Regional
Merasa Malu, Oknum Pejabat BUMD Bonebol Protes Aksi Galang Dana untuk Huntara Bulawa

Kronologi, Bonebol – Aksi penggalangan dana untuk pembangunan Hunian Sementara (Huntara) bagi warga korban banjir Desa Mamungaa Timur, Kecamatan Bulawa menuai protes dari oknum pejabat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bone Bolango (Bonebol), Irhamna Tangahu.
Irhamna Tangahu yang mengaku dari BUMD PT. Bone Bolango Cemerlang itu sampai turun dari mobil dinas berpelat merah dengan Nopol DM 343 E dan memberhentikan sementara aksi kemanusiaan yang dilakukan oleh Pemuda Relawan Gorontalo dan Relawan Nusantara yang sebagian besarnya adalah pengemudi Ojek Online itu.
Dari video yang beredar di grup Facebook Portal Gorontalo, Irhamna tersinggung dan melakukan protes atas ucapan orator aksi yang menyebut pemerintah tidak mau cari tahu keadaan masyarakat korban banjir di Kecamatan Bulawa.
“Dapa dengar tadi pemerintah tidak mau cari tahu? Tidak mungkin, saya termasuk sudah pernah ke sana. Hari pertama kita Bone Bolango sudah ke sana, jangan bilang begitu,” kata Irhamna.
Irhamna mengaku malu dengan aksi penggalangan dana yang dilakukan relawan. Pasalnya, menurut dia, banyak pasokan makanan yang telah disalurkan bagi korban banjir tersebut.
“Terus terang kami malu kalau kalian sampai minta-minta begini, makanan banyak sekali di sana,” ujarnya.
Sontak, kejadian yang terjadi di perempatan Jl. HB Jassin Kota Gorontalo, pada Rabu (30/9/2020) itu viral di media sosial.
Sementara, Orator aksi yang berhasil diketahui oleh Kronologi.id bernama Fahrizul Tias Hasan saat dihubungi via telepon meluruskan tudingan yang dilayangkan kepadanya. Ia mengaku apa yang disampaikan hanya sebatas Huntara dan menganggap Irhamna salah tangkap atas ucapannya.
“Saat orasi kami hanya menyampaikan soal Hunian Sementara, kami sangat berharap pemerintah bisa membantu untuk pembangunan itu. Namun kita ketahui bersama pemerintah bukan memberi solusi yang konkrit malah sibuk membangun koalisi. Nah di sini dia tersinggung, katanya pemerintah bukan tidak mau cari tahu, makannya saya klarifikasi,” jelas Fahrizul kepada Kronologi.id, Kamis (1/10/2020).
Lebih lanjut ia menambahkan, aksi penggalangan dana dilakukan untuk melanjutkan program pembangunan 65 unit Huntara yang sementara dijalankan oleh relawan.
“Kami baru berhasil membangun tujuh unit untuk tujuh kepala kelurga. Apa yang kami lakukan ini murni atas dasar kemanusiaan, gotong royong, terbangun berkat uluran tangan dari aksi penggalangan dana, terlebih sampai hari ini belum ada sepeser pun bantuan dari pemerintah untuk pembangunan Huntara,” ucap dia.
Fahrizul mengungkapkan, di Desa Mamungaa terdapat satu rumah yang dihuni hingga 12 KK, bahkan sampai 100 orang. Sehingga, dirinya merasa terpanggil bersama para relawan lainnya.
“Kami sudah tiga minggu di sana, relawan kami ada juga yang dari luar daerah, merasa terpanggil untuk membantu. Jadi terus terang kami kecewa kalau ada oknum yang merasa malu kami menggalang dana untuk membantu warga Bulawa,” tandasnya.
Penulis: Afandi Editor : Zulham
-
Regional6 hari ago
Bakal Ada Demo di Lokasi Harlah PPP di Limboto
-
Regional6 hari ago
Syam Apresiasi Lomba Tradisional Karapan Sapi Danrem Cup 2023
-
Regional7 hari ago
Safari Politik di Surabaya, Anies: Kakek Kami Berasal dari Ampel
-
Headline4 hari ago
Relawan ANIES Mulai Merambah Masuk ke Kampung-kampung Jakarta
-
Nasional7 hari ago
KPK: Penyelidikan Kasus Formula E Masih Jalan
-
Regional5 hari ago
Ribuan Massa Padati Lokasi Harlah PPP di Limboto, Sekjen Arwani: Ini Momentum untuk Bangkit!
-
Regional5 hari ago
Sebut Tantangan Generasi Muda Makin Kompleks, Marten Taha: Gerakan Pramuka Jadi Solusi
-
Nasional2 hari ago
Survei Puspoll Terbaru: Perindo Merangkak Naik Pepet NasDem dan PKS