Jumat, Maret 5, 2021
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
Home Opini

Konser Corona: Kebijakan Intoleran di Bulan Ramadhan

REDAKSI by REDAKSI
17/05/2020
in Opini
Konser Corona: Kebijakan Intoleran di Bulan Ramadhan

Presiden Jokowi./Ist


Oleh: Wahyudi al Maroky
~Direktur Pamong Institute~

Di tengah Wabah Corona yang melanda negeri ini, penguasa berencana menggelar Konser. Ini bukan recana biasa karena digagas oleh orang-orang hebat yang luar biasa. Ya, Para “Punggawa” Pancasila yang digaji besar untuk memikirkan solusi bangsa yang sesuai Pancasila.

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) akan menggelar konser solidaritas kemanusiaan di tengah wabah corona. Konser tersebut hasil kerjasama BPIP dengan MPR RI, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Indika Foundation, dll. Konser bertajuk ‘Bersatu Melawan Korona’ itu Rencananya digelar pada Minggu (17/5/2020) pukul 19.30 WIB dan disiarkan di berbagai saluan televisi. (suara.com)

Meski sudah diklarifikasi bahwa konser itu Virtual, namun tetap saja dikritik publik. Pasalnya, selain ditengah wabah corona, di sisi lain sebagian anak negeri ini juga sedang khusyuk ibadah ramadhan. Mengisi bulan suci dengan banyak do’a agar wabah corona segera berakhir. Bahkan kini sedang fokus ‘berburu’ lailatul Qadar. Suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Kita tahu bahwa Wabah Corona itu bukan datang secara kebetulan. Didunia ini tak ada yang bisa terjadi tanpa ijin dari Allah yang Maha Kuasa. Bahkan banyak negara Maju yang sombong dan merasa hebat bisa mengatasi wabah ini justru banyak korban yang bergelimpangan.

Publik tentu maklum jika yang digelar BPIP itu doa bersama, atau taubat nasional, atau sejenisnya. Dari kebijkan konser di tengah wabah corona dan di bulan suci ini, dapat kita pahami 3 tiga hal:

PERTAMA; Miskin empati dan tak sensitif. Publik mengkritik itu tanda sayang kepada negeri ini. Ditengah wabah corona yang telah menelan korban ribuan nyawa anak negeri ini, tentu layak jika berbela sungkawa. Ikut berduka atas jatuhnya ribuan korban sakit dan korban nyawa.

Ketika ada tetangga kita meninggal, maka umumnya kita akan sensitif dan menunjukkan rasa empati kita dengan ucapan bela sungkawa. Selanjutnya mendatanginya dan memberikan bantuan untuk meringankan bebannya sesuai kemampuan.

Coba anda bayangkan, jika saat tetangga kita meninggal lalu kita menggelar konser. Kemudian kita pun berdalih, hasil konser itu akan diberikan untuk membantunya.

KEDUA; Minimnya toleransi. Selain ditengah wabah corona, saat ini pun ditengan bulan suci Ramadhan. Selayaknya para “Punggawa” Pancasila di BPIP sangat paham itu. Bagaimana toleransi dikembangkan untuk menghargai anak negeri yang sedang ibadah di Bulan suci.

Apalagi kini kita di penghujung Bulan suci. Apakah itu waktu yang tepat untuk konser nasional? Apakh contoh yang dinamakan toleransi dan sangat pancasilais? Semestinya BPIP lebih paham itu.

KETIGA; Miskin inovasi dan kreatifitas. Wajar jika publik mengkritik rencana konser ini. semestinya para punggawa BPIP yang digaji selangit itu bisa meluncurkan program yang inovatif. Apakah tak ada lagi rencana yang lebih ivovatif selain konser? Misalnya, taubat nasional, Doa bersama, renungan bersama, dll.

Padahal, menurut publik masih ada banyak program lainnya yang bisa dilahirkan oleh BPIP di tengah sengkarut polemik imbas virus corona. Apalagi anggota BPIP itu bukan orang sembarangan. Mereka orang pilihan yang digaji ratusan juta.

Publik pun menyinggung soal gaji BPIP yang besar itu. “Cuma segitu kehebatannya BPIP? Digaji gede hasilnya hanya bisa bikin konser…” kata @xani021. “Hanya bisa konser, mereka tak bisa buat solusi tentang Pancasila,” ungkap @cintangku206. “Biaya konsernya mahal nggak ya? Coba dikonversi dalam sembako,” tutur@misbahwiyono.

