Megapolitan
Bantu Pelajar, F-Demokrat DKI Apresiasi Langkah Telkomsel Kasih Diskon Internet

Kronologi, Jakarta — Fraksi Demokrat DPRD DKI Jakarta mengapresiasi langkah provider Telkomsel yang memberi program khusus diskon paket internet untuk pelajar.
Layanan kuota murah 10GB dengan harga cuma Rp10 itu dinilai sebagai salah satu bentuk dukungan Telkomsel terhadap kebijakan belajar dari rumah di tengah pandemi corona Covid-19.
“Kami mengapresiasi inisiatif Telkomsel sebagai salah satu provider yang mempelopori diskon paket internet bagi pelajar,” kata Anggota Fraksi Demokrat DPRD DKI Mujiyono kepada wartawan, Jakarta, Minggu (23/8/2020).
Mujiyono mengatakan, langkah Telkomsel ini merupakan implementasi dari usulan partainya kepada Gubernur DKI Anies Baswedan pada bulan lalu, yang meminta Pemprov DKI membantu mensubsidi paket Internet khusus pelajar di Jakarta selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
“Ya, menurut saya, ini juga bagian dari respon Telkomsel atas usulan Fraksi Demokrat. Walaupun, memang diskon kuota yang diberikan mungkin tidak terlalu besar,” katanya.
Ketua BPOKK DPD Partai Demokrat Jakarta ini pun berharap Pemprov DKI juga segera melakukan langkah serupa atas apa yang sudah dimulai provider Terlkomsel dalam membantu mensubsidi kuota internet murah, yang selama beberapa bulan terakhir memang dikeluhkan warga Ibu Kota.
“Jadi meskipun besarannya tidak maksimal, tapi ini (10GB/Rp10) adalah bagian dari progres yang baik dan patut diapresiasi dalam rangka membantu meringankan beban masyarakat di masa Pandemi. Nah, sekarang tinggal bagaimana caranya Pemprov mengaplikasikan subsidi ini supaya bisa mengcover kebutuhan kuota pelajar selama sebulan tanpa harus membeli lagi kartu perdana baru. Misalnya, Pemprov bisa membayar sejumlah angka ke Telkomsel yang harganya didiskon habis,” papar Mujiyono.
“Soal berapa besarannya, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan pelajar. Karena, kalau cuma 10GB tentu tidak akan cukup dengan kebutuhan PJJ selama sebulan,” sambung Ketua Komisi A DPRD DKI itu.
Selain itu, Mujiyono melanjutkan, pihaknya juga meminta masyarakat agar betul-betul menggunakan subsidi kuota tersebut sesuai kebutuhan proses PJJ.
“Jangan dibuat searching hal yang aneh-aneh. Kerjasama masyarakatnya disini, karena ini kontrolnya kan sulit. Maka, jangan sampai disalahgunakan, nanti warga yang bukan pelajar malah rame-rame dibuat nonton Drakor, hehe,” Mujiyono berseloroh.
Saat disinggung soal potensi penyalahgunaan subsidi kuota, Mujiyono lantas mengusulkan agar provider yang digandeng Pemprov DKI nantinya membuat semacam aplikasi khusus untuk pelajar dan guru.
“Mungkin harus ada aplikasi ya, provider yang buat aplikasinya. Nanti misalnya siswa-siswi harus mendownload dulu, dari aplikasi itu tingggal dibuat beberapa persyarakatan yang bisa menunjukkan orang itu pelajar atau bukan,” jelas Mujiyono.
Birokrasi Jangan Jadi Penghalang
Legislator asal Dapil DKI Jakarta 5 ini juga meminta Pemprov DKI tidak terlalu lama berkutat dengan panjangnya birokrasi yang bersifat teknis sebagai penghalang untuk membantu kesulitan warga.
Sebab, kata dia, selain merepotkan, lamanya sekolah daring membuat emak-emak di Jakarta kini mulai kewalahan untuk membeli kuota internet.
Mujiyono mengaku, keluhan tentang internet ini dialami hampir seluruh konstituennya di Jakarta Timur. Sebagian juga mengeluh karena kesulitan beradaptasi mengakses internet.
“Jadi, waktu saya reses kemarin, pertanyaan warga dan ibu-ibu itu didomimasi keluhan soal internet semua. Selain mahalnya biaya paket, warga juga mengeluh soal sulitnya beradaptasi dengan pendidikan daring terutama bagi orang tua siswa-siswi yang baru kelas 1 dan 2 SD,” ungkapnya.
Sebagian wali murid, lanjutnya, juga stres akibat gagap teknologi (gaptek). Mereka kesulitan mendampingi anaknya lantaran sebelumnya tidak pernah atau jarang menggunakan HP Android.
“Ibu-ibu yang sebelumnya gak pernah pegang HP, sekarang tiba-tiba rajin googling. Akhirnya mereka cepat darting, karena gak sabar. Tapi, ada hikmahnya juga, karena ibu-ibu sekarang jadi tidak gaptek lagi. Yang sebelumnya tidak tahu perkembangan pendidikan anak, sekarang menjadi tahu,” Mujiyono menambahkan.
Editor: Alfian Risfil A
-
Regional2 hari ago
Jawaban Orang Tua Viecri soal Laporan Polisi Sopir Truk
-
Regional1 hari ago
Proyek Jalan GORR Pakai Material Timbunan Ilegal? Pengawas: Tanya Bos!
-
Megapolitan2 hari ago
Kongres MAPKB Diharapkan Jadi Momentum untuk ‘Merefresh Ulang’ Keluarga Besar Betawi
-
Regional2 hari ago
Sopir Truk di Gorontalo Lapor Polisi Usai Dianiaya 2 Pejabat
-
Nasional2 hari ago
MK Alami Degradasi Moral Sejak Anwar Usman Jadi Adik Ipar Jokowi
-
Nasional2 hari ago
Mega Minta Ganjar Tak Sungkan Akui ‘Petugas Partai’
-
Regional2 hari ago
Kemenkumham Gelar Anugerah Paralegal Justice Award sebagai Apresiasi ke Kades/Lurah
-
Internasional2 hari ago
Tabrakan Kereta Api di India: 288 Orang Tewas, 850 Luka Serius