Selasa, Maret 2, 2021
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
Home Opini

Kerja Keras Ganjar Singkirkan Puan Maharani dan Budi Gunawan

REDAKSI by REDAKSI
26/10/2020
in Opini
Kerja Keras Ganjar Singkirkan Puan Maharani dan Budi Gunawan

Blusukan ala Ganjar di Pasar Karangayu./Ist


Oleh: Dr. Tony Rosyid
~Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa~

Terjadi persaingan ketat di PDIP, siapa yang akan maju di pilpres 2024. Mega akan maju jika elektabilitasnya memungkinkan. Jika berat, setidaknya ada Puan Maharani dan Budi Gunawan.

Karir Puan baik di PDIP maupun di pemerintahan cukup bagus. Di PDIP, Puan pernah menjadi wakil ketua. Di pemerintahan, Puan menjabat menko PMK sebelum dilantik menjadi ketua DPR.

Pengalaman politik Puan Maharani dianggap lebih dari cukup jika didapok menjadi capres 2024. Dan sepertinya, Puan memang dipersiapkan oleh Megawati untuk menjadi capres 2024. Minimal cawapres.

Sayangnya, elektabilitas Puan stagnan. Jauh tertinggal dari Ganjar Pranowo, gubernur Jawa Tengah dua periode. Mungkin karena Puan belum terlalu serius menggarap branding dirinya untuk nyapres.

Di sisi lain, posisi Ganjar sebagai gubernur, nampaknya telah secara serius digarap menjadi panggung untuk menaikkan popularitas lelaki dari Purworejo ini. Menjadi drama, kata Pigai. Tim media dan medsos Ganjar bekerja efektif.

Selfie di tempat karantina pasien, sidak ke bandara, berpenampilan informal dengan pasang senyumnya yang khas, adalah setting pencitraan yang sukses digarap oleh tim Ganjar untuk meningkatkan popularitasnya. Dan ini bagian dari kerja keras yang harus dilakukan Ganjar jika ingin singkirkan Puan Maharani, juga Budi Gunawan.

Agak mirip dengan Jokowi. Ketika popularitas Jokowi tinggi, maka terjadi gelombang dukungan dari kader PDIP untuk capreskan mantan walikota Solo ini. Megawati terdesak, dan akhirnya tersingkir. 2014, Megawati pun digantikan Jokowi untuk menjadi capres.

Apakah Puan Maharani akan tersingkir juga oleh Ganjar? Tak menutup kemungkinan. Jika Puan tak serius menyiapkan tim untuk branding dirinya, maka besar kemungkinan juga akan tersingkir. Seperti ibunya. Apalagi lihat kerja serius Ganjar yang sangat sistematis. Apabila ini terjadi, maka trah Soekarno mungkin memang ditakdirkan sementara untuk urus partai. Sedangkan capres menjadi ladang untuk kader yang lain.

Pebruari lalu, Indobarometer merilis elektabilitas Ganjar 11,8 persen. Ganjar mengungguli Puan Maharani yang di angka tak lebih dari 1 persen. Sementara survei Median, Ganjar 9,6 persen dan Puan tetap di angka 1 persen.

Survei terbaru di bulan oktober, Indikator merilis elektabilitas Ganjar naik lagi jadi 18,7 persen. Tertinggi untuk saat ini. Jika dibandingkan Puan, tentu sangat jauh.

Ganjar dengan kerja keras, serius dan sistematisnya, berhasil membonsai elektabilitas Puan Maharani. Ganjar lebih pandai memanfaatkan panggungnya sebagai gubernur Jawa Tengah dibanding Puan Maharani di DPR. Juga Budi Gunawan di BIN.

Elektabilitas Ganjar yang cukup tinggi dan terus naik bisa dipahami mengingat belum ada kepala daerah atau tokoh lain yang secara serius melakukan branding dan kerja-kerja politik untuk persiapan 2024. Ganjar saat ini, dengan keseriusan dan kehebatan timnya, sedang main sendiri tanpa lawan.

Pertanyaannya: kenapa Ganjar terkesan curi star? Melakukan branding dari sekarang? Bukankah pilpres 2024 masih jauh? Empat tahun lagi.

Jawabannya, karena Ganjar harus menjebol dua tembok besar. Tembok pertama bernama PDIP. Untuk dapat tiket PDIP, Ganjar harus kerja keras dan memastikan elektabilitasnya jauh di atas calon yang lain. Khususnya Puan Maharani dan Budi Gunawan yang saat ini menjadi calon potensial dari PDIP.

Tembok kedua bernama e-KTP. Ganjar harus berhasil mengalahkan isu e-KTP yang sempat dikait-kaitkan dengan nama dirinya. Dengan elektabilitas yang tinggi, isu e-KTP duharapkan akan diabaikan.

Ini alasan masuk akal jika Ganjar untuk saat ini berusaha melawan dua tembok besar itu. Mumpung belum ada lawan. Sebagai pemain tunggal, tim Ganjar bisa terus menaikkan elektabilitasnya. Apalagi kalau mau bermain mata dengan lembaga survei, ini akan lebih mendongkrak elektabilitas. Toh masyarakat gak bisa klasifikasi jika menyangkut hasil survei. Kecuali ada hasil survei yang lain.

