Kronologi, Jakarta — Rapat Paripurna Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P2APBD) Jakarta tahun 2019 diwarnai dengan aksi walk out oleh empat fraksi DPRD DKI Jakarta. Fraksi yang memilih walk out ialah Golkar, PAN, NasDem danPSI.
Mereka memilih keluar dari rapat paripurna karena beberapa alasan, salah satunya karena reses yang tidak ditindaklanjuti oleh eksekutif DKI.
Bendahara Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Ahmad Lukman Jupiter mengungkapkan, alasan fraksinya WO dari ruang rapat adalah Pemprov DKI dianggap tidak menindaklanjuti hasil reses, sehingga serapan aspirasi masyarakat yang dilakukan politikus Kebon Sirih dalam satu tahun ini tak ada yang direalisasikan.
“Tidak mengakomodasi hasil reses-reses anggota Dewan. Bahwa kami disumpah pada saat kami dilantik kami anggota Dewan selaku wakil rakyat wajib menindaklanjuti aspirasi masyarakat, menampung aspirasi masyarakat,” kata Jupiter kepada wartawan, Selasa (8/9/2020).
Selain itu, kata Jupiter, laporan pertanggungjawaban yang disampaikan Pemprov DKI Jakarta tidak sesuai dengan apa yang di lapangan.
“Kami menolak karena kami melihat tidak ada laporan keuangan secara transparan yang disampaikan oleh Pemprov DKI Jakarta yang jelas, tidak rinci,” ujar
Dia kemudian menjelaskan, temuan NasDem di lapangan, tak sedikit warga DKI yang mengeluhkan mengenai air bersih.
“Nah, jadi laporan yang mau disahkan itu ternyata berbeda dengan apa yang terjadi di lapangan. Contoh misalnya di Jakarta barat itu masih banyak warga yang mencuci dengan air kali. Bayangkan nggak, dengan APBD yang begitu besar, Rp 89 triliun, tapi Pak Gubernur tidak bisa mengurangi kemiskinan di Jakarta ini, bahkan masih banyak warga yang sulit mendapatkan air bersih dengan APBD yang begitu besar. Pak Gubernur tidak memikirkan hal yang begitu. Menurut saya, ini bukan hal yang sulit,” imbuh Jupiter.
Untuk dikethaui, meski ditolak empat Fraksi, dalam Paripurna tersebut Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi tetap mengetok palu menandakan persetujuan Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P2APBD) DKI Jakarta tahun 2019.
Merespons itu, Anies pun memuji tindakan Prasetio dengan mengeluarkan pantuan rendang.
“Izin baca pantun ya Ketua, makan rendang sambil tambah nasi, Makannya berdua sambil lahap, dalam sidang yang banyak interupsi,
Pukulan palu pak Ketua sangatlah mantap,” kata Anies di Gedung DPRD DKI, menutup pidatonya.
Sontak pantun Anies ini dibalas gelak tawa dari para hadirin. Padahal, sebelumnya Perda P2APBD DKI Jakarta tahun 2019 dihujani banyak interupsi.
Editor: Alfian Risfil A
Discussion about this post