Minggu, Juni 26, 2022
KRONOLOGI.ID
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
Home Nasional

Bom Waktu PSBB Transisi Jakarta, Epidemiologi UI: Siap-siap Lonjakan Kasus Baru

REDAKSI by REDAKSI
12/06/2020
in Nasional
Bom Waktu PSBB Transisi Jakarta, Epidemiologi UI: Siap-siap Lonjakan Kasus Baru

Ilustrasi memasuki masa Transisi PSBB Jakarta./Iat


Kronologi, Jakarta — Pemprov DKI Jakarta menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi mulai 5 Juni lalu. Aktivitas di sejumlah sektor dibuka kembali secara bertahap meski ada pembatasan. PSBB masa transisi diterapkan meski laju penularan virus corona (Covid-19) belum sepenuhnya berhenti di ibu kota.

Ahli epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono menilai, pembukaan kembali sektor perekonomian dan area publik berpotensi membuat penularan virus corona kembali melonjak.

Pandu melihat ada potensi kemunculan klaster-klaster baru. Dengan kata lain, dia menilai saat ini belum waktunya sektor perekonomian dan area publik kembali dibuka.

“Pasti akan ada potensial peningkatan kasus, dan iya pasti, pasti ada memunculkan klaster-klaster baru saat sektor-sektor ekonomi dan sosial dibuka,” kata Pandu saat dihubungi, Jumat (12/6/2020).

Saat PSBB transisi diterapkan, Pemprov DKI Jakarta membuka kembali tempat ibadah, tempat kerja dan tempat usaha, meliputi perkantoran, rumah makan, perindustrian, pergudangan, pertokoan,retail, show room(mandiri), serta layanan pendukung, seperti fotokopi hingga bengkel.

Sementara, mal atau pusat perbelanjaan dan pasar nonpangan kembali dibuka mulai 15 Juni. Sementara itu, taman rekreasiindoor dan outdoor, serta kebun binatang dibuka mulai 20 Juni.

Pembukaan kembali aktivitas di transportasi umum, pasar, perkantoran hingga Mal merupakan tempat yang potensial ramai dikunjungi masyarakat, kata Pandu, sangat berpotensi memunculkan klaster baru. Alasannya, karena tempat-tempat tersebut merupakan titik keramaian masyarakat.

Padahal Pemprov DKI Jakarta tentu paham bahwa virus corona mudah menyebar luas di kerumunan orang.

“Tapi ya harus ada pencegahan. Orang-orang yang di tempat itu harus berdisiplin ikuti protokol kesehatan untuk melakukan pencegahan,” kata Pandu.

Belakangan ini, PD Pasar Jaya menyebut pasar tradisional menjadi klaster baru penularan virus corona di DKI Jakarta. Dirut Pasar Jaya, Arief Nasruddin mencatat sudah ada 19 pasar ditutup selama tiga hari setelah diketahui 51 pedagangnya positif corona.

Lebih lanjut, Pandu menilai kondisi Jakarta saat ini belum tepat untuk menerapkan pelonggaran bagi kegiatan ekonomi dan sosial. Sebab, angka penyebaran virus corona di DKI Jakarta masih relatif tinggi.

Sejak 9 Juni lalu, penambahan kasus pasien positif harian juga meningkat tajam di DKI Jakarta. Pemprov DKI Jakarta mencatat ada 239 kasus baru di Ibu Kota pada 9 Juni lalu. Angka itu memecahkan rekor pada PSBB masa transisi.

Terlebih lagi, lanjut Pandu, banyak masyarakat DKI justru salah memaknai pembukaan kembali kegiatan ekonomi dan sosial saat PSBB transisi yang dimaknai Pemprov DKI. Saat ini, kata dia, masyarakat justru banyak yang berbondong-bondong keluar rumah tanpa memperhatikan protokol kesehatan.

“Karena kita juga enggak mungkin menekan penduduk tinggal di rumah berbulan-bulan dan kini sebagian sudah mulai melanggar,” terang Pandu.

Editor: Alfian Risfil A
Tags: Corona Covid-19IndonesiaPakar EpidemiologiPandu Riono
alterntif text
Previous Post

Banjir Bandang Surut, Warga Alale Mulai Bersihkan Rumah

Next Post

Komisi III DPRD Gorut Evaluasi Penyaluran Bantuan dari Dinsos

Related Posts

Positif Covid-19 RI Bertambah 263, Kasus Aktif 3.718

Positif Covid-19 RI Bertambah 263, Kasus Aktif 3.718

21/05/2022
Update 17 Mei: Corona RI Bertambah 247, Kasus Aktif 3.898

Update 17 Mei: Corona RI Bertambah 247, Kasus Aktif 3.898

17/05/2022
Kasus Covid-19 RI Bertambah 245, Meninggal 17 Orang

Kasus Covid-19 RI Bertambah 245, Meninggal 17 Orang

06/05/2022
Kasus Corona RI 1 Bertambah 244, DKI dan Jabar Tertinggi

Kasus Corona RI 1 Bertambah 244, DKI dan Jabar Tertinggi

01/05/2022
Next Post
Komisi III DPRD Gorut Evaluasi Penyaluran Bantuan dari Dinsos 1

Komisi III DPRD Gorut Evaluasi Penyaluran Bantuan dari Dinsos

Penyebaran Akan Masif, Klaster Covid-19 Makin Tak Jelas

Penyebaran Akan Masif, Klaster Covid-19 Makin Tak Jelas

Discussion about this post

TERPOPULER

  • Djarot PDIP Disoraki Warga di Malam Puncak HUT DKI ke-495

    Djarot PDIP Disoraki Warga di Malam Puncak HUT DKI ke-495

    2635 shares
    Share 1054 Tweet 659
  • Kritik Pemimpin Tak Tau Terima Kasih, Gerindra Sindir Anies?

    681 shares
    Share 272 Tweet 170
  • Azyumardi Azra Sebut Jokowi Akan Jadi ‘Bebek Lumpuh’ usai Pilpres 2024

    558 shares
    Share 223 Tweet 140
  • Demokrat Sentil Partai Jualan Pancasila tapi Main Politik Identitas

    112 shares
    Share 45 Tweet 28
  • Prediksi JK: Pilpres 2024 Diikuti Empat Paslon

    63 shares
    Share 25 Tweet 16

TOP STORIES



Follow us on social media:

  • Tentang Kronologi.id
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

© 2018 Kronologi.id. All right reserved

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini

© 2018 Kronologi.id. All right reserved