Sebab, dalam sejumlah survei, selain angka ilmiah, kerapkali ada angka konspirasi. Bergantung siapa yang memesan. Tetap saja, semuanya dikembalikan kepada persepsi publik.

Tapi, apapun dinamika di lembaga-lembaga survei itu, kerja keras dan keseriusan tim Ganjar menyingkirkan popularitas serta elektabilitas Puan Maharani, juga Budi Gunawan, tampaknya cukup berhasil. Ini obyektif, mengingat angkanya stabil di sejumlah lembaga survei. Tanpa Singkirkan Puan dan Budi Gunawan, Ganjar tak akan punya ruang untuk dicapreskan oleh PDIP. Karena itu, harus kerja keras.

Jakarta, 26 Oktober 2020

Tags: Ganjar PranowoPDIPPilpres 2019Puan Maharani
alterntif text
Previous Post

Menteri Erick Angkat Eks Timses Jokowi Jadi Komisaris PLN

Next Post

Survei Indikator Tempatkan Ganjar Teratas, Puan dan Erick Thohir 5 Terbawah

Related Posts

14 Bulan Jadi Buron, KPK Meyakini Harun Masiku Ada di Indonesia

14 Bulan Jadi Buron, KPK Meyakini Harun Masiku Ada di Indonesia

02/03/2021
Nurdin Abdullah Kena OTT, PDIP: Banyak yang Sedih karena Beliau Orang Baik

Nurdin Abdullah Kena OTT, PDIP: Banyak yang Sedih karena Beliau Orang Baik

28/02/2021
Kronologi OTT Nurdin Abdullah versi PDIP: Dijemput Jam 3 Subuh

Kronologi OTT Nurdin Abdullah versi PDIP: Dijemput Jam 3 Subuh

27/02/2021
Usai Lantik Kepala Daerah, Gubernur Sulsel Nurdin Di-OTT KPK Jumat Malam

Usai Lantik Kepala Daerah, Gubernur Sulsel Nurdin Di-OTT KPK Jumat Malam

27/02/2021
Next Post
Survei Indikator Tempatkan Ganjar Teratas, Puan dan Erick Thohir 5 Terbawah

Survei Indikator Tempatkan Ganjar Teratas, Puan dan Erick Thohir 5 Terbawah

Proses Laporan terhadap Nasir Giasi di Bawaslu Dihentikan, Ini Penyebabnya 1

Proses Laporan terhadap Nasir Giasi di Bawaslu Dihentikan, Ini Penyebabnya

Discussion about this post

TERPOPULER

  • Soal Investasi Miras, Mantan Ketua MPR: Kiai Ma’ruf Amin Paham Fikih Islam, Tolong Dihentikan!

    Soal Investasi Miras, Mantan Ketua MPR: Kiai Ma’ruf Amin Paham Fikih Islam, Tolong Dihentikan!

    2777 shares
    Share 1111 Tweet 694
  • Tak Hiraukan Bunyi Sirene, 1 Unit Datsun Go Ringsek Ditabrak Mobil Damkar

    1564 shares
    Share 626 Tweet 391
  • Klaim Lokasi-Peserta Sudah Siap, Pendiri Demokrat: KLB Akan Digelar Maret

    781 shares
    Share 312 Tweet 195
  • Membelot Ikut Dorong KLB, Demokrat Kutuk Ketua Kader Muda Aswin Ali

    429 shares
    Share 172 Tweet 107
  • Pendiri Demokart Klaim Kantongi 80% Suara DPC Dukung KLB Lengserkan AHY

    210 shares
    Share 84 Tweet 53

TERKINI

Wagub Ariza Harap Kementerian PUPR Segera Mulai Normalisasi Sungai

Wagub Ariza Harap Kementerian PUPR Segera Mulai Normalisasi Sungai

by REDAKSI
02/03/2021
0

Dewas Minta BPJS Ketenagakerjaan Hati-hati Kelola Dana

Dewas Minta BPJS Ketenagakerjaan Hati-hati Kelola Dana

by REDAKSI
02/03/2021
0

Jokowi Cabut Perpres Legalisasi Investasi Miras

Jokowi Cabut Perpres Legalisasi Investasi Miras

by REDAKSI
02/03/2021
0

Tiga Orang Satgas A BPN Dihadirkan Jadi Saksi Kasus GORR

Tiga Orang Satgas A BPN Dihadirkan Jadi Saksi Kasus GORR

by REDAKSI
02/03/2021
0

PAN Ingatkan Anies Tak Semua Warga DKI Mampu Bayar Denda Rp 1 Juta

Jokowi Cabut Perpres Miras, Fraksi PAN: Biro Hukum Presiden Penyebab Ini Semua

by REDAKSI
02/03/2021
0

Load More

TOP STORIES



Follow us on social media:

  • Tentang Kronologi.id
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

© 2018 Kronologi.id. All right reserved

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini

© 2018 Kronologi.id. All right reserved