Sabtu, Februari 27, 2021
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result

KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
Home Nasional

Penjelasan WHO dan Ahli Masih Rancu, Waspadai Potensi Penularan dari OTG

REDAKSI by REDAKSI
10/06/2020
in Nasional
Penjelasan WHO dan Ahli Masih Rancu, Waspadai Potensi Penularan dari OTG

Ilustrasi coronavirus Covid-19./Ist


Kronologi, Jakarta — Penularan virus corona dari orang tanpa gejala atau (OTG) sangat penting untuk diwaspadai. Sebab, masih ada banyak faktor yang belum terungkap dan perlu dipelajari mengenai penyebaran virus penyebab Covid-19 ini, terlebih tentang penularan dari OTG.

Hal tersebut diutarakan para ahli epidemiologi juga pejabat di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Peringatan ini kembali muncul sebagai penjelasan dari pernyataan Kepala Teknis Tanggap Corona WHO Maria Van Kerkhove yang sebelumnya pada Senin (8/6/2020) waktu Jenewa sempat mengatakan bahwa OTG atau pasien Covid-19 asimptomatik kecil kemungkinan atau jarang bisa menyebarkan virus corona.

Sehari setelah pernyataan itu, WHO kembali mengadakan tanya-jawab langsung untuk menjernihkan pernyataan membingungkan tersebut. Karena komentar Maria itu disebut bertentangan langsung dengan petunjuk resmi WHO, termasuk juga tak sejalan dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) yang mengatakan sekitar sepertiga infeksi corona boleh jadi tak menunjukkan gejala.

CDC juga memperkirakan 40 persen penularan virus corona terjadi sebelum orang merasa sakit, yang artinya oleh mereka yang tanpa gejala (OTG) atau asimptomatik.

“Apa yang saya maksudkan kemarin dalam konferensi pers adalah, sangat sedikit penelitian–sekitar dua atau tiga penelitian yang telah diterbitkan yang benar-benar mencoba mengikuti kasus tanpa gejala. Sehingga orang yang terinfeksi, dari waktu ke waktu, kemudian dilacak seluruh kontak mereka, dan berapa banyak tambahan orang yang terinfeksi,” jelas Van Kerkhove seperti dikutip dari CNN.

Ia menambahkan hal tersebut hanya bagian kecil dari subset penelitian atau studi. “Karena ada banyak faktor utama yang tak diketahui, ada begitu banyak yang tak diketahui di sekitar ini,” tambah dia.

Sementara Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, Mike Ryan menambahkan masih banyak yang harus dipelajari perihal penyebaran virus corona. Termasuk, tentang kemungkinan penularan virus dari orang tanpa gejala corona (OTG) atau orang yang asimptomatik.

“Berapa pun proporsi penyakit yang ditularkan dari individu tanpa gejala, seperti yang dikatakan Maria, itu tidak diketahui. Saya benar-benar yakin itu terjadi. Pertanyaannya adalah berapa banyak? Ada banyak yang harus dijawab soal ini, ada banyak yang tak diketahui,” ungkap Ryan lagi.

Senada dengan hal tersebut, ahli epidemiologi dari Universitas Airlangga, Laura Navika Yamani menjelaskan definisi dan kemunculan orang tanpa gejala menurutnya masih rancu. Menurut dia, terkadang yang disebut OTG sebetulnya tak benar-benar tidak memiliki gejala melainkan ada kemungkinan menunjukkan gejala, namun dalam jumlah kecil atau sedikit, atau bahkan mungkin tidak dirasakan.

Karena itu penentuan orang tanpa gejala pun harus dilakukan dengan hati-hati dan terperinci.

“Jadi artinya apa, OTG ini kan batasannya semakin tipis ketika dibandingkan dengan orang yang ketika menunjukkan gejala tapi ringan,” kata Laura kepada wartawab melalui sambungan telepon.

“Kadang itu untuk menyebutkan bahwa ini termasuk OTG atau tidak, itu kan harus hati-hati. Kalau datanya memang terungkap, oke itu bisa diklasifikasikan OTG. Tetapi kan banyak data yang, ya miss. Yang model sederhana seperti itu,” dia menjelaskan.

Laura mengatakan, memang ada perbedaan tingkat penyebaran virus antara OTG, Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Jika dibandingkan, OTG memang memiliki potensi penularan yang paling kecil dibanding kedua kelompok lain.

“Karena kan itu tergantung juga dengan jumlah virusnya. Artinya kalau OTG itu kan seseorang mampu, istilahnya melawan dari infeksi virus yang masuk ke tubuh sehingga tidak menimbulkan gejala. Tapi sebetulnya virus itu kan berkembang di dalam tubuh,” jelas Laura.

Tapi sekalipun begitu, untuk kasus di Indonesia, kewaspadaan serupa perlu diterapkan pada OTG. Laura mengungkapkan terdapat faktor penularan lain seperti karakteristik masyarakat, waktu interaksi dan jarak interaksi.

Dengan jumlah penduduk Indonesia yang padat, ia menyebut orang tanpa gejala bisa berpotensi menjadi salah satu sumber penularan.

“Kalau OTG hanya kontak sekali, itu ya tidak terjadi penularan. Tapi yang saya khawatirkan, masyarakat Indonesia itu kan padat penduduk. Jadi ya dengan adanya interaksi pada jarak dekat, itu kan bisa memunculkan kemungkinan itu, sekalipun itu OTG,” dia mengungkapkan.

