Kronologi, Gorontalo – Wakil Ketua Gabungan Orgnisasi Wanita (GOW) Kabupaten Bekasi, Sarinandhe Djibran, menganggap wajar maraknya seruan boikot produk-produk Prancis imbas pernyataan Presiden Emmanuel Macron yang dianggap telah menghina Nabi Muhammad SAW.
Sarinandhe justru menganggap aneh bila umat Islam tidak tersinggung dengan ucapan Macron yang menghina Nabi tersebut.
“Saya rasa justru kalau ada Umat Islam yang merasa tidak tersinggung itu jadinya aneh. Selagi dia umat Muslim, tentu dia harus tersinggung dengan pernyataaan Presiden Prancis itu karena ini menyangkut Nabi kita,” kata Sarinandhe saat wawancara dengan Kronologi.id, Sabtu (7/11/2020).

Menurut Sarinandhe, pemerintah Indonesia yang rakyatnya mayoritas memeluk agama Islam itu seharusnya tidak menyepelekan masalah tersebut. Bahkan, menurutnya, kalau perlu dengan cara apapun umat Islam harus membela Nabi dan agamanya.
“Jangan kita malah menyepelekan hal tersebut, sementara bagi kita Nabi Muhammad SAW itu adalah junjungan kita. Supaya ini menjadi peringatan buat yang lain. Hanya herannya lagi-lagi pemerintah kita banyak kasus-kasus yang ada di Indonesia yang soal penghinaan seperti itu kan tidak diproses. Di sisi lain kita juga tidak bisa berbuat apa-apa karena penegakan hukum di kita itu tebang pilih,” ucap Sarinandhe.
Dia menilai, aksi boikot produk-produk Prancis tidak akan berdampak buruk bagi perekonomian nasional. Termasuk, kata dia, seruan boikot produk Danone.
“Kalau pengusaha-pengusaha seperti Danone Aqua, nah katanya ini akan bisa mem-PHK 16.000 karyawan Danone. Kalau seperti itu Danone yang tidak laku. Kan yang marketing air itu bisa menjual air dari produk lain. Produk umat Islam kan banyak, kenapa musti takut,” kata dia.
Sarinandhe juga mengajak umat Islam untuk mempertanyakan pemerintah bila tidak ada penegakan hukum dalam kasus-kasus penghinaan terhadap Islam.
“Jadi kalau kita bisa demo memboikot Prancis tetapi kemudian pemerintah kita tidak juga bisa menegakkan hukum yang benar terhadap orang yang menghina atau menzalimkan ulama dan lain-lain, ya itu kita pertanyakan juga,” tandasnya.
Penulis: Sita Editor : Zulham
Discussion about this post