Minggu, Juni 26, 2022
KRONOLOGI.ID
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
Home Megapolitan

Jakarta Darurat Corona, Gerindra DKI Minta Anies Bentuk ‘Tim Pemantau Mutu’

REDAKSI by REDAKSI
29/07/2020
in Megapolitan
Jakarta Darurat Corona, Gerindra DKI Minta Anies Bentuk ‘Tim Pemantau Mutu’

Sekretaris DPD Gerindra DKI Jakarta, Husni Thamrin./Ist


Kronologi, Jakarta — Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menyoroti lonjakan kasus coronavirus DKI Jakarta. Saat ini, seluruh wilayah Ibu Kota berada pada zona risiko tinggi alias zona merah.

Bahkan, hari ini, Rabu (29/7/2020), Jakarta kembali menjadi provinsi dengan penambahan kasus tertinggi. Tercatat ada sebanyak 577 kasus baru yang terkonfirmasi positif COVID-19 dari total 2.381 kasus baru COVID-19 di seluruh Indonesia.

Sontak, situasi darurat corona ini perlu mendapatkan perhatian khusus baik dari pemerintah maupun masyarakat luas.

Sekretaris DPD Gerindra DKI Jakarta Husni Thamrin meminta Gubernur Anies Baswedan untuk memperhatikan perkembangan COVID-19 secara lebih serius.

Thamrin mengaku khawatir dengan kesiapan warga Jakarta dalam menghadapi Pandemi corona yang kembali melonjak tinggi.

“Prihatin sekali, pertahanan warga DKI jebol kendati pun sudah ada Pergub yang memberi sanksi denda yang relatif mahal bagi banyak orang. Sehingga banyak orang yang pake masker karena takut didenda bukan takut Covid,” kata Thamrin kepada wartawan, Jakarta, Rabu (29/7/2020).

Dia kemudian menyoroti upaya pencegahan yang selama ini dilakukan Gugus Tugas Covid-19. Sebab, kata Thamrin, meskipun sudah bekerja maksimal tetapi faktanya penyebaran virus corona tetap tidak terkendali.

Dalam pandangan Thamrin, hal ini tak lepas dari penerapan protokol kesehatan yang seadanya. Warga seakan dibiarkan jalan sendiri-sendiri tanpa pengawasan yang ketat di lapangan.

“Dari awal saya sudah minta agar dibentuk ‘Tim Pemantau Mutu’ berjenjang, tapi gak ngerti juga atau gak mau ngerti betapa pentingnya Tim Pemantau Mutu tersebut,” sesal dia.

Padahal, kata Thamrin, sebagian warga sudah mengikuti himbauan protokol COVID-19 yang dianjurkan pemerintah, mulai menggunakan masker, cuci tangan, hand sanitizer, jaga jarak dan tinggal di rumah.

“Sebagian yang lain juga sudah gak ngantor, apa itu mengikuti ajakan pemerintah atau karena dipecat dari kerjaan. Tapi, zona merah terus meluas, sampai-sampai kini tidak ada lagi kelurahan yang tidak menyimpan kasus Covid. Sangat menyedihkan,” katanya.

Dia lantas mempertanyakan, sampai kapan pemerintah akan membiarkan peningkatan jumlah korban virus mematikan asal Wuhan China itu.

Karenanya, Thamrin berharap, Pemprov DKI tidak lagi menunda pembentukan Tim Pemantau Mutu, dengan mengacu pada padoman organisasi kesehatan dunia WHO.

“Dengan segala kerendahan hati, mohon segera dibentuk Tim Pemantau Mutu protokol Covid-19 demi mencegah penularan di masyarakat,” ujarnya.

“Pertama, soal cuci tangan. Harus dilakukan dengan sabun selama 2 menit di bawah air yang mengalir. Bedakan dengan cuci tangan sebelum dan sesudah makan dengan kobokan, wudhu’, pra dan pasca operasi Tubektomy dan vasektomy (5 menit) sesuai buku Panduan Pelayanan Vasektomy tanpa pisau. PKMI Pusat,” ucap Thamrin.

Kedua, lanjutnya, pengawasan dalam penggunaan masker. Sebab, banyak beredar masker yang tidak memenuhi persyaratan Medis/WHO, yang dijual hanya untuk sekedar bisnis dan dipake dengan berbagai alasan yang tidak memperhatikan panduan baku.

“Pemerintah selama ini tidak mengawasi peredaran masker, sehingga tidak disediakan sanksi jika menjual atau menggunakan masker abal-abal,” bebernya.

