Kronologi, Jakarta – Langkah Kementerian BUMN melakukan penandatanganan conditional merger agreement untuk menyatukan ketiga bank syariah nasional PT BRI Syariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri dan PT BNI Syariah menjadi satu entitas, diharapkan bisa menguatkan ekonomi syariah di Indonesia.
Anggota Komisi XI DPR RI, Anis Byarwati menilai, pemerintah sebagai pemegang saham, harus melakukan konsolidasi di semua lini bisnis berdasarkan core competence sesuai lini dan bidang usahanya.
“Untuk mencapai kinerja yang bagus dan efisien,” kata Anis di Jakarta, Kamis (15/10/2020).
Anis juga mengingatkan kepada pemerintah, agar bank syariah hasil merger ini, memiliki misi utama untuk menciptakan sebesar-besarnya kesejahteraan dan kemakmuran yang lebih merata bagi rakyat, bukan hanya mengejar profit.
“Dampak merger ketiga bank syariah ini harus signifik terhadap kelangsungan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang jumlahnya di Indonesia mencapai 99,99 persen (64,2 juta unit usaha dengan jumlah tenaga kerja 117 juta),” paparnya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) ini juga menekankan kepada Pemerintah, merger 3 bank syariah BUMN ini harus menjadi bukti keberpihakan pemerintah yang jelas dan tegas kepada rakyat.
Dengan cara memberikan dukungan kepada UMKM, yang saat ini menjadi salah satu tulang punggung ekonomi Indonesia.
Anis juga mengingatkan pemerintah untuk menugaskan bank syariah hasil merger untuk memperhatikan, membantu, mengawal sektor UMKM hingga mampu berdaya saing. Caranya dengan meningkatkan pembiayaan kepada UMKM.
“Sehingga mereka bisa naik kelas dari pengusaha mikro ke pengusaha kecil dan dari pengusaha kecil menjadi pengusaha kelas menengah,” tukasnya.
Penulis: Tio
Discussion about this post