UUD 1945DPD RIDPR RIMPR RIOrde BaruReformasiTom Pasaribu
alterntif text
Previous Post

Ketum Bamus Betawi Haji Lulung Silaturrahmi ke Kediaman Habib Rizieq

Next Post

Tak Hadir ke Istana, Gatot Dianggap Sedang Jaga Jarak dengan Pemerintah

Related Posts

Cabut Perpres Investasi Miras, Haji Lulung: Terima Kasih Pak Jokowi

Cabut Perpres Investasi Miras, Haji Lulung: Terima Kasih Pak Jokowi

03/03/2021
PKS Bingung dengan Logika Jokowi Izinkan Investasi Miras

PKS Bingung dengan Logika Jokowi Izinkan Investasi Miras

28/02/2021
Naikan Iuran BPJS, Pemerintah Dinilai Tak Punya Empati pada Rakyat

Fraksi PAN Minta Pemerintah Review Ulang Perpres Investasi Miras

28/02/2021
Target Menko Airlangga Pertumbuhan Ekonomi 2021 Tumbuh 4-5 Persen Tak Berdasar

PKS Anggap Perpres Investasi Miras Resahkan Masyarakat, Tolak!

28/02/2021
Next Post
Tak Hadir ke Istana, Gatot Dianggap Sedang Jaga Jarak dengan Pemerintah

Tak Hadir ke Istana, Gatot Dianggap Sedang Jaga Jarak dengan Pemerintah

Habib Salim Segaf Pimpin Petinggi PKS Sambangi Kediaman Habib Rizieq

Habib Salim Segaf Pimpin Petinggi PKS Sambangi Kediaman Habib Rizieq

Discussion about this post

TERPOPULER

  • Soal Investasi Miras, Mantan Ketua MPR: Kiai Ma’ruf Amin Paham Fikih Islam, Tolong Dihentikan!

    Soal Investasi Miras, Mantan Ketua MPR: Kiai Ma’ruf Amin Paham Fikih Islam, Tolong Dihentikan!

    2799 shares
    Share 1120 Tweet 700
  • Membelot Ikut Dorong KLB, Demokrat Kutuk Ketua Kader Muda Aswin Ali

    699 shares
    Share 280 Tweet 175
  • Bacakan Sumpah Mubahalah Soal Km 50, TP3: Mudah-mudahan Allah Melaknat Mereka

    281 shares
    Share 112 Tweet 70
  • Selalu Menggairahkan, 3 Zodiak Ini Bisa Bikin Lawan Jenis Lemah Iman

    240 shares
    Share 96 Tweet 60
  • Demokrat Curiga Ada ‘Campur Tangan’ Kekuasaan Dibalik Rencana KLB

    184 shares
    Share 74 Tweet 46

TERKINI

PKS Lirik PPP untuk Koalisi di Pilgub Gorontalo

PKS Lirik PPP untuk Koalisi di Pilgub Gorontalo

by REDAKSI
03/03/2021
0

Update 3 Maret: Bertambah 6.808, Corona RI Jadi 1.353.834 Kasus

Update 3 Maret: Bertambah 6.808, Corona RI Jadi 1.353.834 Kasus

by REDAKSI
03/03/2021
0

Cabut Perpres Miras, Bukti Jokowi Tak Anti Kritik

Cabut Perpres Miras, Bukti Jokowi Tak Anti Kritik

by REDAKSI
03/03/2021
0

Merasa Difitnah, Marzuki Alie Akan Laporkan AHY-Jubir Demokrat ke Bareskrim

Merasa Difitnah, Marzuki Alie Akan Laporkan AHY-Jubir Demokrat ke Bareskrim

by REDAKSI
03/03/2021
0

Jamper Tagih Janji Kejati Gorontalo soal Dugaan Korupsi Bansos di Bonebol

Jamper Tagih Janji Kejati Gorontalo soal Dugaan Korupsi Bansos di Bonebol

by REDAKSI
03/03/2021
0

Load More

TOP STORIES



Follow us on social media:

  • Tentang Kronologi.id
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

© 2018 Kronologi.id. All right reserved

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini

© 2018 Kronologi.id. All right reserved