Ketiga, soal hand sanitizer. Thamrin mengaku banyak menemukan hand sanitizer beredar yang PH-nya dibawah 6, sedangkan virus Covid-19 dapa mati jika alkalis dengan PH diatas 6.

“Ini pun gak ada yang memantau. Harusnya pemerintah yang bertanggung jawab,” tegas dia.

Berikutnya, keempat adalah jaga jarak. Dimana kesadaran yang rendah tentang pentingnya jaga jarak sehingga masih tampak kerumunan massa atau antrian tanpa jarak.

“Jika ini yang terjadi petugas terpaksa menyerah dengan alasan susah diatur. Padahal, harusnya diganti saja petugas yang tidak amanah,” jelas Thamrin.

Terakhir, yang kelima tetap di rumah. Dalam pandangan Thamrin, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau sejenisnya yang terlalu lama berada di rumah menimbulkan kebosanan. Mestinya, apapun yang terjadi tetap harus dijalani.

“Ini lah saat yang tetap kita berkorban demi Merah Putih. Satu hal yang terpenting saat ini agar warga difasilitasi Pemerintah untuk tetap menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh. Salah satu yang harus dikonsumsi adalah Vitamin C dosis tinggi, sayangnya yang dulu harganya Rp35 ribu sekarang naik tajam jadi Rp80 ribu dan barang sulit didapat. Pemerintah harusnya bagikan saja gratis atau disubsidi sehingga mudah diminum masyarakat,” katanya.

Dengan demikian, Thamrin pun menyarankan, agar pemerintah mencontoh program Keluarga Berencana (KB), yang terbukti berhasil mengantarkan Indonesia mencapai hasil terbaik.

“Saran saya, selain tiru program KB masa lalu, contoh juga penerapan protokol Negara-negara lain. Di samping program pelayanan medis juga ada program KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi),” papar dia.

“Semoga kita dapat merayakan bersama malam tahun baru di akhir tahun 2020 ini atas ijin Allah,” Thamrin menambahkan.

Editor: Alfian Risfil A
Tags: Anies BaswedanCorona Covid-19Gerindra DKIHusni ThamrinPemprov DKIPSBB Transisi DKISatgas Covid-19
alterntif text
Previous Post

Dekot Gorontalo Minta Pelayanan Kesahatan Tetap Dimaksimalkan

Next Post

Sungai Bone Meluap, Sejumlah Rumah di Suwawa Timur Hanyut

Related Posts

Hari ini, Covid RI Bertambah 1.726 Kasus

Hari ini, Covid RI Bertambah 1.726 Kasus

26/06/2022
Anies-Puan Semakin Mesra

Anies-Puan Semakin Mesra

26/06/2022
Anies Kukuhkan Jakarta Sebagai Kota Global

Anies Kukuhkan Jakarta Sebagai Kota Global

25/06/2022
Djarot PDIP Disoraki Warga di Malam Puncak HUT DKI ke-495

Djarot PDIP Disoraki Warga di Malam Puncak HUT DKI ke-495

25/06/2022
Next Post
Sungai Bone Meluap, Sejumlah Rumah di Suwawa Timur Hanyut

Sungai Bone Meluap, Sejumlah Rumah di Suwawa Timur Hanyut

Pilkada Kabgor, Nelson Telah Ambil Formulir di 6 Partai

Rekomendasi Pendamping Nelson Keluar 30 Juli, Ini Namanya

Discussion about this post

TERPOPULER

  • Djarot PDIP Disoraki Warga di Malam Puncak HUT DKI ke-495

    Djarot PDIP Disoraki Warga di Malam Puncak HUT DKI ke-495

    2640 shares
    Share 1056 Tweet 660
  • Kritik Pemimpin Tak Tau Terima Kasih, Gerindra Sindir Anies?

    710 shares
    Share 284 Tweet 178
  • Azyumardi Azra Sebut Jokowi Akan Jadi ‘Bebek Lumpuh’ usai Pilpres 2024

    558 shares
    Share 223 Tweet 140
  • Demokrat Sentil Partai Jualan Pancasila tapi Main Politik Identitas

    130 shares
    Share 52 Tweet 33
  • Prediksi JK: Pilpres 2024 Diikuti Empat Paslon

    73 shares
    Share 29 Tweet 18

TOP STORIES



Follow us on social media:

  • Tentang Kronologi.id
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

© 2018 Kronologi.id. All right reserved

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini

© 2018 Kronologi.id. All right reserved