“Kalau masyarakat Indonesia ini kan padat ya, ini juga bisa jadi salah satu faktor kenapa kok OTG ini bisa jadi sumber penularan dibandingkan dengan negara lain. Kan terbukti pemeriksaan secara masif juga menemukan itu juga, jadi orang-orang yang berkontak erat [dengan OTG] atau berkerumun lantas ditemukan positif,” jelas dia lagi.

Sebelumnya Kepala Teknis Tim Tanggap Corona WHO Maria Van Kerkhove mengatakan penularan virus corona jarang atau kecil kemungkinan tersebar dari orang yang tanpa gejala Covid-19. Saat itu ia mengklaim penilaian tersebut berdasar data yang dikantongi organisasinya.

“Dari data yang kami miliki, tampaknya masih jarang terjadi orang tanpa gejala benar-benar mentransmisikan ke individu sekunder,” kata Van Kerkhove dalam konferensi pers rutin di Jenewa, Senin (8/6) waktu Jenewa. Tapi sehari setelahnya WHO kembali menggelar tanya-jawab langsung melalui akun media sosial resmi mereka merespons informasi mengenai orang tanpa gejala dan penularan virus corona.

Editor: Alfian Risfil A
Tags: Corona Covid-19OtgPakar EpidemiologiWHO
alterntif text
Previous Post

Kunjungi Tambak di Tiga Desa Gorontalo, Ini Catatan untuk Menteri KKP

Next Post

Pangkostrad Hadiahkan Buku “Delapan Kekuatan Cakra” ke UNG

Related Posts

Update 27 Februari: Bertambah 6.208, Corona RI Jadi 1.329.074 Kasus

Update 27 Februari: Bertambah 6.208, Corona RI Jadi 1.329.074 Kasus

27/02/2021
Update 26 Februari: Bertambah 8.232, Corona RI Jadi 1.322.866 Kasus

Update 26 Februari: Bertambah 8.232, Corona RI Jadi 1.322.866 Kasus

26/02/2021
Update 25 Februari: Bertambah 8.493, Corona RI Jadi 1.314.634 Kasus

Update 25 Februari: Bertambah 8.493, Corona RI Jadi 1.314.634 Kasus

25/02/2021
Jabar Sumbang 2.191, Corona Harian RI Bertambah 7.533 Kasus per 24 Februari

Jabar Sumbang 2.191, Corona Harian RI Bertambah 7.533 Kasus per 24 Februari

24/02/2021
Next Post
Pangkostrad Hadiahkan Buku “Delapan Kekuatan Cakra” ke UNG

Pangkostrad Hadiahkan Buku “Delapan Kekuatan Cakra” ke UNG

Perbaiki Pencatatan PLN

Perbaiki Pencatatan PLN

Discussion about this post

TERPOPULER

  • Marzuki Alie: Saya Bangga Dipecat Orang Tak Beres

    Marzuki Alie: Saya Bangga Dipecat Orang Tak Beres

    3629 shares
    Share 1452 Tweet 907
  • Setelah Kerumunan Jokowi, Penahanan Habib Rizieq Menjadi Tidak Sah

    1427 shares
    Share 571 Tweet 357
  • Usai Pelantikan, Polisi Jaga Ketat Rumah Jabatan dan Rumah Pribadi Bupati dan Wakil Bupati Gorontalo

    1001 shares
    Share 400 Tweet 250
  • Tak Terima Dipecat Demokrat, 7 Eks Kader Akan Gugat AHY ke PTUN

    532 shares
    Share 213 Tweet 133
  • RM Cafe Buka Sampai Pagi, DPRD DKI: Satpol PP Mirip Pemadam Kebakaran

    773 shares
    Share 309 Tweet 193

TERKINI

Ketimbang Sibuk soal Banjir, KNPI Minta Politikus PSI Komentari OTT Nurdin Abdullah

Ketimbang Sibuk soal Banjir, KNPI Minta Politikus PSI Komentari OTT Nurdin Abdullah

by REDAKSI
27/02/2021
0

Kadin: 7.000 Perusahaan Daftar Vaksin Mandiri

Kadin: 7.000 Perusahaan Daftar Vaksin Mandiri

by REDAKSI
27/02/2021
0

Bukan di OTT, Gubernur Nurdin Sukarela Ikut KPK

Bukan di OTT, Gubernur Nurdin Sukarela Ikut KPK

by REDAKSI
27/02/2021
0

Gubernur Sulsel Kena OTT, Emrus: Ada yang Salah pada Sistem Pilkada

Gubernur Sulsel Kena OTT, Emrus: Ada yang Salah pada Sistem Pilkada

by REDAKSI
27/02/2021
0

Update 27 Februari: Bertambah 6.208, Corona RI Jadi 1.329.074 Kasus

Update 27 Februari: Bertambah 6.208, Corona RI Jadi 1.329.074 Kasus

by REDAKSI
27/02/2021
0

Load More

TOP STORIES



Follow us on social media:

  • Tentang Kronologi.id
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

© 2018 Kronologi.id. All right reserved

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini

© 2018 Kronologi.id. All right reserved