Wajar saja jika banyak publik yang mengritik. Apalagi konser tersebut rencananya akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Wakil Persiden Maruf Amin, Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri, Ketua MPR RI Bambang Soestatyo, Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo, serta artis-artis ternama sebagai pengisi acara seperti Judika, Rossa, Via Vallen dan lainnya.

Jika konser ini terus digelar maka semakin mengkonfirmasi rezim ini miskin empati dan sensitifitas serta miskin inovasi. Jika tetap juga konser dibulan Suci ini, semakin menguatkan dugaan Publik yang menilai bahwa rezim intoleran dan anti islam.

Tentu kritik publik ini mesti dipandang sebagai wujud sayang kepada penguasa dan negeri ini. Agar terhindar dari kebijakan zalim ditengah wabah corona. Tabiik.

*NB; Penulis pernah belajar pemerintahan di STPDN angkatan ke-04 dan IIP Jakarta angkatan ke-29 serta MIP-IIP Jakarta angkatan ke-08.

Tags: BPIPCorona Covid-19Istana NegaraJokowiRamadhan 2020
alterntif text
Previous Post

Tim Riset Berharap Obat Herbal Covid-19 Dr.Suradi Dimanfaatkan Obati Pasien Corona di Indonesia

Next Post

Tradisi Tumbilotohe dan Sejumput Asa Herlina di Tengah Pandemi Corona

Related Posts

Update 4 Maret: Bertambah 7.264, Corona RI Jadi 1.361.098 Kasus

Update 4 Maret: Bertambah 7.264, Corona RI Jadi 1.361.098 Kasus

04/03/2021
Temui Anies, Rekan Indonesia Studi Banding soal Layanan Kesehatan di Ibu Kota

Temui Anies, Rekan Indonesia Studi Banding soal Layanan Kesehatan di Ibu Kota

04/03/2021
Jimly Asshiddiqy Salah Besar

Jimly Asshiddiqy Salah Besar

04/03/2021
Jokowi: Imbas Pandemi Covid-19, Pengangguran Hampir Tembus 10 Juta

Jokowi: Imbas Pandemi Covid-19, Pengangguran Hampir Tembus 10 Juta

04/03/2021
Next Post
Tradisi Tumbilotohe dan Sejumput Asa Herlina di Tengah Pandemi Corona

Tradisi Tumbilotohe dan Sejumput Asa Herlina di Tengah Pandemi Corona

Setelah China, India Kini Jadi Episentrum Baru Virus Corona di Asia

Setelah China, India Kini Jadi Episentrum Baru Virus Corona di Asia

Discussion about this post

TERPOPULER

  • Amien Rais: Anies yang Akan Menyelamatkan Indonesia

    Amien Rais: Anies yang Akan Menyelamatkan Indonesia

    847 shares
    Share 339 Tweet 212
  • Jimly Asshiddiqy Salah Besar

    417 shares
    Share 167 Tweet 104
  • Bacakan Sumpah Mubahalah Soal Km 50, TP3: Mudah-mudahan Allah Melaknat Mereka

    1078 shares
    Share 431 Tweet 270
  • 4 Zodiak yang Makin Tua Makin Terlihat Muda

    249 shares
    Share 100 Tweet 62
  • Virus Corona B117 Masuk Indonesia, Pakar: Enggak Bisa Dicegah

    139 shares
    Share 56 Tweet 35

TERKINI

Demokrat Sumut Ancam Pecat Kader yang Ikut KLB

Demokrat Sumut Ancam Pecat Kader yang Ikut KLB

by REDAKSI
05/03/2021
0

Digelar Hari Ini, 1.200 Pengurus DPC-DPD Akan Hadir di KLB Demokrat

Digelar Hari Ini, 1.200 Pengurus DPC-DPD Akan Hadir di KLB Demokrat

by REDAKSI
05/03/2021
0

Di Negeri Kartun, Orang Mati Jadi Tersangka

Di Negeri Kartun, Orang Mati Jadi Tersangka

by REDAKSI
05/03/2021
0

Amien Rais: Anies yang Akan Menyelamatkan Indonesia

Amien Rais: Anies yang Akan Menyelamatkan Indonesia

by REDAKSI
04/03/2021
0

Dukung Wiranto, PBNU Setuju UU Terorisme Bisa Jerat Penyebar Hoaks

Meski Jadi Komisaris KAI, Kiai Said Dipastikan Tetap Kritis terhadap Pemerintah

by REDAKSI
04/03/2021
0

Load More

TOP STORIES



Follow us on social media:

  • Tentang Kronologi.id
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

© 2018 Kronologi.id. All right reserved

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini

© 2018 Kronologi.id. All right reserved